Perangi Sampah di Indonesia, Coca Cola Gunakan Botol PET
Merdeka.com - Kemasan plastik masih menjadi isu utama di Indonesia. Sebab, isu ini masih membutuhkan solusi dalam mengurangi limbah plastik pasca konsumsi. Dengan adanya isu ini, The Coca Cola Company menciptakan sebuah komitmen melalui gerakan World Without Waste atau dunia tanpa limbah.
Meski gerakan World Without Waste sudah dilaksanakan pada 2018 silam, tetapi Coca Cola mencoba untuk menciptakan kesadaran dan mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik melalui gerakan ini.
"World Without Waste merupakan inisiatif yang menjadi prioritas utama bagi kami di Indonesia, di ASEAN, dan di seluruh dunia. Kami percaya bahwa permasalahan limbah kemasan plastik dapat diselesaikan dan juga telah turut ambil bagian dari pencarian solusi yang nyata," ucap ASEAN Public Affairs, Communications & Sustainaibility Director of Coca-Cola ASEAN, Belinda Ford, Jakarta, Senin (30/9).
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Apa saja kode daur ulang plastik? Kode daur ulang pada kemasan pangan plastik berupa: Segitiga 1: PET (Polietilena tereftalat). Segitiga 2: HDPE. Segitiga 3: PVC (Polivinil klorida). Segitiga 4: LDPE. Segitiga 5: PP (Polipropilen). Segitiga 6: PS (Polistiren). Segitiga 7: OTHER atau Lain-lain.
-
Apa yang BPOM rencanakan untuk galon air minum guna ulang? BPOM telah merancang aturan labelisasi pada kemasan galon air minum guna ulang sebagai langkah preventif dan edukatif untuk melindungi masyarakat Indonesia.
-
Mengapa penting untuk mengurangi konsumsi plastik? Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
Dengan memproduksi kemasan botol yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali, The Coca Cola Company akan terus berupaya untuk terus mengumpulkan botol PET (Polyethylene Terephthalate) dan mendaur ulang setiap botol atau kaleng yang akan dijual pada 2030 mendatang.
Pihaknya menuturkan bahwa botol PET merupakan botol yang memiliki nilai jual yang tinggi. Botol PET dapat didaur ulang kembali dan menjadi bahan baku utama yang dapat digunakan kembali sebagai kemasan baru.
"Kami bertekad untuk memecahkan isu ini. Oleh sebab itu, kami telah melakukan berbagai langkah dari sisi Design-Collect-Partner yang dimulai dengan mendesain kemasan kami agar dapat didaur ulang dan memiliki sirkularitas. Kemudian, kami berfokus pada percepatan pengumpulan dan daur ulang untuk mendukung ekonomi sirkular," jawab Public Affairs and Communications Director of Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo.
Untuk menangani isu ini, The Coca Cola Company tentu tidak menghadapinya sendiri. Perusahaan juga menjalin kemitraan dengan industri, pemerintah, masyarakat sipil, dan masyarakat umum untuk mewujudkan semua ini. Bersama-sama, kita dapat memecahkan permasalahan limbah plastik di Indonesia," tutupnya.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang.
Baca SelengkapnyaMemproduksi plastik pada saat ini berarti membakar energi fosil dan mengeluarkan Karbon Dioksida (CO2).
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin melihat kesiapan pengelolaan sampah plastik di Recycle Business Unit (RBU) Bali PET Center di Denpasar.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dimiliki oleh Greenhope ini berasal dari Indonesia, tetapi sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi mana proyek-proyek air inovatif bertujuan untuk memberi manfaat kepada komunitas dan ekosistem lokal.
Baca SelengkapnyaProgram kerja sama pengumpulan sampah plastik di Provinsi Bangka Belitung akan berlangsung selama 6 bulan pada periode April-September 2024.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pengunjung akan pentingnya daur ulang.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaUnilever berupaya turut mengatasi berbagai permasalahan lingkungan dan sosial.
Baca Selengkapnya