Skema Tambak Udang Terobosan Menteri Trenggono Berbasis Ekonomi Biru
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun tambak udang berbasis kawasan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dengan mengusung konsep ekonomi biru yang mempertimbangkan aspek ekologi tak semata ekonomi.
Strategi tambak udang yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berbasis ekonomi biru ini sebagai salah satu upaya mencapai target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton/tahun pada 2024.
"Kami sangat supporting pembangunan kawasan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen. Yang tidak kalah penting ada (pertimbangan) ekologi atau ekosistem dan lingkungan di kawasan tambak itu sendiri," ujar Ketua Shrimp Club (SCI) Jawa Tengah Ilham Priyanto dalam dialog Bincang Bahari KKP berjudul Terobosan Kuasai Pasar Udang Dunia yang berlangsung secara daring, Kamis (2/9/2021).
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Apa tujuan utama dari tambak udang Kebumen? Sebagai sebuah terobosan baru sistem pengelolaan tambak udang, BUBK dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, mulai dari gudang pakan dan sarana produksi, laboratorium, dan gedung perkantoran.
-
Kapan target produksi perikanan 24,58 juta ton dicapai? Produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, sebesar 24,58 juta ton.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Bagaimana KKP ingin memperkuat daya saing tuna? Pencanangan tersebut, melalui branding seafood Indonesia yang safe, eco-friendly, dan sustainable diharapkan sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders dapat semakin memperkuat akses pasar dan manfaatnya, baik bagi masyarakat Indonesia khususnya maupun masyarakat global pada umumnya.
Pertimbangan ekologi yang berimbas pada kesehatan ekosistem tambak udang menurut Ilham merupakan kunci sukses kegiatan budidaya bisa berjalan dalam kurun waktu yang panjang (kontinuitas). Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan kelestarian lingkungan dari program tersebut bisa dicapai.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Yudi Nurul Ihsan mengatakan, perlunya komitmen dan kefokusan dalam mengimplementasikan tambak udang berbasis kawasan. Bila berhasil, tambak udang berbasis kawasan di Kebumen akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Dengan modal fokus, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, Yudi bahkan optimis Indonesia bisa menjadi salah satu negara penghasil udang budidaya terbesar di dunia. Sebab Indonesia memiliki potensi sumber daya yang sangat besar dan peluang penyerapan udang di pasar dunia juga sangat tinggi.
"Kalau kita belajar dari Vietnam, sesungguhnya keberhasilan mereka, mereka itu fokus. Padahal akhir tahun 70an atau awal 80an, mereka belajar ke kita. Belajar budidaya, memijahkan ikan, dan Jawa Barat menjadi salah satu tempat mereka belajar ikan, budaya, etika, dan belajar segala macam. Kefokusan mereka menghasilkan sebuah hasil yang luar biasa di sektor kelautan dan perikanan," ungkapnya.
Chief of Staff eFishery Chrisna Aditya mengakui ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan budidaya yang sesuai dengan prinsip ekonomi biru.
"Dengan ilmu kita bisa melakukan improvisasi. Kalau tidak, kita hanya mengeksploitasi alam. Kalau kita tidak menggunakan ilmu yang tepat, yang bijak, kita tidak bisa memanfaatkan potensi ini dalam jangka waktu yang lama, sehingga anak cucu kita tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan," urai Chrisna.
Bupati Kebumen Sambut Baik Rencana Pembangunan Tambak Udang
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menerangkan, pertimbangan ekologi jugalah yang menjadi salah satu alasan pihaknya menyambut baik rencana pembangunan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen. Sebab konsep pembangunan yang disodorkan KKP sesuai dengan prinsip lingkungan yang selama ini pihaknya terapkan.
Sebagai wujud upaya pelestarian lingkungan, beberapa kegiatan konservasi telah berjalan di Kebumen, seperti konservasi penyu dan kawasan mangrove di wilayah pesisir.
Bahkan menurutnya, keberadaan kawasan tambak udang berbasis kawasan nantinya dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan budidaya sesuai dengan standar, sehingga tidak mencemari lingkungan. Kemudian menjadi contoh juga dari sisi manajemen usaha.
"Ini satu keberpihakan untuk masyarakat Kebumen. Dari sisi bisnis ini menjadi percontohan yang baik. Kemudian masyarakat yang akan membuka lahan tambak, bisa sesuai dengan standar yang benar. Kalau selama ini mungkin langsung masuk ke sungai sehingga bisa mencemari dan merusak lingkungan. Inikan memprihatinkan," terangnya.
Sementara itu Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu menjelaskan, pembangunan kawasan tambak udang berbasis kawasan di Kebumen merupakan implementasi dari salah satu program terobosan KKP periode 2021-2024. Yakni pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung oleh riset kelautan dan perikanan.
"Sesuai program tersebut kita itu harus ada dukungan riset. Jadi pendekatannya scientific base. Dasarnya apa, salah satunya kita harus belajar dari kondisi eksisting," ungkap Tebe -sapaan Tb Heru Rahayu.
Pembangunan fisik tambak udang berbasis kawasan di Kebuman akan dilakukan tahun depan menggunakan dana APBN. Kawasan tambak udang akan dilengkapi infrastruktur utama meliputi petak produksi, tandon, water intake, saluran outlet, IPAL, laboratorium, hingga jalan produksi.
Tebe juga memastikan penyerapan tenaga kerja lokal diutamakan untuk mendukung pembangunan termasuk operasional tambak udang berbasis kawasan di Kebumen.
"Jangan sampai kami membangun sesuatu di Kebumen tapi masyarakat hanya menjadi penonton. Ini menyalahi. Tapi kami mohon juga sama Pak Bupati untuk menyiapkan SDM yang sesuai," pungkas Tebe.
Selain tambak udang berbasis kawasan, KKP di bawah nakhoda Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memiliki terobosan lain untuk menggenjot produktivitas udang nasional untuk mencapai target 2 juta ton per tahun pada 2024.
Terobosan lainnya meliputi pembangunan kawasan tambak udang terintegrasi dengan skala yang lebih besar dari kawasan tambak udang berbasis kawasan, lalu melakukan revitalisasi tambak udang tradisional sehingga produktivitas yang tadinya 0,6 ton per hektare menjadi 2 ton per hektare. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada sejumlah program yang dititipkan Trenggono untuk bisa dilanjutkan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pendanaan menjadi salah satu persoalan mencapai pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan (SDGs 14).
Baca SelengkapnyaBudidaya udang di Indonesia masih pakai cara tradisional.
Baca SelengkapnyaSakti Wahyu berkomitmen untuk mendukung program ketahanan pangan yang diusung Presiden Prabowo.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaJumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.
Baca SelengkapnyaPagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 turun.
Baca SelengkapnyaLapangan kerja baru itu terbentuk dari pengembangan industri yang sudah berjalan, maupun industri-industri baru yang akan tercipta seiring implementasi dari eko
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia berjanji akan memberikan insentif bagi investor yang berminat tanam modal di sektor perikanan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya lebih dari 300 juta ekor benur mengalir secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram SMART-Fish 3 dimaksudkan memperkuat produksi, standar mutu, diversifikasi produk, dan peluang pasar produk udang dan rumput laut.
Baca Selengkapnya