Produsen Roti Aoka Belum Bergabung dengan Asosiasi Makanan dan Minuman Indonesia
Produsen roti Aoka itu belum tergabung dalam GAPMMI.
Dugaan roti Aoka mengandung bahan berbahaya menjadi perbincangan publik dalam beberapa hari terakhir.
Merespon hal itu, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman menyerahkan hal itu kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Itu kan sudah ditangani oleh BPOM, kita percayakan pada BPOM saja, kita juga baru dapatkan info, BPOM juga rencananya mau klarifikasi hal tersebut. Selama ini yang didaftarkan ke BPOM sudah memenuhi ketentuan ya, tapi kalau ada temuan baru tentu BPOM yang akan menangani hal tersebut," kata Adhi, ditemui di Jakarta, Senin (22/7).
Dia mengatakan belum mengantongi data detail dari BPOM soal dugaan roti Aoka tersebut. Menurutnya, lembaga pengawas kandungan makanan dan obat itu bisa melakukan tindakan jika ditemukan pelanggaran.
"Saya sendiri belum dapat info detail Dari BPOM tapi kalau memang itu benar ada kandungan yang tidak diperbolehkan tentunya BPOM akan segera melakukan tindakan pengamanan supaya tidak membahayakan konsumen," ucap dia.
Lebih lanjut, Adhi mengatakan produsen roti bermerek Aoka itu belum tergabung dalam GAPMMI. Namun, dia akan menjalin komunikasi dalam waktu dekat.
"Kebetulan ini perusahaan baru, belum bergabung, kita akan coba hubungin juga supaya bergabung, karena prinsipnya asosiasi ingin mendorong semua anggota itu patuh terhadap ketentuan yang ada," kata Adhi.
Sebagai langkah antisipasi, dia mengaku selalu memberikan pembaruan mengenai syarat-syarat produksi makanan dan minuman yang diatur otoritas terkait kepada anggotanya.
"Kita selalu meng-update regulasi yang ada, dan pada saat itu kita selalu mengingatkan produsen untuk mematuhi ketentuan yang ada. Itu member gathering hampir setiap bulan ada, baik offline maupun online dan itu bahkan setiap pameran ada member gathering," paparnya.
Terkait kandungan dehydroacetate dalam roti Aoka, dia menyebut itu tidak ada dalam positive list dari BPOM. Dia juga mengakui, lazimnya pengawet yang digunakan di makanan adalah benzoat dan zat sejenisnya.
"Itu kan tidak ada di daftar positive list dari BPOM. Macam-macam (pengawet yang digunakan), ada benzoat masih boleh, macam-macam banyak sih pengawet yang diperbolehkan, propionat, biasanya kalau roti itu propionat, itu dibolehkan tapi semua ada batasannya tidak boleh melebih batasan yang telah ditentukan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Indonesia Bakery Family (PT IBF) menegaskan produk roti mereka yaitu Aoka, tidak mengandung bahan pengawet kosmetik untuk mengawetkan rotinya.
Manajemen PT IBF diwakili Head Legal Kemas Ahmad Yani menegaskan, produk roti Aoka telah melewati pengujian oleh BPOM dan telah mendapatkan izin edar untuk seluruh variannya sebagaimana tercantum dalam kemasan produk.
"Seluruh produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate dan masa kedaluwarsa bukan enam bulan," ujar Kemas melalui keterangan tertulis, melansir Antara, Sabtu (20/7).
Dia menilai, tuduhan penggunaan sodium dehydroacetate yang merupakan pengawet kosmetik dan tengah ramai kabarnya, berdasarkan hasil uji laboratorium PT SGS Indonesia.
"Seluruh produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate dan masa kedaluwarsa bukan enam bulan," ujar Kemas melalui keterangan tertulis, melansir Antara, Sabtu (20/7).
Dia menilai, tuduhan penggunaan sodium dehydroacetate yang merupakan pengawet kosmetik dan tengah ramai kabarnya, berdasarkan hasil uji laboratorium PT SGS Indonesia.
"Namun, dalam surat nomor 001/SGS-LGL/VII/2024 tertanggal 15 Juli 2024 dari PT SGS Indonesia kepada PT IBF, PT SGS Indonesia memberikan klarifikasi tertulis kepada PT IBF bahwa PT SGS secara tegas membantah dan menyatakan informasi tersebut bukan berasal dari pihak PT SGS indonesia," papar Kemas.
Isu tersebut, lanjut dia, mengakibatkan kegaduhan dan kerugian ekonomis bagi PT IBF dan distributor sebagai mitra kerjanya. Kemas menduga berita ini sengaja dibuat oleh beberapa pihak karena ada upaya menjatuhkan produk roti Aoka dengan cara persaingan yang tidak sehat.
"Untuk itu, PT IBF telah melakukan investigasi secara intensif terhadap penyebaran informasi menyesatkan ini yang diduga dilakukan oleh beberapa pihak tertentu," ucap dia.
"PT Indonesia Bakery Family selaku produsen roti Aoka merupakan produsen makanan yang sangat memperhatikan kualitas bahan baku termasuk aspek kesehatan bagi konsumen. Aoka diproduksi dari bahan berkualitas, diproses secara higienis dan aman bagi kesehatan," jelas Kemas.