Sri Mulyani: Kinerja Logistik Indonesia Dikalahkan Banyak Negara
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut indeks performa logistik (Logistic Performance Index/LPI) Indonesia tahun 2023 kalah dari negara-negara lain. Hal ini menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja logistik suatu negara secara umum yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi di sebuah negara.
"Logistic Performance Index Indonesia tahun ini dikalahkan banyak negara yang justru semakin maju," kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan di acara The New SINSW di Jakarta, Jumat (9/6).
Setidaknya ada 4 hal yang membuat LPI kalah bersaing dari negara lain. Antara lain ketepatan waktu (timelines), keamanan internasional (international safement), kompetensi dan pelacakan (tracking and trasing).
-
Apa yang membuat Indonesia kalah? Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2).
-
Apa dampak buruk kekurangan waktu berkualitas? Menurut, anak yang tidak mendapatkan cukup waktu bersama orang tua menghadapi tantangan dalam mencapai tugas perkembangannya sesuai usia dan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Kenapa orang sering terlambat? Penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan seringkali berkaitan dengan skor yang rendah pada tes kepribadian mengenai kesadaran dan neurotisisme, atau dalam bahasa yang lebih positif, seseorang mungkin terlalu santai.
-
Mengapa kegagalan penting? Kegagalan bukanlah kebalikan dari kesuksesan; kegagalan itu bagian dari kesuksesan.
-
Kapan kesalahan itu terjadi? Ia merasa bertanggung jawab atas gol kedua yang dicetak Edin Dzeko.
"4 lainnya, timelines, internasional safement, competition, tracking dan tracing ini kita menurun," kata dia.
Sementara itu ada 2 indikator yang mengalami perbaikan yakni dari sisi bea cukai dan infrastruktur. Hanya saja perbaikan kedua indikator ini dirasa masih kurang optimal sehingga masih perlu ditingkatkan.
"Dua ini sudah membaik tapi membaiknya mungkin perlu lebih baik lagi," katanya.
Produk Indonesia Dipersulit Masuk Eropa
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai memang banyak negara yang meningkatkan pembatasan perdagangan antar negara (trade barrier). Tentu saja ini menjadi hambatan bagi perdagangan lintas negara.
"Hambatannya memang luar biasa," kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.
Salah satunya pembatasan perdagangan yang dilakukan Eropa kepada Indonesia. Setidaknya sejumlah komoditas yang mengalami hambatan untuk pengiriman ke negara-negara barat.
Mulai dari kopi, kakao furniture, CPO, termasuk sapi walaupun Indonesia tidak menjual mengekspornya. Selain itu, Eropa melakukan klasifikasi terhadap negara yang melakukan deforestasi.
Klasifikasi membuat negara pengekpor harus menambah biaya lebih besar saat mengirim produknya ke Eropa. Besarannya pun beragam, 3 persen untuk negara klasifikasi resiko rendah (low risk), 6 persen klasifikasi standar risk dan 9 persen klasifikasi resiko tinggi (high risk).
"Meski begitu, mereka tetap melakukan verifikasi dan ini trade barrier baru," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja sektor logistik Indonesia kalah dari negara tetangga, meski pemerintah sudah mendorong perluasan digitalisasi sektor ini secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaDaya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaMenurut Akbar Djohan, pembenahan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam industri logistik menjadi fokus penting.
Baca SelengkapnyaUntuk menarik investor asing maka diperlukan kepastian dan kemudahan berusaha dan bermitra dengan pengusaha nasional.
Baca SelengkapnyaKepala negara meminta apa yang dipelajari negara lain juga dipelajari Indonesia. Jokowi meminta RI bergerak adaptif guna menghadapi kompetitor.
Baca Selengkapnya