Sempati Air, Bisnis Maskapai Tommy Soeharto yang Bangkrut Tergerus Krismon 1998
Merdeka.com - Maskapai Indonsia tercatat banyak yang tumbang akibat masalah keuangan. Salah satunya dialami oleh Sempati Air. Maskapai ini didirikan pada tahun 1968 oleh PT Tri Utama Bhakti (Truba). Nama Sempati terinspirasi dari istilah Jawa yang artinya manusia elang raksasa.
Meski ada pula yang menganggap nama Sempati tidak lain akronim dari Sembilan Panglima Tinggi. Sebab saat itu maskapai ini memiliki kaitan dengan pucuk pimpinan TNI Angkatan Darat di bawah naungan Yayasan Kartika Eka Paksi.
Orientasi awal Sempati Air yaitu untuk mengangkut pekerja migas, dan bukan penerbangan terjadwal. Namun arah bisnis perusahaan berubah seiring masuknya anak kedua dari Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau dikenal dengan Tommy Soeharto, di akhir tahun 1980-an.
-
Kapan Soeharto berangkat kerja? Pak Harto Terbiasa Berangkat ke Kantor Jam 09.00 Atau Jam 10.00 WIB Pagi harinya dia akan bekerja di Jl Cendana, seperti memanggil menteri atau memeriksa laporan dari para pejabat.
-
Apa bisnis yang dijalankan anak-anak Soeharto? Beberapa sumber mengungkapkan kalau anak-anak Soeharto memiliki bisnis berskala besar dan menggurita, meliputi hotel, transportasi, media, hingga migas dan pertambangan.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Dimana Tommy Soeharto berada? Potret Terbaru Tommy Soeharto Terungkap Saat Darma Mangkuluhur Umrah ke Tanah Suci Darma Mangkuluhur Sedang Umroh Darma Tegaskan Sedang Jalani Ibadah Umrah Melalui Insta Story-nya.
-
Bagaimana kebijakan otomotif di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Bagaimana cara Presiden Soeharto membangun Industri Otomotif? Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
Operasional Sempati Air menjadi penerbangan berjadwal dengan pengalaman terbang seperti kelas satu. Sempati Air bahkan ingin menandingi Singapore Airlines, dan Garuda Indonesia yang saat itu maskapai pelat merah ini terbelit masalah keuangan.
Armada pertama yang dimiliki Sempati adalah satu jenis Douglas DC-3, kemudian menambah armada berupa pesawat baling-baling F-27. Satu tahun kemudian pemerintah memberikan izin Sempati menambah armada.
Rute internasional Sempati saat itu Malaysia, Singapura, dan Filipina. Eksistensi Sempati bahkan semakin luas saat mendapatkan pesanan charter di Vietnam dan Kamboja. Pesanan itu terjadi di tengah perang Vietnam tengah berkecamuk.
Permintaan charter juga datang dari Brasil. Di akhir 1989, Sempati kembali mendapatkan order charter untuk tujuan Pontianak, Bangka Belitung, Tanjung PInang, Pekanbaru, dan Malaysia.
Pengaruh Keberadaan Tommy Soeharto
Keberadaan Tommy dalam struktural Sempati semakin mengokohkan finansial perusahaan. Tommy bersama mitranya Bob Hasan melalui Nusantara Ampera Bhakti (Nusamba) memiliki porsi saham Sempati sebesar 35 persen, Truba 40 persen, dan Humpuss 25 persen.
Di bawah kendali Humpuss Group, Sempati berevolusi menjadi maskapai besar. Sang CEO, Hasan Soedjoko menginginkan agar Sempati menjadi maskapai terbesar di Asia Tenggara. Perlahan, rute Sempati semakin bertambah seperti tujuan ke Taiwan, Yangon, Madras. Perth, Australia. Sempati bahkan membukukan laba sekitar Rp1,5 triliun
Sempati kemudian berencana melantai ke bursa saham. Langkah ini kemudian mengundang kembali datangnya investor. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sepakat untuk menggandeng ASEAN Aviation Inc (AAI) menjadi pemegang saham Sempati.
Masuknya investor baru mengubah komposisi kepemilikan saham di Sempati. Sayangnya, rencana ini menjadi bumerang. Data-data keuangan yang harus terbuka setiap perusahaan yang melantai ke bursa efek Indonesia wajib terbuka. Di sana terlihat bahwa selama ini Sempati Air memiliki banyak utang. Sempati pun gagal melantai di bursa saham.
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 semakin memperparah kondisi keuangan Sempati. Pada tanggal 5 Juni 1998, Sempati Air secara resmi tidak lagi beroperasi. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan pailit karena tak sanggup lagi membayar utang kepada kreditur. Tercatat saat itu utang Sempati mencapai Rp1,1 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan mobil nasional dan fasilitas istimewa pada PT Timor Putra Nasional pada 1996 membuat Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat meradang. WTO jadi wasit.
Baca SelengkapnyaPotret area perumahan dan ruko terbengkalai milik Tommy Soeharto.
Baca SelengkapnyaTernyata, perusahaan Lamborghini pernah dibeli oleh anak Presiden RI. Saat itu, dia join dengan seorang konglomerat.
Baca SelengkapnyaKesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaMenjabat sebagai Presiden selama 32 tahun membuat Soeharto memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang berpengaruh terhadap lini bisnis anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan keluarganya yang terjun ke dunia politik, pria ini memilih jadi pengusaha.
Baca SelengkapnyaKini beranjak dewasa, ini potret Darma Mangkuluhur yang disebut kembaran Tommy Soeharto, ayahnya.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaMarihad yang lahir pada 29 Maret 1941 ini sudah memulai bisnis bernama Parna Raya Group yang sudah dirintis sejak tahun 1960-an.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaHendry Lie, pendiri maskapai Sriwijaya Air ditangkap Kejaksaan Agung di Bandara Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca Selengkapnya