Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: Mayoritas masyarakat RI beli properti untuk tempat tinggal, bukan investasi

Survei: Mayoritas masyarakat RI beli properti untuk tempat tinggal, bukan investasi Perumahan. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 menemukan bahwa minat masyarakat terhadap sektor properti di Indonesia sebagian besar masih merupakan pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal.

Survei ini diselenggarakan Rumah.com bersama Iembaga riset Intuit asal Singapura ini menunjukkan bahwa sebanyak 62 persen responden merupakan pencari rumah pertama dan upgrader, atau orang yang pindah ke rumah dengan kualitas yang lebih baik, bisa dari segi ukuran maupun lokasi. Sementara itu, hanya 17 persen yang merupakan investor. Sisanya mencari properti untuk tempat usaha.

"Sebagai pemimpin pasar properti online di Indonesia, survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 ini ditujukan untuk mengetahui respons pasar dari sisi permintaan sekaligus untuk menciptakan transparansi informasi untuk konsumen," ucap Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis (29/3).

Katanya, tujuan membeli properti ini berkaitan erat dengan usia dan penghasilan para responden, di mana responden milenial lebih banyak berada dalam kategori pembeli rumah pertama, sementara para investor berasal dari responden yang lebih berumur.

Ike mengakui, biaya yang diperlukan untuk masuk ke pasar properti itu tinggi, kebanyakan masyarakat Indonesia menempatkan alasan pertama untuk membeli rumah adalah sebagai tempat tinggal. Inilah yang ada di benak para konsumen muda, yang rata-rata masih menata keuangannya. Seiring waktu, saat keuangan sudah lebih baik, konsumen mulai berpikir untuk berinvestasi

"Sentiment Index ini menunjukkan bahwa konsumen properti cukup positif melihat properti. Sehingga meskipun Sentiment Index menunjukkan ketertarikan terhadap investasi tidak tinggi, perilaku pasar terhadap properti masih normal," kata Ike.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa milenial muda berusia 20-29 tahun, yang berniat membeli rumah pertama sebanyak 69 persen dan hanya 12 persen yang berniat untuk investasi. Sementara milenial tua (30-39 tahun), 48 persen mencari rumah pertamanya dan 21 persen berniat untuk investasi. Investor properti paling banyak berasal dari golongan usia di atas 49 tahun, yakni sebesar 33 persen. Hanya 16 persen yang masih akan membeli rumah pertamanya.

Sementara jika dilihat dari penghasilannya, 59 persen responden berpenghasilan di bawah Rp 7 juta, berniat membeli rumah pertama mereka dan 12 persen berniat investasi. Dari kalangan berpenghasilan menengah (Rp7 juta-Rp15 juta), 47 persen masih mencari rumah pertama, sedangkan 23 persen sudah berani untuk berinvestasi. Dari kalangan berpenghasilan tinggi (di atas Rp 15 juta), sebesar 47 persen berniat berinvestasi di bidang properti.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, perilaku investasi masyarakat masih dipengaruhi kondisi nasional, terutama situasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Kondisi ekonomi makro saat ini stabil meski cenderung flat. Arah kebijakan suku bunga masih stabil, tetapi ruang penurunannya masih terbatas. Namun demikian, stabilitas tersebut mengindikasikan ada harapan untuk menjadi lebih baik.

"Konsumen properti, terutama dari kalangan investor, masih dalam posisi wait and see. Mereka menunggu situasi politik dan kondisi ekonomi makro. Masyarakat lebih memilih untuk menabung ketimbang investasi. Sedangkan permintaan hunian saat ini lebih banyak berasal dari hunian sedang, ukuran luas 22-70m2. Permintaan ini lebih banyak dari kalangan pembeli yang memang benar-benar sedang membutuhkan rumah untuk ditinggali," jelas Josua.

Indeks harga properti capai titik tertinggi selama dua tahun terakhirBerdasarkan data dari Rumah.com Property Index, harga properti terus mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2016 silam. Pasar properti sempat mengalami kelesuan pada akhir tahun 2016 sebagai dampak dari faktor ekonomi secara keseluruhan yang turut dipengaruhi kondisi ekonomi global. Namun, optimisme tersebut berangsur pulih. Ini tercermin dalam pergerakan data Rumah.com Property Index hingga akhir Februari 2018.

Data Rumah.com Property Index ini memiliki akurasi data yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Secara kuartalan, index harga properti naik 2,6 persen pada kuartal pertama (Q1) 2018 dibanding Q4 2017. Sementara itu, secara tahunan, index harga properti naik 4,5 persen pada Q1 2018 dibanding Q1 2017.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan, dinamika pasar properti nasional berdasarkan data Rumah.com Property Index menunjukkan optimisme yang tinggi. Index saat ini bahkan menjadi yang tertinggi selama dua tahun terakhir.

"Properti adalah salah satu instrumen investasi dengan risiko rendah dan keuntungan yang menjanjikan, khususnya di Indonesia. Prediksi bonus demografi, menggelembungnya penduduk usia produktif, yakni 15-64 tahun hingga tahun 2030 nanti bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam pasar properti. Usia target pasar properti berada di dalam rentang usia produktif ini," tutup Marine.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laporan Terbaru: 55 Persen Pembeli Rumah Didominasi Milenial, Harga Dibeli Rp200 Juta Hingga Rp600 Juta
Laporan Terbaru: 55 Persen Pembeli Rumah Didominasi Milenial, Harga Dibeli Rp200 Juta Hingga Rp600 Juta

Hal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat

Kontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.

Baca Selengkapnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya

Pencari properti di Jakarta umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun.

Baca Selengkapnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya

Berdasarkan data BPS mencatat di 2022 baru 60,66 persen rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah yang layak.

Baca Selengkapnya
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara

Generasi muda usia 18-34 tahun banyak mencari informasi terkait properti di kawasan dekat IKN.

Baca Selengkapnya
Survei BI: Penjualan Properti di Akhir Tahun 2023 Meningkat
Survei BI: Penjualan Properti di Akhir Tahun 2023 Meningkat

Penjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR

Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Pengeluaran Rata-Rata Masyarakat Jakarta Hampir Rp3 Juta Setiap Bulan
Ternyata, Pengeluaran Rata-Rata Masyarakat Jakarta Hampir Rp3 Juta Setiap Bulan

Untuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.

Baca Selengkapnya
Pilih Sewa atau Beli Rumah? Begini Panduannya
Pilih Sewa atau Beli Rumah? Begini Panduannya

Sebelum membuat pilihan untuk menyewa atau membeli, pelajari semua faktor yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Makin Banyak Milenial yang Kredit Rumah Subsidi
Makin Banyak Milenial yang Kredit Rumah Subsidi

Erick Thohir menilai, gaya hidup konsumtif bisa dialihkan menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masa depan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Milenial Lebih Pilih Beli Mobil Bekas
Ternyata Ini Alasan Milenial Lebih Pilih Beli Mobil Bekas

Penjualan mobil bekas di paruh pertama 2024 didominasi oleh milenial.

Baca Selengkapnya
Ternyata Rumah Tak Layak Huni Bisa Naikkan Tingkat Stunting, Ini Alasannya
Ternyata Rumah Tak Layak Huni Bisa Naikkan Tingkat Stunting, Ini Alasannya

Salah satunya, karena rumah tak layak huni tidak memiliki air yang bersih.

Baca Selengkapnya