Rumah murah sepi pembeli, pengembang keluhkan akad KPR bank sulit
Merdeka.com - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mendapati realisasi penjualan rumah murah belum mencapai target. Hingga akhir kuartal pertama tahun ini, realisasi penjualan rumah murah baru 20.000 unit. Padahal, target penjualan di kuartal pertama 2016 mencapai 40.000 unit.
"Kalau kita sih patokannya bukan yang dibangun, kita (patokannya) yang terjual. Yang dibangun belum tentu terjual. Jadi yang sudah terjual itu sekitar di angka 20.000-an unit. Seharusnya di bulan ini target tahun ini ya harusnya 40.000," kata Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo di Jakarta, Rabu (4/5).
Padahal, sepanjang tahun ini, Apersi menargetkan penjualan rumah murah mencapai 100.000 unit di seluruh Indonesia.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Bagaimana cara mendapatkan rumah murah? Bagi masyarakat Kota Bandung yang tertarik bisa mengunjungi pameran properti di Paris van Java Mal pada pada 8-16 Juli 2023, stan Rusun Cisaranten Bina Harapan booth 31 dan 32.
-
Kapan harga rumah dan tanah naik? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan harga rumah minimalis naik? Harganya bervariasi, mulai dari Rp300 jutaan hingga lebih dari Rp1 miliar, tergantung pada luas dan lokasi.
-
Kapan saat yang tepat beli rumah? Marizka Ellanda, National Secured Sales Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, juga mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang tepat bagi generasi muda untuk punya hunian sendiri.
-
Siapa yang membeli rumah baru? Kediaman baru yang baru saja dibeli adalah bagian depan dari kediaman Frans Faisal, kakak Fuji dan Fadly Faisal.
Kendala yang dihadapi pengembang perumahan di bawah naungan Apersi, menurut Eddy, adalah sulitnya mendapatkan akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari perbankan. "Rumah murah masih merangkak dikarenakan sulitnya pelaksanaan akad KPR," ucap Eddy.
Eddy menjelaskan, tahun lalu Apersi masih bisa menjual unit rumah meski pembangunan belum rampung 100 persen. Kebijakan baru mengharuskan pengembang menyelesaikan pembangunan unit rumah sepenuhnya, termasuk infrastruktur pendukung seperti jalan, pasokan air, hingga aliran listrik.
"Kalau dulu kita ada kurang-kurang dikit bisa KPR, sekarang enggak, semuanya harus benar-benar terpenuhi seperti lampu harus sudah menyala, air semua harus sudah mengalir, jalan harus sudah jadi," ujar Eddy.
Menurutnya, pengembang perumahan mengalami hambatan apabila tidak ada biaya dari KPR untuk melanjutkan pembangunan unit rumah-rumah tersebut.
"Padahal perumahan baru kan perlu waktu. Kita kalau tidak bisa KPR kita tidak bisa bangun lagi, nunggu dulu, nunggu ini bisa KPR baru bisa bangun, itu masalahnya. Jadi cuma masalah kebijakan dan kemauan dari pemerintah juga sih," ungkap Eddy.
Eddy berharap kebijakan akad KPR bisa dikembalikan lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. "Ya harusnya seperti tahun kemarin lah, ya tahun kemarin kan umpamanya jalan itu kan kita bisa menunggu 2-3 bulan, kita bisa akad (KPR) sambil dikerjain," tutup Eddy.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaBanyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaSebuah kompleks perumahan mewah yang dibangun puluhan tahun lalu dibiarkan terbengkalai. Lokasinya di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaBanyak pengembang terlilit utang hingga gagal membayar utang dan menunda pembangunan proyek perumahan yang telah terjual sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaPenjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mengkaji pengurangan tenor atau jangka waktu kredit KPR bersubsidi.
Baca SelengkapnyaTarget itu ternyata direvisi Anies melalui Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei swasta menunjukkan sektor properti yang dilanda krisis.
Baca Selengkapnya