SCGP Suntik Dana Rp9,98 Triliun ke Fajar Paper, Buat Apa?
Tercatat SCGP menambah kepemilikan saham sebanyak 44,4 persen di Fajar Paper dengan nilai transaksi mencapai Rp9,8 triliun.
Siam Cement Group (SCG) menambah porsi kepemilikan saham di PT Surya Wisesa Tbk (FASW) atau Fajar Paper melalui anak usahanya SCGP. Tercatat SCGP menambah kepemilikan saham sebanyak 44,4 persen dengan nilai transaksi mencapai Rp9,8 triliun.
Sehingga kepemilikan saham SCGP di FajarPaper telah meningkat menjadi 99,72 persen dari semula hanya 55,24 persen. Sementara sisanya 0,28 persen merupakan saham milik publik.
Investasi ini bertujuan untuk mendukung pasar yang kuat di Indonesia dan menjadi dasar penting bagi pertumbuhan jangka panjang bisnis kemasan terpadu dari SCGP. SCGP berencana meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya energi di FajarPaper sebagai upaya adaptif terhadap kondisi ekonomi serta peningkatan permintaan kemasan yang didorong oleh pemulihan konsumsi domestik dan ekspor.
Chief Executive Officer SCG Packaging Public Company Limited atau SCGP, Wichan Jitpukdee menjelaskan pihaknya secara konsisten terus memperluas investasi di Indonesia sejak tahun 2013. Dia mengakui negara Indonesia sebagai pasar yang menarik dengan fundamental yang kuat untuk menjadi pemimpin ekonomi global.
"Indonesia memiliki populasi yang besar, tingkat konsumsi domestik yang tinggi, demografi yang muda, dan peningkatan yang berkelanjutan dalam hal investasi langsung asing (FDI)," kata Wichan, Jakarta, Jumat (6/9).
Produksi Pakai AI
Investasi baru ini akan mengukuhkan peta jalan SCGP dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi di FajarPaper dan semua anak perusahaan.
Caranya melalui penerapan teknologi pembelajaran mesin (machine learning) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) dalam proses produksi. Termasuk meningkatkan manajemen produksi, distribusi produk, dan ekspansi pasar melalui kerja sama dengan mitra untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
"SCGP menyadari adanya tren pemulihan dalam permintaan kemasan yang didorong oleh konsumsi domestik dan ekspor, terutama di sektor barang konsumen," kata Wichan.
Di sisi lain Wichan menyadari adanya penurunan inflasi di Tanah Air. Kondisi ini pun berpotensi menekan konsumsi rumah tangga. Meski demikian dia berharap kondisi tersebut segera membaik.
"Pengeluaran konsumen diharapkan membaik dan akan menghasilkan prospek positif untuk penjualan kertas kemasan sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan konsumen," kata Wichan.
Dia menambahkan Indonesia memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan. "Operasi SCGP, yang dipandu oleh rencana bisnis yang diselaraskan dengan kondisi ekonomi dan pasar, akan meningkatkan profitabilitas," kata Wichan.
Produsen Kertas Kemasan di ASEAN
Sebagai informasim PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper) merupakan produsen kertas kemasan yang memiliki kapasitas produksi tahunan mencapai lebih dari 1,5 juta ton. Hal ini sejalan dengan arah strategis untuk mempercepat pertumbuhan bisnis di ASEAN.
FajarPaper menawarkan beragam produk kertas kemasan, termasuk corrugated medium, linerboard, duplex board, dan coreboard. Tahun 2023, FajarPaper mencatat pendapatan sekitar Rp7,723 miliar dan total aset sebesar Rp12,545 miliar.
Saat ini, SCGP memiliki 6 anak perusahaan di Indonesia, yakni basis produksi kertas kemasan; PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper) dan PT Dayasa Aria Prima (anak perusahaan FajarPaper).
Lalu basis produksi wadah bergelombang (corrugated container) yakni PT Primacorr Mandiri, PT Indorcorr Packaging Cikarang, PT Indoris Printingdo, dan Intan Group. Perusahaan-perusahaan ini memungkinkan SCGP untuk menyediakan solusi kemasan terpadu dan mendorong sinergi bisnis di seluruh kawasan.