Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjalanan Rusman Bangun TIP TOP Swalayan, dari Jual Kelapa & Utamakan Prinsip Islam

Perjalanan Rusman Bangun TIP TOP Swalayan, dari Jual Kelapa & Utamakan Prinsip Islam ilustrasi belanja. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Swalayan TIP TOP mungkin menjadi satu-satunya swalayan yang menerapkan konsep syariah dalam bisnisnya. Pendirinya adalah Rusman Maamoer, pria kelahiran tahun 1933 di Padang, Sumatera Barat.

Dia bercerita, sejak kecil orang tuanya mendidik dengan ajaran Islam yang ketat. Memiliki ayah yang berlatar belakang pedagang, Rusman sudah terbiasa menjalani aktivitas dagang dengan menjunjung tinggi syariat Islam.

Satu waktu, ada pelanggan yang berbelanja di warung sang ayah. Pelanggan itu lantas pergi dan tidak menyadari ada uang kembalian, sang ayah bergegas mengejar pelanggan untuk memberi uang kembalian kepada pelanggan. Rusman bertanya mengapa sang ayah harus repot-repot melakukan hal itu. Ayahnya menjawab "Allah Maha Tahu."

Orang lain juga bertanya?

"Sikap demikian akhirnya tertanam dalam hati nurani saya,"Kata Rusman dikutip dari pengusaha muslimJumat (9/6).

Saat berusia 11 tahun, Rusman diberi uang oleh sang ayah untuk berdagang. Apapun barangnya, Rusman dilatih untuk berdagang. Hingga akhirnya, setiap pulang berdagang, Rusman melaporkan pendapatannya ke sang ayah.

Langkah awalnya dalam berdagang yaitu menjual kelapa. Dengan menggunakan gerobak, dia membeli kelapa di rumah penduduk, dan menjualnya ke pasar dengan jarak tempuh sampai 10 Km.

Pentingnya Pendidikan

Di satu sisi, sang ayah mengutamakan pendidikan formal. Usai lulus SMA, dia kemudian meneruskan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah lulus, dia bekerja sebagai Direktur Bank Pembangunan Daerah. Setelah tujuh tahun bekerja di BPD, Rusman menolak diperpanjang masa jabatan. Dia merasa di titik itulah sebagai pintu masuk membuka usaha.

Pada tahun 1967, Rusman mulai menekuni berbagai bidang usaha. Hingga sepuluh tahun kemudian, sewaktu mencoba bisnis properti kecil-kecilan, dia sadar, usaha itu sudah tidak bisa lagi saya kembangkan.

Pada tahun 1978, dia memutuskan keliling Eropa, melakukan ‘studi banding’ untuk mengetahui apa yang bisa dia kembangkan dalam berbisnis. Dia pun menyadari kebutuhan pokok yang diperlukan manusia itu sandang dan pangan.

Pada tahun 1979, dia membuka TIP TOP di Rawamangun, Jakarta Timur, ukurannya saat itu hanya toko kecil dengan luas lantai 400 meter persegi.

Selama merintis TIP TOP, dia juga pergi ke pasar-pasar tradisional membeli bawang, cabai langsung dari mbok penjual. Kegiatan ini dia tekuni sekitar dua tahun. Dari sini, ia mengetahui perputaran arus barang mulai dari bawah.

Terapkan Prinsip Islam

Sejak awal Rusman sudah mematok mini market yang akan dia bangun harus berdasarkan prinsip-prinsip Islami. Bukan hanya tidak menjual daging babi dan minuman keras, namun dia juga selektif memilih barang. 

Misalnya daging sapi atau ayam, kalau harganya terlalu murah, atau tidak jelas memotongnya Islami atau tidak, dia akan tolak. Baginya, justru mencurigakan kalau harganya terlalu murah. Pelanggan pun terjamin asal usul barang yang dijual di swalayan miliknya. 

Rusman juga mencoba mengikuti bagaimana nabi berdagang, sepanjang yang dia ketahui. Nabi Muhammad berdagang sesuai dengan hati nuraninya, tidak mau menipu, mencelakakan atau menganiaya orang. Ini yang diterapkan Rusman. 

Sepanjang syariat Islam dalam berdagang yang dia ketahui, mengambil keuntungan 2 sampai 3 persen sudah cukup tidak perlu mengambil keuntungan 5 atau 10 persen. 

Konsep Islami ini kemudian mendapat respons positif dari masyarakat. TIP TOP mendapat sambutan luar biasa. Perkembangannya demikian cepat, bagaikan air bah. Lahan seluas 400 meter persegi itu tidak mencukupi. Tiap tahun dia harus memperluas , dengan membongkar bagian rumahnya yang terletak di samping minimarket. 

Pada tahun 1985, TIP TOP sudah berubah jadi Pasar Swalayan, dengan luas 3000 meter persegi dan kenaikan penjualan 20 hingga 30 kali lipat.

Mendapat Ujian

Pada Juni 1991, Rusman mendapat ujian. Toko pertamanya mengalami kebakaran besar. Semuanya habis terbakar. Inventaris, stok-stok barang, gudang, ludes terbakar, tidak ada lagi yang tersisa. Hingga menjelang subuh, api yang mengamuk sejak jam satu malam masih berkobar.

