Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan pekerja jalan tol terancam menganggur

Ribuan pekerja jalan tol terancam menganggur E-Tollpass. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat mengatakan puluhan ribu pekerja jalan tol terancam menganggur bila pemerintah menerapkan sistem pembayaran nontunai secara penuh di seluruh gerbang tol di Tanah Air.

"Kebijakan ini hanya mengedepankan kepentingan bisnis dan melalaikan kewajiban untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan ini akan melahirkan pengangguran baru," ujar Mirah dikutip Antara, Senin, (1/5).

Penerapan sistem pembayaran nontunai merupakan bagian dari Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) atau 'cashless society' yang dicanangkan Bank Indonesia sejak 2014. Pemberlakuan pembayaran nontunai di seluruh gerbang tol di Indonesia berarti konsumen tidak bisa lagi membayar tol secara tunai.

Orang lain juga bertanya?

"Bagaimana mungkin uang Rupiah yang berlaku secara sah di negeri ini, justru ditolak untuk melakukan pembayaran? Ini merupakan konspirasi meraup keuntungan dari setiap transaksi nontunai," tuturnya.

Menurutnya, uang pemilik dan pengguna kartu uang elektronik sesungguhnya telah diambil paksa oleh pengelola jalan tol dan bank yang menerbitkan kartu tersebut.

Dia mencontohkan harga kartu uang elektronik seharga Rp 50.000 yang hanya mendapatkan saldo Rp 30.000. Konsumen dipaksa merelakan selisih Rp 20.000, bahkan sebelum kartu uang elektronik digunakan untuk transaksi.

"Berapa triliun dana masyarakat yang diambil paksa dari sistem pembayaran nontunai ini? Yang diperlukan rakyat adalah kemudahan akses untuk mendapatkan pekerjaan, memperoleh penghasilan dan meningkatkan daya beli terhadap kebutuhan pokok yang harganya semakin melambung," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani mengatakan, pemerintah tengah berupaya mengubah seluruh transaksi pembayaran di gerbang tol menjadi transaksi elektronik. Seluruh gardu tol nantinya tidak lagi melayani pembayaran tunai.

"Aturan ini seharusnya lebih berdampak positif ke pengguna tol karena bisa mengurangi antrean. Namun, para operator seperti Jasa Marga juga mendapatkan manfaat positif dari aturan tersebut," ujar Desi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (15/3).

Desi mengaku pihaknya memperoleh dampak positif dari aturan tersebut. Sebab, Jasa Marga tidak perlu menyiapkan uang kembalian seperti yang biasa dilakukan untuk pembayaran non tunai.

"Dari Jasa Marga secara korporasi, dengan menggunakan transaksi e-Toll, kami tidak perlu menyediakan uang kembalian yang selalu repot kami siapkan," katanya.

Transaksi non tunai atau cashless tersebut dapat membuat pengendalian infrastruktur menjadi lebih baik. Rencana ini akan memberikan dampak yang positif bagi semua pihak. "Pengendalian infrastukutur jadi lebih baik, karena semua dengan mesin. Jadi ini memberikan solusi yang baik bagi semua pihak," jelas Desi.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang

Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.

Baca Selengkapnya
Sistem Pembayaran di Gerbang Tol dengan Tap E-Money Dihapus Akhir Tahun
Sistem Pembayaran di Gerbang Tol dengan Tap E-Money Dihapus Akhir Tahun

Penggunaan skema nirsentuh tidak membebani Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Baca Selengkapnya
KIP Kritik Tapera, Sebut Pemerintah Tidak Transparan Pengelolaan Dana
KIP Kritik Tapera, Sebut Pemerintah Tidak Transparan Pengelolaan Dana

Muncul pertanyaan proses pemerintah menyusun kebijakan mengenai simpanan Tapera hingga menimbulkan gaduh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Malaysia Gratiskan Tarif Jalan Tol pada H-2 Lebaran, Ini Alasannya
Pemerintah Malaysia Gratiskan Tarif Jalan Tol pada H-2 Lebaran, Ini Alasannya

Pemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis

Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya

Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya

Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.

Baca Selengkapnya
Diberlakukan Mulai 5 April, Catat Titik dan Jam Penerapan Sistem One Way Saat Mudik Lebaran
Diberlakukan Mulai 5 April, Catat Titik dan Jam Penerapan Sistem One Way Saat Mudik Lebaran

Rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.

Baca Selengkapnya