Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilih Tabungan Atau Asuransi Pendidikan, Ini Perbedaannya

Pilih Tabungan Atau Asuransi Pendidikan, Ini Perbedaannya Ilustrasi mengatur keuangan. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/baranq

Merdeka.com - Pendidikan menjadi faktor utama dalam membuka peluang untuk mendapat kesempatan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Meskipun pendidikan tidak hanya ditanamkan dalam sekolah formal saja tetapi, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah mewajibkan wajib belajar selama 12 tahun atau sampai sekolah menengah atas.

Sayangnya faktor ekonomi dan kenaikan biaya pendidikan menjadi salah satu alasan mengapa masih adanya anak-anak di Indonesia tidak dapat mengikuti pembelajaran wajib selama 12 Tahun. Biaya pendidikan tidak dipungkiri mengalami inflasi dari waktu ke waktu.

Pada saat dimulainya tahun ajaran yang baru di Agustus 2021 lalu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menyampaikan bahwa indeks harga pada sektor pendidikan mengalami inflasi yang tinggi pada Agustus 2021 dimana sektor pendidikan mengalami inflasi sebesar 1,2 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

BPS menyatakan, bahwa secara tahunan, inflasi tercatat mencapai 1,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat tipis dibandingkan dengan posisi pada Juli 2021 sebesar 1,52 persen yoy.

Untungnya hal-hal ini dapat dihindari dengan sebisa mungkin kita mempersiapkan dana biaya pendidikan untuk anak sedini mungkin, dimana orang tua bisa mempersiapkannya dengan cara menabung atau mempersiapkan asuransi pendidikan.

Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apa perbedaan antara memilih cara menabung atau memilih asuransi pendidikan? Pilihan mana yang perlu diambil untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari masa depan pendidikan anak?

Co-Founder dari Lifepal.co.id, Benny Fajarai menjelaskan bahwa, asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan terkesan sama, namun sesungguhnya memiliki manfaat yang berbeda. Untuk membantu kamu agar tidak bingung dengan keduanya, berikut ini perbedaan tabungan dan asuransi.

Perbedaan Definisi Asuransi dan Tabungan

Meskipun kerap kali dianggap sama, ternyata definisi dan konsep dari asuransi pendidikan ini berbeda dengan tabungan pendidikan. Asuransi merupakan produk keuangan yang menawarkan proteksi atau perlindungan ekonomis apabila terjadi suatu risiko.

Perlindungan tersebut akan diberikan sebagai manfaat yang berupa penggantian kerugian finansial atau kerugian finansial minimum. Sedangkan, tabungan hanya menawarkan manfaat berupa sarana penyimpanan uang yang lebih aman terhadap risiko kerusakan fisik.

Tujuan dari penyetoran dana asuransi dan tabungan pun berbeda. Karena, setoran dana asuransi biasanya disebut dengan premi. Premi ini nantinya harus dibayar dengan tujuan untuk mendapatkan kepastian kerugian yang kecil (guaranteed small loss) di masa mendatang.

Sementara setoran dana tabungan digunakan untuk meminimalisir resiko kerusakan yang akan didapatkan apabila disimpan di rumah, ataupun bertujuan untuk menjaga alokasi dana tersebut tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari lainnya. Namun, dengan fasilitas yang didapat tentunya setiap nasabah perlu membayar biaya administrasi perbulan dari uang yang disimpan.

Perbedaan Status Dana yang Disetorkan

Jika anda menggunakan asuransi pendidikan, maka status kepemilikan dana atau premi yang anda setorkan memang akan menjadi milik perusahaan asuransi. Sementara apabila anda menyetorkan uang anda ke bank sebagai tabungan pendidikan, maka dana tersebut sepenuhnya akan menjadi milik anda dan tidak ada pengalihan kepemilikan kepada bank.

Menyimpan tabungan pendidikan di bank memang akan menambah aset kepemilikan. Sementara itu, jika anda menyimpan dana pendidikan di asuransi murni, dapat mengurangi aset pribadi karena anda masih membutuhkan dana untuk membayar premi sehingga polisnya tetap aktif dan dapat dipergunakan.

Namun, anda dapat menambah aset meskipun menyimpan dana pendidikan di asuransi unit link karena keuntungan yang didapatkan dari instrumen investasi yang anda pilih selain dari manfaat asuransi itu sendiri.

