Proyek Kereta Cepat: Jepang Pernah Tawarkan Bunga Pinjaman 0,1%, China Minta 3,4%
Merdeka.com - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus dirundung masalah. Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa bunga pinjaman dari China Development Bank (CDB) tembus 3,4 persen. Angka ini muncul setelah pemerintah Indonesia bernegosiasi agar bunga dapat turun menjadi 2 persen dari awalnya 4 persen.
Jika mengulas lagi perencanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Jepang adalah negara yang pertama kali berminat untuk menggarap proyek ini.
Keseriusan Jepang terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, ditunjukkan dengan menggelontorkan dana sebesar USD3,5 juta pada tahun 2014. Uang tersebut ditujukan sebagai modal studi kelayakan.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Kenapa KCIC yakin Kereta Cepat bisa mendongkrak ekonomi? PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yakin Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal mendongkrak perkonomian dan sektor pariwisata Indonesia.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Kapan Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai beroperasi komersial? Jadwal Kereta Cepat Jakarta Bandung akan beroprasi secara komersial mulai 1 Oktober 2023.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
Berdasarkan kalkulasi Jepang, nilai investasi untuk proyek ini sebesar USD6,2 miliar dengan komposisi 75 persen biaya ditanggung Jepang dalam bentuk pinjaman dengan tenor 40 tahun dengan bunga 0,1 persen per tahunnya.
Di tengah perjalanan, China muncul dengan menawarkan diri turut serta menggarap proyek kereta cepat dengan nilai investasi USD5,5 miliar. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat itu dijabat oleh Rini Soemarno, menunjukkan kecenderungan memilih China sebagai pihak penggarap proyek.
Alasan Rini saat itu, proposal yang ditawarkan China lebih menguntungkan dibandingkan Jepang.
"Ini semua adalah investasi dari badan usaha dengan berpartner dengan China. Jadi betul-betul tidak ada beban kepada pemerintah," ujar Menteri Rini di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Di tahun 2016, China terpilih sebagai pihak yang mengerjakan kereta cepat Jakarta-Bandung. Dengan komposisi pembiayaan, 75 persen berasal dari pinjaman melalui China Development Bank (CDB) dan sisanya merupakan setoran modal dari konsorsium dua negara yaitu Indonesia-China.
Pembagiannya, konsorsium BUMN Indonesia menyumbang 60 persen dan 40 persen berasal dari konsorsium China.
Total pinjaman Indonesia ke CDB mencapai Rp8,3 triliun. Utang itu akan dipakai untuk pembiayaan pembengkakan biaya kereta cepat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT KCIC telah menerima pinjaman sebesar USD4,55 miliar yakni sekitar Rp69,33 triliun dari China Development Bank milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaPinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca SelengkapnyaPada pembangunan fase tersebut akan dibangun lintas MRT Jakarta dari Medansatria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaCapaian volume ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta cepat.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta mendapatkan pinjaman Pemerintah Jepang senilai Rp14,5 miliar.
Baca Selengkapnyajika Kereta Cepat Jakarta Surabaya dibangun, rutenya akan melewati KCJB terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak khawatir APBN jadi jaminan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca SelengkapnyaDwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.
Baca Selengkapnya