Perjalanan Rusman Bangun TIP TOP Swalayan, dari Jual Kelapa & Utamakan Prinsip Islam
Merdeka.com - Swalayan TIP TOP mungkin menjadi satu-satunya swalayan yang menerapkan konsep syariah dalam bisnisnya. Pendirinya adalah Rusman Maamoer, pria kelahiran tahun 1933 di Padang, Sumatera Barat.
Dia bercerita, sejak kecil orang tuanya mendidik dengan ajaran Islam yang ketat. Memiliki ayah yang berlatar belakang pedagang, Rusman sudah terbiasa menjalani aktivitas dagang dengan menjunjung tinggi syariat Islam.
Satu waktu, ada pelanggan yang berbelanja di warung sang ayah. Pelanggan itu lantas pergi dan tidak menyadari ada uang kembalian, sang ayah bergegas mengejar pelanggan untuk memberi uang kembalian kepada pelanggan. Rusman bertanya mengapa sang ayah harus repot-repot melakukan hal itu. Ayahnya menjawab "Allah Maha Tahu."
-
Bagaimana orang tua mengajarkan makna puasa ke anak? Cara mempersiapkan anak berpuasa adalah dengan mendiskusikan terlebih dahulu dengan anak kita mengapa puasa itu harus dilakukan. Pemahaman pada anak akan terjadi bukan dengan menasehati atau mendoktrin,
-
Siapa yang Rusman tiru dalam bisnisnya? 'Saat saya memulai usaha, saya tidak mau meniru orang tua. Saya ingin jadi generasi perintis bukan pewaris.
-
Apa warisan yang ditanamkan kepada Duta sejak kecil? Sejak Kecil, Duta Ditanamkan Kebanggaan sebagai Keturunan Pahlawan Nasional, Kisah Kyai Modjo Diceritakan oleh Ayahnya
-
Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai Islam di keluarga? Salah satu langkah yang penting dalam membina keluarga yang Islami adalah dengan menanamkan nilai-nilai agamake dalam keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan anak-anak tentang ajaran-ajaran Islam, seperti pentingnya berlaku adil, menghormati orang tua, menjaga kebersihan, dan menghormati hak-hak sesama.
-
Bagaimana cara Nabi mendidik anak? Ketika seorang anak membangkang, Rasulullah tidak pernah menampakkan kemarahan, berwajah masam, dan menghadik keras seorang anak.
-
Apa yang Luqman ajarkan kepada anaknya? Luqman al-Hakim adalah seorang yang dikenal sebagai ahli hikmah dan nasihat di kalangan orang Arab. Ia bukan seorang nabi, tetapi seorang hamba Allah yang saleh dan berakal. Ia memiliki seorang anak laki-laki yang ia didik dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan. Ia mengajarkan anaknya tentang hal-hal yang paling pokok dan penting dalam agama dan kehidupan, yaitu tauhid, birrul walidain, dan syukur.
"Sikap demikian akhirnya tertanam dalam hati nurani saya,"Kata Rusman dikutip dari pengusaha muslimJumat (9/6).
Saat berusia 11 tahun, Rusman diberi uang oleh sang ayah untuk berdagang. Apapun barangnya, Rusman dilatih untuk berdagang. Hingga akhirnya, setiap pulang berdagang, Rusman melaporkan pendapatannya ke sang ayah.
Langkah awalnya dalam berdagang yaitu menjual kelapa. Dengan menggunakan gerobak, dia membeli kelapa di rumah penduduk, dan menjualnya ke pasar dengan jarak tempuh sampai 10 Km.
Pentingnya Pendidikan
Di satu sisi, sang ayah mengutamakan pendidikan formal. Usai lulus SMA, dia kemudian meneruskan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah lulus, dia bekerja sebagai Direktur Bank Pembangunan Daerah. Setelah tujuh tahun bekerja di BPD, Rusman menolak diperpanjang masa jabatan. Dia merasa di titik itulah sebagai pintu masuk membuka usaha.
Pada tahun 1967, Rusman mulai menekuni berbagai bidang usaha. Hingga sepuluh tahun kemudian, sewaktu mencoba bisnis properti kecil-kecilan, dia sadar, usaha itu sudah tidak bisa lagi saya kembangkan.
Pada tahun 1978, dia memutuskan keliling Eropa, melakukan ‘studi banding’ untuk mengetahui apa yang bisa dia kembangkan dalam berbisnis. Dia pun menyadari kebutuhan pokok yang diperlukan manusia itu sandang dan pangan.
Pada tahun 1979, dia membuka TIP TOP di Rawamangun, Jakarta Timur, ukurannya saat itu hanya toko kecil dengan luas lantai 400 meter persegi.
Selama merintis TIP TOP, dia juga pergi ke pasar-pasar tradisional membeli bawang, cabai langsung dari mbok penjual. Kegiatan ini dia tekuni sekitar dua tahun. Dari sini, ia mengetahui perputaran arus barang mulai dari bawah.
