Sri Mulyani Masuk Daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia
Forbes menyoroti Sri Mulyani sebagai seorang ahli ekonomi terkemuka di Indonesia yang telah menjalani masa jabatan keduanya sebagai menteri keuangan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati kembali mendapatkan pengakuan besar di tingkat internasional. Kali ini, Sri Mulyani terpilih dalam daftar Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia atau World Most Powerful Women untuk tahun 2024 yang dirilis oleh Forbes.
Menurut informasi yang dilansir dari Forbes, majalah bisnis dan ekonomi terkemuka asal Amerika Serikat tersebut menempatkan Sri Mulyani pada posisi ke-49 dalam daftar World Most Powerful Women 2024.
Menariknya, Sri Mulyani bukanlah satu-satunya Menteri Keuangan yang ada dalam daftar ini, karena Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman, berada di urutan ke-28.
Beberapa sosok perempuan berpengaruh lainnya dalam daftar tersebut termasuk Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula Von Der Leyen, Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, miliarder Melinda French Gates, serta penyanyi terkenal Taylor Swift.
Forbes menyoroti Sri Mulyani sebagai seorang ahli ekonomi terkemuka di Indonesia yang telah menjalani masa jabatan keduanya sebagai menteri keuangan.
Sebagaimana diketahui, Sri Mulyani menjabat sebagai Menkeu RI dari tahun 2005 hingga 2010 dan kembali diangkat pada tahun 2016.
"Di sela-sela masa jabatannya sebagai kepala keuangan Indonesia, Indrawati menjabat sebagai Direktur Pelaksana dan Kepala Operasional Bank Dunia. Saat berada di Bank Dunia, ia menggunakan platformnya untuk mempromosikan kesetaraan gender," tulis Forbes mengenai profil Sri Mulyani.
"Indrawati telah menerima pujian dalam perannya saat ini atas caranya mereformasi sistem pajak dan menavigasi berbagai krisis, termasuk pandemi Covid-19," tambah Forbes menyoroti prestasi yang diraih oleh Sri Mulyani.
Indikator Penentuan Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia
Forbes menjelaskan bahwa daftar Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia versi 2024 ditentukan berdasarkan empat metrik utama, yaitu kekayaan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Untuk para pemimpin politik, Forbes mempertimbangkan produk domestik bruto dan populasi; sementara bagi para pemimpin perusahaan, pendapatan, valuasi, dan jumlah karyawan sangat dipertimbangkan.
Majalah tersebut mengungkapkan bahwa daftar World's Most Powerful Women mencakup figur perempuan yang memiliki kekuasaan dan pengaruh ekonomi kolektif senilai USD 33 triliun, atau lebih dari USD 1 miliar per orang.
Jejak Karir Sri Mulyani
Sri Mulyani pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dari tahun 2010 hingga 2016. Setelah itu, ia memilih untuk meninggalkan posisinya dan beralih menjadi Menteri Keuangan.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani terlebih dahulu menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Selain itu, ia dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi yang berpengaruh di Indonesia. Sejak tahun 1998, ia juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia (LPEM FEUI).
Nama Sri Mulyani tidak hanya dikenal sebagai salah satu wanita berpengaruh, tetapi ia juga diakui sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia pada tahun 2006 oleh Emerging Markets, yang diumumkan di sela-sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF yang berlangsung di Singapura.
Nama lengkapnya adalah Sri Mulyani Indrawati, dan ia lahir pada 26 Agustus 1962 di Bandar Lampung, Lampung. Menurut informasi yang dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan, Sri Mulyani meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1986.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan dengan meraih gelar Master of Science in Policy Economics di University of Illinois di Urbana Champaign, Amerika Serikat, dan menyelesaikan gelar PhD in Economics pada tahun 1992.
Pengalaman kerja Sri Mulyani
Menurut informasi yang diperoleh dari situs ekon.go.id, Sri Mulyani memiliki riwayat pekerjaan yang cukup beragam. Di antaranya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI).
Selain itu, beliau juga berperan sebagai narasumber dalam Sub Tim Perubahan UU Perbankan yang merupakan bagian dari Tim Reformasi Hukum di Departemen Kehakiman RI.
Selanjutnya, Sri Mulyani terlibat dalam Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional pada tahun 1999-2000, khususnya dalam Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis di bawah Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Beliau juga menjadi anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan yang fokus pada bidang Keuangan dan Moneter di Departemen Keuangan RI.
Di sisi lain, Sri Mulyani berkontribusi sebagai Dewan Juri dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan, dan Kemanusiaan. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Redaktur Ahli untuk majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia.
Beliau aktif dalam pendidikan, menjadi anggota Komisi Pembimbing untuk mahasiswa S3, yaitu Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507, yang terdaftar di Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian di Institute Pertanian Bogor.
Sri Mulyani juga menjabat sebagai Ketua I di bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan di PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Di samping itu, beliau juga merupakan Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik di Universitas Indonesia dan Wakil Kepala Bidang Penelitian di LPEM FEUI. Beliau berperan sebagai Research Associate di LPEM FEUI dan mengajar di Program S1, Program Extension FEUI, serta Program S2 dan S3 di Universitas Indonesia.
Lebih lanjut, Sri Mulyani terlibat sebagai anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk di bawah Menteri Negara Kependudukan - BKKBN. Beliau juga aktif dalam Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk sebagai Asisten IV Menteri Negara Kependudukan BKKBN.
Selain itu, beliau menjabat sebagai Staf Ahli di bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS dan pernah menjadi Asisten Profesor di University of Illinois at Urbana, Champaign, USA. Terakhir, Sri Mulyani juga pernah menjadi Asisten Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.