Perbedaan Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan

Meski tujuannya sama, kedua produk ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada dasarnya, asuransi pendidikan adalah produk unit link atau produk asuransi yang disertai dengan investasi. Sementara tabungan pendidikan adalah tabungan berjangka dengan bunga tertentu dan dapat dicairkan setelah beberapa tahun sesuai ketentuan produk.

Beberapa produk tabungan memiliki kombinasi manfaat tabungan seperti asuransi jiwa untuk mengatasi risiko terhentinya tabungan akibat kematianTerdapat manfaat proteksi jiwa yang memungkinkan ahli waris mendapatkan dana tunai bila tertanggung meninggal dunia.

"Baik tabungan pendidikan maupun asuransi pendidikan memiliki resiko dan keunggulan masing-masing. Namun satu hal yang pasti, manfaat yang ditawarkan baru bisa maksimal apabila sudah sesuai dengan tujuan dan kondisi keuangan masing-masing," kata Benny.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah Banyak Anak Tak Sekolah, Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp199,95 Miliar
Cegah Banyak Anak Tak Sekolah, Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp199,95 Miliar

Anggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.

Baca Selengkapnya
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?

Sementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.

Baca Selengkapnya
5 Tips Mudah Persiapkan Dana Pendidikan Anak Meski Keuangan Minim
5 Tips Mudah Persiapkan Dana Pendidikan Anak Meski Keuangan Minim

Anda bisa melakukan riset tentang biaya pendidikan di berbagai sekolah, fasilitas yang disediakan, lingkungan sekolah, dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Biaya Kuliah Sekarang Tinggi, Harus Diubah jadi Lebih Murah
Anies Baswedan: Biaya Kuliah Sekarang Tinggi, Harus Diubah jadi Lebih Murah

Anies menjelaskan, peserta didik tidak seharusnya dijadikan sebagai sumber dana. Perubahan ini, ujar Anies harus dimulai dari pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi 3 Capres: Menjangkau Pendidikan Murah dan Berkualitas
Adu Solusi 3 Capres: Menjangkau Pendidikan Murah dan Berkualitas

Masyarakat Indonesia sekarang dihadapkan pada masalah pendidikan yang mahal untuk anak-anak mereka.

Baca Selengkapnya
Aduh, Inflasi Biaya Medis di Indonesia Lebih Tinggi dari Inflasi Bahan Pokok
Aduh, Inflasi Biaya Medis di Indonesia Lebih Tinggi dari Inflasi Bahan Pokok

Biaya kesehatan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Pandang Pendidikan Sebagai Investasi
Anies Baswedan: Pandang Pendidikan Sebagai Investasi

"Untuk pendidikan itu jangan dipandang sebagai biaya, tapi dipandang sebagai investasi," kata Anies

Baca Selengkapnya
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi

Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan

Baca Selengkapnya
Megawati Sebut Masalah UKT Bisa Selesai Pakai Dana Bansos: Urusan Sekolah saja Heboh
Megawati Sebut Masalah UKT Bisa Selesai Pakai Dana Bansos: Urusan Sekolah saja Heboh

Megawati menjelaskan tugas pemerintah saat ini menyiapkan sumber daya manusia progresif.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mendikbud Nadiem Curhat Anggaran Turun, Ajukan ke DPR Tambahan Biaya Triliunan
VIDEO: Mendikbud Nadiem Curhat Anggaran Turun, Ajukan ke DPR Tambahan Biaya Triliunan

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025, sebesar Rp83,19 triliun belum optimal

Baca Selengkapnya
Prabowo Minta Anggotanya Sisihkan Rp100.000 Tiap Bulan untuk Sekolahkan Anak Kurang Mampu: Jangan Omon-Omon, Sekarang Aksi
Prabowo Minta Anggotanya Sisihkan Rp100.000 Tiap Bulan untuk Sekolahkan Anak Kurang Mampu: Jangan Omon-Omon, Sekarang Aksi

Prabowo mengungkapkan, saat ini APBN sudah diatur untuk program makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya
JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh bila Anggaran Pendidikan Tidak Capai 20%, Ini Alasannya
JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh bila Anggaran Pendidikan Tidak Capai 20%, Ini Alasannya

Jusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%

Baca Selengkapnya