Terapkan Prinsip Islam
Sejak awal Rusman sudah mematok mini market yang akan dia bangun harus berdasarkan prinsip-prinsip Islami. Bukan hanya tidak menjual daging babi dan minuman keras, namun dia juga selektif memilih barang.
Misalnya daging sapi atau ayam, kalau harganya terlalu murah, atau tidak jelas memotongnya Islami atau tidak, dia akan tolak. Baginya, justru mencurigakan kalau harganya terlalu murah. Pelanggan pun terjamin asal usul barang yang dijual di swalayan miliknya.
Rusman juga mencoba mengikuti bagaimana nabi berdagang, sepanjang yang dia ketahui. Nabi Muhammad berdagang sesuai dengan hati nuraninya, tidak mau menipu, mencelakakan atau menganiaya orang. Ini yang diterapkan Rusman.
Sepanjang syariat Islam dalam berdagang yang dia ketahui, mengambil keuntungan 2 sampai 3 persen sudah cukup tidak perlu mengambil keuntungan 5 atau 10 persen.
Konsep Islami ini kemudian mendapat respons positif dari masyarakat. TIP TOP mendapat sambutan luar biasa. Perkembangannya demikian cepat, bagaikan air bah. Lahan seluas 400 meter persegi itu tidak mencukupi. Tiap tahun dia harus memperluas , dengan membongkar bagian rumahnya yang terletak di samping minimarket.
Pada tahun 1985, TIP TOP sudah berubah jadi Pasar Swalayan, dengan luas 3000 meter persegi dan kenaikan penjualan 20 hingga 30 kali lipat.
Mendapat Ujian
Pada Juni 1991, Rusman mendapat ujian. Toko pertamanya mengalami kebakaran besar. Semuanya habis terbakar. Inventaris, stok-stok barang, gudang, ludes terbakar, tidak ada lagi yang tersisa. Hingga menjelang subuh, api yang mengamuk sejak jam satu malam masih berkobar.
Sewaktu melihat api berkobar, Rusman sempat berpikir, apakah kejadian ini hukuman atau cobaan dari Allah. Baginya, kalaupun ini hukuman, dia akan tetap bersyukur.
Setelah musibah itu, tanpa saya duga sama sekali, pihak Pemda meminta TIP TOP harus berdiri kembali. Jam sepuluh pagi sesudah kebakaran itu, pihak Pemda menawarkan agar TIP TOP dibangun lagi di area Pemda. Kalaupun enggan, segala urusan administratif akan dimudahkan Pemda agar TIP TOP kembali beroperasi.
Rusman mengatakan akibat dari kebakaran ini ada sekitar 200 karyawan yang terdampak. Jumlah karyawan itu kemudian mendapatkan santunan dari Pemprov DKI Jakarta.
Rusman kembali bangkit, dia mendapatkan pinjaman sangat besar untuk membangun kembali TIP TOP di lahan yang sama. Sebagian sisi dari supermarket sudah dapat dibuka kembali. Rusman juga memiliki utang kepada supplier mencapai Rp2 miliar lebih.
Pada Februari 1992, rebuilding TIP TOP tuntas dikerjakan. Di tahun yang sama, seseorang tiba-tiba menawarkan sebidang tanah seluas dua hektar di Bogor. Rusman gamang dengan tawaran itu. Hingga akhirnya di tahun 1993, dia membeli tanah yang ditawarkan untuk didirikan Panti Yatim Piatu. Pada tahun itu pula dia membuka cabang TIP TOP.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria yang kerap tampil necis dengan cincin berlian berukuran besar itu mengaku bahwa ia terlahir sebagai anak orang kaya.
Baca SelengkapnyaUstaz Riza Muhammad sempat berjualan sandal. Dari berjualan sandal, Ustaz Riza mendapat pengasilan Rp50 ribu selama Seminggu.
Baca SelengkapnyaUstadz Zaelani membawa Jusuf Hamka untuk bertemu dengan Buya Hamka. Akhirnya, dia mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan dirinya masuk Islam.
Baca SelengkapnyaSaat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.
Baca SelengkapnyaTabungan orang tua Ilham bahkan ludes untuk menyuntikan modal usahanya.
Baca SelengkapnyaPerjalanan hidup Kautsar tidak berjalan mulus. Sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara, dia menyaksikan perjuangan orangtua-nya.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil membuka usaha minuman, Ilham pun memiliki keinginan untuk merambah ke usaha makanan.
Baca SelengkapnyaWalau sempat malu, namun tekad kuatnya membalas budi orang tua membuatnya bersemangat dalam berjualan dimsum di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaDia harus 'kucing-kucingan' dengan polisi Perhutani karena dianggap melakukan pencurian kayu dari pohon pinus.
Baca Selengkapnya