Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Mau Rugi Seperti China, BI Tak akan Lepas Ekosistem Keuangan Digital ke Swasta

Tak Mau Rugi Seperti China, BI Tak akan Lepas Ekosistem Keuangan Digital ke Swasta Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat dan mempercepat ekosistem keuangan digital melalui sistem BI-Fast. Salah satunya dengan membuka potensi penurunan tarif transfer antar bank via BI Fast agar menjadi lebih murah, dari yang dikenakan saat ini sebesar Rp2.500.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono mengatakan, pengambilalihan tugas ini sedikit menyeberang dari pandangan konservatif banyak orang, yang menilai tugas bank sentral ialah di bidang moneter dan makroprudensial.

Namun, cia menambahkan, Bank Indonesia juga melakukan reposisi melalui penguatan ekosistem pembayaran digital end to end agar tidak dikuasai pihak swasta.

"Jadi reposisinya adalah penguatan ekosistem pembayaran end to end agar tidak dikuasai oleh private. Contohnya, kemarin Alipay di China. Itu adalah private, kita tidak mau, karena itu akan merugikan masyarakat," ujar Doni dalam sesi sosialisasi BI Fast kepada pelaku usaha bersama Bank Indonesia Sumut, Jumat (23/9).

Doni menyatakan, Bank Indonesia lantas mengambil alih peran penguasaan ekosistem keuangan digital end to end agar bisa dikuasai dan dinikmati seluas-luasnya oleh publik.

Tuntut Adanya Reformasi

"Tentunya kita akan ambil alih, jadi ekosistem yang end to end itu harus dikuasai oleh publik, tentunya bank sentral yang bertugas di situ. Itu kenapa kami hadir untuk menyampaikan urusan sistem pembayaran end to end itu adalah urusan bank sentral," tegasnya.

Dalam hal ini, Bank Indonesia pun dituntut terus melakukan reformasi guna mewujudkan sistem ekonomi dan keuangan digital yang handal. Menurut Doni, peran tersebut bakal sulit dilakukan oleh pihak swasta yang berorientasi pada profit perusahaan.

"Oleh karena itu, kita dituntut strike the right balance. Kalau di swasta, bagaimana menyeimbangkan inovasi dan risiko kan enggak bisa mereka ambil. Oleh karena itu tentunya kita yang mengambil alih, kita melakukan reformasi di segala aspek, bagaimana cara memandang bisnis, mengaturnya, dan lain sebagainya," tuturnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Bangun Kantor di IKN Nusantara, Jokowi: Bisa Tingkatkan Kepercayaan Dunia dan Investor
Bank Indonesia Bangun Kantor di IKN Nusantara, Jokowi: Bisa Tingkatkan Kepercayaan Dunia dan Investor

Adanya Kantor BI di Nusantara, Jokowi optimistis itu bakal turut mendongkrak kedatangan investor baru.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global

Bank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.

Baca Selengkapnya
Gubernur Bank Indonesia Siap Kolaborasi dengan Prabowo Jaga Stabilitas Keuangan
Gubernur Bank Indonesia Siap Kolaborasi dengan Prabowo Jaga Stabilitas Keuangan

Meskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Prabowo Rombak Struktur Kemenkeu: Badan Kebijakan Fiskal Dihapus dan Bentuk 2 Direktorat Baru
Prabowo Rombak Struktur Kemenkeu: Badan Kebijakan Fiskal Dihapus dan Bentuk 2 Direktorat Baru

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dihapus dari struktur organisasi Kemenkeu. Fungsi BKF kini dilebur ke Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat

Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya