Sri Mulyani Lapor DPR Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 5,13 Persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini dalam rentang 5,02 persen - 5,13 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi periode yang sama pada tahun lalu sebesar 5,27 persen.
Dia mengungkapkan prediksi ini didapat usai memperhitungkan sentimen-sentimen yang akan berdampak terhadap perekonomian RI, baik dari luar maupun dalam negeri.
"Ini adalah perkembangan dari asumsi makro hingga kuartal I-2019. Kami terus melakukan forecasting. Kita menggunakan indikator terkini dari forecast ekonomi," kata dia, di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
Proyeksi tersebut juga tidak begitu signifikan pergerakannya dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019, sebesar 5,07 persen.
"Seperti yang diketahui, pada kuartal I-2019 pertumbuhan ekonomi adalah 5,07 persen. Di mana untuk kuartal II-2019 kita masih akan membuat proyeksi antara 5,02-5,13 persen. Ini lebih rendah dari realisasi kuartal II-2018, sebesar 5,27 persen," ujarnya.
Selain itu, dia juga memaparkan koreksi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019. Di mana, dia memprediksi tahun ini pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.
"Kami membuat outlook untuk 2019 keseluruhan tahun di pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. Jadi lebih rendah 0,1 persen dari target APBN," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaBasis proyeksi pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh terkendalinya inflasi.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca Selengkapnya