Tak Hanya Finansial, Begini Cara Unilever Indonesia Dukung Kesetaraan Gender di Indonesia
Unilever Indonesia telah lama berkomitmen untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang berfokus pada peningkatan kesetaraan.
Ini merupakan sebuah program edukasi mengenai kekerasan seksual dan kesetaraan gender khususnya di kalangan komunitas Tuli.
Tak Hanya Finansial, Begini Cara Unilever Indonesia Dukung Kesetaraan Gender di Indonesia
Komnas Disabilitas RI dan Unilever Indonesia mendukung penuh peluncuran 'FeminisThemis Academy 2024'.
Ini merupakan sebuah program edukasi mengenai kekerasan seksual dan kesetaraan gender khususnya di kalangan komunitas Tuli.
Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, Kristy Nelwan menjelaskan bahwa kolaborasi Unilever Indonesia dengan FeminisThemis berlandaskan pada misi bersama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil, beragam, dan inklusif.
"Tujuan dari penyelenggaraan program ‘FeminisThemis Academy’ sangat sejalan dengan tiga fokus utama ED&I kami yaitu Keadilan Gender, Keadilan untuk Penyandang Disabilitas, dan Penghapusan Diskriminasi dan Stigma," ucap Kristy di Jakarta, Kamis (30/5).
Unilever Indonesia telah lama berkomitmen untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang berfokus pada peningkatan kesetaraan dan inklusivitas. Dalam konteks ini, Unilever Indonesia tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam program-program yang dijalankan oleh FeminisThemis.
Program Manager FeminisThemis, Rifka Dyah Safitri menjelaska dalam workshop offline, pihaknya akan menyampaikan materi seperti Pengenalan Anatomi Tubuh dan Organ Reproduksi, Pengenalan Pubertas, Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Dasar dan lainnya.
Selain itu, ada materi Psychology First Aid (PFA) untuk membantu mengatasi beban atau trauma yang mungkin dirasakan perempuan Tuli.
Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan akan lahir lebih banyak fasilitator Tuli yang mampu mengadvokasi isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi di komunitas Tuli, serta memberikan manfaat langsung kepada setidaknya 300 teman Tuli.
Selain itu, melalui media sosial, program ini diharapkan dapat menjangkau hingga 10.000 orang untuk meningkatkan pemahaman tentang isu kekerasan seksual serta edukasi kesehatan seksual dan reproduksi di komunitas Tuli.
Terkait pemenuhan hak penyandang disabilitas, Halili Hasan, Direktur Eksekutif SETARA Institute mengutip laporan Indeks Hak Asasi Manusia 2023 menunjukkan bahwa sejumlah variabel seperti Hak Sipil termasuk hak memperoleh keadilan, hak atas rasa aman, dan kebebasan berekspresi ataupun berpendapat; serta Hak Sosial antara lain hak atas kesehatan dan pendidikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Mereka kerap mengalami diskriminasi, ketidakadilan, hingga keterbatasan dalam berekspresi, mendapatkan akses informasi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya."
Unilever Indonesia melalui inisiatif ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesetaraan dan inklusivitas, tidak hanya di lingkungan kerja tetapi juga di masyarakat luas. Kolaborasi dengan komunitas FeminisThemis merupakan langkah nyata untuk menciptakan perubahan positif dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi komunitas yang sering kali terpinggirkan.