Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: Sebanyak 6 dari 10 orang berencana beli rumah di semester II-2018

Survei: Sebanyak 6 dari 10 orang berencana beli rumah di semester II-2018 Perumahan. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Optimisme para pencari rumah pada semester II-2018 diprediksi masih tinggi. Sebanyak 6 dari 10 orang berencana membeli rumah pada paruh kedua tahun ini, baik rumah baru maupun rumah bekas. Data ini merupakan hasil Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018.

Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 ini ditujukan untuk mengetahui respons pasar dari sisi permintaan sekaligus untuk menciptakan transparansi informasi untuk konsumen. Survei ini melengkapi Rumah.com Property Index yang menyajikan lebih dari 400.000 data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Sebanyak 63 persen dari 1000 responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 mengaku berniat membeli rumah pada semester kedua 2018 ini. Menariknya, mayoritas responden yang berencana membeli rumah berasal dari golongan berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan.

Dalam survei tersebut, sebanyak 53 persen responden yang berencana membeli rumah memiliki penghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. Sementara itu, sebanyak 30 persen memiliki penghasilan berkisar Rp 7 juta hingga Rp 15 juta, dan sisanya berpenghasilaan di atas Rp 15 juta.

Head of Marketing Rumah.com, Ike N. Hamdan mengatakan bahwa hasil survei ini sekaligus mengindikasikan kondisi ekonomi dan khususnya pasar properti tahun 2018 stabil. Masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 7 juta pun optimistis akan membeli rumah di semester kedua 2018.

"Harga properti memang tidak bisa dibilang murah, tetapi berbagai kebijakan pemerintah seperti pelonggaran aturan Loan to Value (LTV) atau besaran rasio uang muka memudahkan siapapun untuk memiliki rumah. Kalau dulu uang muka paling rendah 15 persen, sekarang pengembang bisa menawarkan uang muka hingga serendah 5 persen, bahkan tanpa uang muka," jelasnya.

Kebijakan terbaru dari pemerintah membebaskan pengembang untuk mengatur besaran uang muka. Kebijakan yang diterbitkan bulan Juli 2018 lalu ini terutama diterapkan pada pencari rumah pertama, yakni orang yang belum memiliki rumah. Sementara untuk orang yang hendak membeli rumah kedua dan seterusnya dikenai uang muka mulai dari 10 persen.

Selaras dengan fakta di lapangan, responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 yang berencana membeli rumah berasal dari kalangan pembeli rumah pertama, atau yang akrab dikenal dengan istilah first time buyers. Hasil survei menunjukkan bahwa 57 persen responden yang berencana membeli rumah sepanjang Juli-Desember 2018 merupakan kalangan first time buyers.

Sementara sebanyak 16 persen berasal dari kalangan upgrader, atau orang yang ingin berganti rumah ke skala yang lebih besar atau lebih baik, dari segi harga, luas rumah, maupun lokasi yang lebih strategis. Sisanya 15 persen yang hendak membeli rumah tambahan untuk investasi.

Ketika ditanya seputar rumah yang akan dibeli, sebanyak 50 persen responden yang berniat membeli rumah di paruh kedua tahun ini tidak mempermasalahkan antara jenis rumah baru atau rumah seken. Sementara itu, ada 45 persen yang hanya tertarik membeli rumah baru, dan ada 5 persen responden yang tertarik hanya pada rumah seken.

Selaras dengan tingkat penghasilan, mayoritas responden yang mencari rumah mengincar rumah dengan harga di bawah Rp 750 juta, yakni sebesar 79 persen dari total responden yang mencari rumah.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan bahwa di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan lainnya, tentu sulit untuk mendapatkan rumah dengan harga di bawah Rp 750 juta. Konsekuensinya adalah membeli apartemen dengan ukuran kecil atau rumah di perbatasan kota.

Bagi sebagian besar orang, penghalang utama membeli rumah bukanlah harga, melainkan minimnya informasi pembiayaan dan cara-cara transaksi. Hal ini wajar karena membeli properti melibatkan uang dalam jumlah besar.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laporan Terbaru: 55 Persen Pembeli Rumah Didominasi Milenial, Harga Dibeli Rp200 Juta Hingga Rp600 Juta
Laporan Terbaru: 55 Persen Pembeli Rumah Didominasi Milenial, Harga Dibeli Rp200 Juta Hingga Rp600 Juta

Hal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.

Baca Selengkapnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya
60,66 Persen Masyarakat Tempati Rumah Tak Layak Huni, Ini Sebabnya

Berdasarkan data BPS mencatat di 2022 baru 60,66 persen rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah yang layak.

Baca Selengkapnya
Makin Banyak Milenial yang Kredit Rumah Subsidi
Makin Banyak Milenial yang Kredit Rumah Subsidi

Erick Thohir menilai, gaya hidup konsumtif bisa dialihkan menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masa depan.

Baca Selengkapnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya

Pencari properti di Jakarta umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun.

Baca Selengkapnya
Standar Hidup Layak di Jakarta Rp15 Juta per Bulan, Pengeluaran Terbesar di Sewa Rumah dan Tagihan Listrik
Standar Hidup Layak di Jakarta Rp15 Juta per Bulan, Pengeluaran Terbesar di Sewa Rumah dan Tagihan Listrik

Pengeluaran terbesar lainnya ada di komoditas operasional kendaraan seperti bensin.

Baca Selengkapnya
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara

Generasi muda usia 18-34 tahun banyak mencari informasi terkait properti di kawasan dekat IKN.

Baca Selengkapnya
Ternyata Rumah Tak Layak Huni Bisa Naikkan Tingkat Stunting, Ini Alasannya
Ternyata Rumah Tak Layak Huni Bisa Naikkan Tingkat Stunting, Ini Alasannya

Salah satunya, karena rumah tak layak huni tidak memiliki air yang bersih.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat

Kontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.

Baca Selengkapnya
Pilih Sewa atau Beli Rumah? Begini Panduannya
Pilih Sewa atau Beli Rumah? Begini Panduannya

Sebelum membuat pilihan untuk menyewa atau membeli, pelajari semua faktor yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang

Pemerintah dan swasta harus membangun 1,5 juta rumah tiap tahun agar angka masyarakat tak punya rumah terus turun.

Baca Selengkapnya