Pilih Tabungan Atau Asuransi Pendidikan, Ini Perbedaannya
Merdeka.com - Pendidikan menjadi faktor utama dalam membuka peluang untuk mendapat kesempatan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Meskipun pendidikan tidak hanya ditanamkan dalam sekolah formal saja tetapi, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah mewajibkan wajib belajar selama 12 tahun atau sampai sekolah menengah atas.
Sayangnya faktor ekonomi dan kenaikan biaya pendidikan menjadi salah satu alasan mengapa masih adanya anak-anak di Indonesia tidak dapat mengikuti pembelajaran wajib selama 12 Tahun. Biaya pendidikan tidak dipungkiri mengalami inflasi dari waktu ke waktu.
Pada saat dimulainya tahun ajaran yang baru di Agustus 2021 lalu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menyampaikan bahwa indeks harga pada sektor pendidikan mengalami inflasi yang tinggi pada Agustus 2021 dimana sektor pendidikan mengalami inflasi sebesar 1,2 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
-
Bagaimana asuransi pendidikan membantu anak? Tujuan utamanya adalah untuk memastikan jika terjadi sesuatu pada pemegang polis (misalnya kematian atau cacat), dana yang dibutuhkan untuk pendidikan anak tetap terpenuhi.
-
Kenapa pengusaha itu menyekolahkan anaknya di sekolah mahal? Terlebih, pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi masa depan anaknya.'Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apalagi menyangkut pendidikan dan masa depan, achie ingin yang terbaik bagi boy dan coco,' tulis Hilman dalam keterangan videonya.
-
Mengapa biaya sekolah Sakti mahal? Bagi yang belum mengetahui, biaya pendidikan untuk tingkat SD di sini mencapai lebih dari Rp 500 juta. Tidak heran fasilitasnya sebaik ini!
-
Mengapa angka anak tidak sekolah di Banyuwangi rendah? Dengan berbagai program pendidikan yang digulirkan, angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyuwangi termasuk salah satu terendah di Jawa Timur, berdasarkan data resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi tingkat kelahiran? Menurut data, angka kelahiran yang menunjukkan rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hidupnya, mengalami penurunan dari 1,58 anak per perempuan pada tahun 2021 menjadi 1,35 saat ini.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
BPS menyatakan, bahwa secara tahunan, inflasi tercatat mencapai 1,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat tipis dibandingkan dengan posisi pada Juli 2021 sebesar 1,52 persen yoy.
Untungnya hal-hal ini dapat dihindari dengan sebisa mungkin kita mempersiapkan dana biaya pendidikan untuk anak sedini mungkin, dimana orang tua bisa mempersiapkannya dengan cara menabung atau mempersiapkan asuransi pendidikan.
Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apa perbedaan antara memilih cara menabung atau memilih asuransi pendidikan? Pilihan mana yang perlu diambil untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari masa depan pendidikan anak?
Co-Founder dari Lifepal.co.id, Benny Fajarai menjelaskan bahwa, asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan terkesan sama, namun sesungguhnya memiliki manfaat yang berbeda. Untuk membantu kamu agar tidak bingung dengan keduanya, berikut ini perbedaan tabungan dan asuransi.
Perbedaan Definisi Asuransi dan Tabungan
Meskipun kerap kali dianggap sama, ternyata definisi dan konsep dari asuransi pendidikan ini berbeda dengan tabungan pendidikan. Asuransi merupakan produk keuangan yang menawarkan proteksi atau perlindungan ekonomis apabila terjadi suatu risiko.
Perlindungan tersebut akan diberikan sebagai manfaat yang berupa penggantian kerugian finansial atau kerugian finansial minimum. Sedangkan, tabungan hanya menawarkan manfaat berupa sarana penyimpanan uang yang lebih aman terhadap risiko kerusakan fisik.
Tujuan dari penyetoran dana asuransi dan tabungan pun berbeda. Karena, setoran dana asuransi biasanya disebut dengan premi. Premi ini nantinya harus dibayar dengan tujuan untuk mendapatkan kepastian kerugian yang kecil (guaranteed small loss) di masa mendatang.
Sementara setoran dana tabungan digunakan untuk meminimalisir resiko kerusakan yang akan didapatkan apabila disimpan di rumah, ataupun bertujuan untuk menjaga alokasi dana tersebut tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari lainnya. Namun, dengan fasilitas yang didapat tentunya setiap nasabah perlu membayar biaya administrasi perbulan dari uang yang disimpan.
Perbedaan Status Dana yang Disetorkan
Jika anda menggunakan asuransi pendidikan, maka status kepemilikan dana atau premi yang anda setorkan memang akan menjadi milik perusahaan asuransi. Sementara apabila anda menyetorkan uang anda ke bank sebagai tabungan pendidikan, maka dana tersebut sepenuhnya akan menjadi milik anda dan tidak ada pengalihan kepemilikan kepada bank.
Menyimpan tabungan pendidikan di bank memang akan menambah aset kepemilikan. Sementara itu, jika anda menyimpan dana pendidikan di asuransi murni, dapat mengurangi aset pribadi karena anda masih membutuhkan dana untuk membayar premi sehingga polisnya tetap aktif dan dapat dipergunakan.
Namun, anda dapat menambah aset meskipun menyimpan dana pendidikan di asuransi unit link karena keuntungan yang didapatkan dari instrumen investasi yang anda pilih selain dari manfaat asuransi itu sendiri.
Perbedaan Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan
Meski tujuannya sama, kedua produk ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada dasarnya, asuransi pendidikan adalah produk unit link atau produk asuransi yang disertai dengan investasi. Sementara tabungan pendidikan adalah tabungan berjangka dengan bunga tertentu dan dapat dicairkan setelah beberapa tahun sesuai ketentuan produk.
Beberapa produk tabungan memiliki kombinasi manfaat tabungan seperti asuransi jiwa untuk mengatasi risiko terhentinya tabungan akibat kematianTerdapat manfaat proteksi jiwa yang memungkinkan ahli waris mendapatkan dana tunai bila tertanggung meninggal dunia.
"Baik tabungan pendidikan maupun asuransi pendidikan memiliki resiko dan keunggulan masing-masing. Namun satu hal yang pasti, manfaat yang ditawarkan baru bisa maksimal apabila sudah sesuai dengan tujuan dan kondisi keuangan masing-masing," kata Benny.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.
Baca SelengkapnyaSementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.
Baca SelengkapnyaAnda bisa melakukan riset tentang biaya pendidikan di berbagai sekolah, fasilitas yang disediakan, lingkungan sekolah, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaAnies menjelaskan, peserta didik tidak seharusnya dijadikan sebagai sumber dana. Perubahan ini, ujar Anies harus dimulai dari pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia sekarang dihadapkan pada masalah pendidikan yang mahal untuk anak-anak mereka.
Baca SelengkapnyaBiaya kesehatan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca Selengkapnya"Untuk pendidikan itu jangan dipandang sebagai biaya, tapi dipandang sebagai investasi," kata Anies
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaMegawati menjelaskan tugas pemerintah saat ini menyiapkan sumber daya manusia progresif.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025, sebesar Rp83,19 triliun belum optimal
Baca SelengkapnyaPrabowo mengungkapkan, saat ini APBN sudah diatur untuk program makan bergizi gratis.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%
Baca Selengkapnya