Sewaktu melihat api berkobar, Rusman sempat berpikir, apakah kejadian ini hukuman atau cobaan dari Allah. Baginya, kalaupun ini hukuman, dia akan tetap bersyukur. 

Setelah musibah itu, tanpa saya duga sama sekali, pihak Pemda meminta TIP TOP harus berdiri kembali. Jam sepuluh pagi sesudah kebakaran itu, pihak Pemda menawarkan agar TIP TOP dibangun lagi di area Pemda. Kalaupun enggan, segala urusan administratif akan dimudahkan Pemda agar TIP TOP kembali beroperasi.

Rusman mengatakan akibat dari kebakaran ini ada sekitar 200 karyawan yang terdampak. Jumlah karyawan itu kemudian mendapatkan santunan dari Pemprov DKI Jakarta. 

Rusman kembali bangkit, dia mendapatkan pinjaman sangat besar untuk membangun kembali TIP TOP di lahan yang sama. Sebagian sisi dari supermarket sudah dapat dibuka kembali. Rusman juga memiliki utang kepada supplier mencapai Rp2 miliar lebih. 

Pada Februari 1992, rebuilding TIP TOP tuntas dikerjakan. Di tahun yang sama, seseorang tiba-tiba menawarkan sebidang tanah seluas dua hektar di Bogor. Rusman gamang dengan tawaran itu. Hingga akhirnya di tahun 1993, dia membeli tanah yang ditawarkan untuk didirikan Panti Yatim Piatu. Pada tahun itu pula dia membuka cabang TIP TOP. 

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hotman Paris: Saya Bukan Anak Orang Miskin, tapi Disuruh Berkebun Hasilnya Jual ke Pasar
Hotman Paris: Saya Bukan Anak Orang Miskin, tapi Disuruh Berkebun Hasilnya Jual ke Pasar

Pria yang kerap tampil necis dengan cincin berlian berukuran besar itu mengaku bahwa ia terlahir sebagai anak orang kaya.

Baca Selengkapnya
Proses Hidup Perjalanan dari Nol, Sambil Meneteskan Air Mata Cerita Ustaz Riza Pernah Berjualan Sandal Jepit 'Seminggu Dapat Rp50 Ribu'
Proses Hidup Perjalanan dari Nol, Sambil Meneteskan Air Mata Cerita Ustaz Riza Pernah Berjualan Sandal Jepit 'Seminggu Dapat Rp50 Ribu'

Ustaz Riza Muhammad sempat berjualan sandal. Dari berjualan sandal, Ustaz Riza mendapat pengasilan Rp50 ribu selama Seminggu.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Jusuf Hamka, Bos Jalan Tol yang Ingin Bangun 1.000 Masjid
Fakta-Fakta Jusuf Hamka, Bos Jalan Tol yang Ingin Bangun 1.000 Masjid

Ustadz Zaelani membawa Jusuf Hamka untuk bertemu dengan Buya Hamka. Akhirnya, dia mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan dirinya masuk Islam.

Baca Selengkapnya
Belajar dari Orang Betawi Tempo Dulu Kenalkan Agama Islam ke Anak, Lewat Dongeng Sebelum Tidur hingga Syair
Belajar dari Orang Betawi Tempo Dulu Kenalkan Agama Islam ke Anak, Lewat Dongeng Sebelum Tidur hingga Syair

Saat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Ilham jadi Pengusaha Alas Kaki, Sempat Habiskan Tabungan Orang Tua hingga Ratusan Juta rupiah
Jatuh Bangun Ilham jadi Pengusaha Alas Kaki, Sempat Habiskan Tabungan Orang Tua hingga Ratusan Juta rupiah

Tabungan orang tua Ilham bahkan ludes untuk menyuntikan modal usahanya.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Modal Utang Rp500.000 ke Tetangga, Bisnis Dimsum Kautsar Kini Raup Omzet Miliaran Rupiah
Berawal dari Modal Utang Rp500.000 ke Tetangga, Bisnis Dimsum Kautsar Kini Raup Omzet Miliaran Rupiah

Perjalanan hidup Kautsar tidak berjalan mulus. Sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara, dia menyaksikan perjuangan orangtua-nya.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Anak Tukang Sayur Hingga Miliki 19 Gerai Minuman di Usia 31 Tahun
Perjuangan Anak Tukang Sayur Hingga Miliki 19 Gerai Minuman di Usia 31 Tahun

Setelah berhasil membuka usaha minuman, Ilham pun memiliki keinginan untuk merambah ke usaha makanan.

Baca Selengkapnya
Cerita Pemudi di Depok Kesampingkan Gengsi Jual Dimsum di Pinggir Jalan, Ingin Balas Budi Sang Ibu
Cerita Pemudi di Depok Kesampingkan Gengsi Jual Dimsum di Pinggir Jalan, Ingin Balas Budi Sang Ibu

Walau sempat malu, namun tekad kuatnya membalas budi orang tua membuatnya bersemangat dalam berjualan dimsum di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Bersyukur Lahir dari Keluarga Miskin, Isra Kini Sukses Punya Apotek hingga Pabrik Garmen di Pemalang
Bersyukur Lahir dari Keluarga Miskin, Isra Kini Sukses Punya Apotek hingga Pabrik Garmen di Pemalang

Dia harus 'kucing-kucingan' dengan polisi Perhutani karena dianggap melakukan pencurian kayu dari pohon pinus.

Baca Selengkapnya