Petani Mulai Gunakan Drone untuk Tabur Pupuk dan Benih
Merdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bersama petani serta warga Sukohardjo, gunakan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah petani. Inovasi teknologi canggih ini digunakan untuk uji coba demonstrasi teknologi mekanisasi pertanian di era revolusi 4.0.
Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya yang turut menyaksikan demonstrasi teknologi alsintan langsung meminta semua alat yang digunakan untuk ditinggalkan di Sukohardjo.
"Pak Mentan, semua alsintan yang sudah kita uji coba tadi, tinggalkan semua disini" ungkap Wardoyo saat berikan sambutan di persawahan Desa Dalangan, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukohardjo, (30/9) dan disambut tepuk tangan petani yang hadir.
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Bagaimana Menteri Pertanian memberikan dukungan kepada petani? Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian juga memberikan motivasi pada para petani untuk beradaptasi dengan inovasi yang ada.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Dimana Menteri Pertanian berkunjung? Pada Jumat, 4 Oktober 2024 lalu, Kementerian Pertanian melalui Wakil Menteri Pertanian Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang.
-
Bagaimana Kementan fasilitasi petani? 'Pak Amran itu saya kenal visinya sangat baik dan saya yakin dengan yang dikatakannya hari ini di Kalimantan Selatan dan kemarin di Sumatera Selatan bahwa dia melakukan percepatan tanam.' Maka saya dan teman-teman petani akan bergerak untuk mencapai (target.red) produksi kita, terutama palawija, padi, kedelai, dan jagung. Itu akan kita genjot,' ungkap Yadi saat ditemui seusai menghadiri kegiatan 1st Agri-Invesment Forum and Expo (AIFE) 2023, di Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis, 16 November 2023.
Mendengar hal itu, Mentan Amran, langsung perintahkan direktur untuk tinggalkan alsintan yang digunakan. "Pak direktur berapa alat mesin pertanian yang dibawa ke sini, tinggalkan semua disini. Saya senang bila ini bermanfaat dan digunakan,"ungkap Mentan.
Mentan mengungkapkan modernisasi pertanian ini sekaligus juga sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, dengan target utama peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Teknologi pertanian dikemas dalam bentuk Mekanisasi 4.0, yang sekaligus menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 disegala bidang.
"Dulu petani berpikir bertani itu kotor, petani miskin, Dulu petani panen pake sabit hingga 20 hari, namun hari ini cuma cukup 3 jam dengan alsintan," ucap Amran.
Lebih lanjut, Amran menyampaikan Beberapa karya Kementerian Pertanian untuk membangun Mekanisasi 4.0 adalah Drone penebar benih padi, Drone penebar pupuk prill, Drone sprayer untuk aplikasi pestisida, Robot Tanam Padi, Autonomous tractor, dan Mesin panen plus olah tanah yg terintegrasi. Keenam alsintan tersebut diciptakan sebagai solusi petani dalam melakukan usaha tani moderen.
"Kami hemat 1,4 T untuk anggaran alsintan. Kita alokasikan semua ke petani, tujuannya supaya anak muda alumni fakultas pertanian mau bergerak di dunia pertanian" ucapnya.
Menyaksikan kecanggihan alsintan yang di pergunakan, Amran juga minta anggaran ditambah untuk bantuan petani. "Tolong robot tanam padi dianggarkan lebih besar supaya petani lebih cepat," tuturnya.
Sulistio petani Desa Ngarap, mengungkapkan jika saat ini sawah mereka diirigasi dari sungai didesa yang kondisi airnya kurang baik. Kelompoknya sudah punya 100 hektar sawah padi organik, dan beras organik yang bisa bertahan hingga 48 jam.
"Usulnya Pak mohon buatkan kami sumur air ditempat kami," ungkapnya.
Mentan menyambut positif kerja keras Sulistio dan kawan-kawan, bantuan sumur dangkal dan pompa langsung diminta berikan melalui Direktur Alsintan. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi patriot dalam mendukung program ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaMentan mengajak para petani untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia menuju pertanian modern.
Baca SelengkapnyaPetani siap terlibat dan berperan aktif untuk mengakselerasi produksi pertanian nasional.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan inovasi teknologi dapat meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian membagikan berbagai jenis benih dan perlengkapan pertanian.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang berlomba menanam padi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyebutkan modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi.
Baca SelengkapnyaAlsintan yang diberangkatkan ke Merauke pada kloter pertama mencapai kurang lebih 261 unit.
Baca SelengkapnyaGerakan panen dilakukan di lahan 77 hektare dengan hasil produksi rata-rata 7,5 sampai 8 ton/hektare.
Baca SelengkapnyaSempat ditertawakan banyak orang, pemuda milenial ini buktikan bahwa petani bisa sukses tanpa kotor-kotoran di sawah.
Baca Selengkapnya