Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tangkal pengaruh eksternal, ISEI dorong Pemda investasi di sektor swasta

Tangkal pengaruh eksternal, ISEI dorong Pemda investasi di sektor swasta Bambang Brodjonegoro. ©staf humas kementerian PPN/Bapenas

Merdeka.com - Banyak negara di dunia saat ini mengalami situasi perekonomian yang tidak menentu. Terlebih, setelah Gubernur Bank Sentra AS, The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell mengatakan kondisi ekonomi Amerika yang terus membaik, sehingga mendorong pemerintah AS lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga.

Pernyataan tersebut, sudah pasti akan mengirimkan sinyal yang kurang baik tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (USD) akan menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia, tidak terkecuali Rupiah.

Selain pelemahan Rupiah, tantangan lain yang akan hadapi adalah terkoreksinya pasar modal. Demikian juga dengan imbal hasil perdagangan (trading) Surat Utang Negara (SUN) yang naiknya tidak terlalu tinggi.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang PS Brodjonegoro, ke depan permasalahan eksternal tersebut tentunya harus diantisipasi dan diwaspadai agar tidak menggangu kondisi perekonomian nasional.

Dalam Seminar Nasional Prioritas Pemerintah untuk Menyelesaikan Masalah Ekonomi Jangka Pendek dan Serah Terima Pelaksana Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI) di kantornya Kamis (09/03), Menteri Bambang yang baru saja menerima mandat kepemimpinan ISEI menggantikan Muliaman D. Hadad sebagai Pelaksana Ketua Umum PP ISEI, dalam situasi tekanan perekonomian global yang kurang kondusif, Bambang mengajak pengurus ISEI mengeluarkan atau memberikan rekomendasi pemikiran atau kebijakan khususnya terkait pariwisata.

Namun, kata Bambang, rekomendasi yang diberikan bukan pada aspek promosi pariwisata yang sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh Kementerian Pariwisata. Yang lebih penting dari itu adalah meningkatkan awareness dan memberikan pemahaman kepada daerah bahwa pariwisata itu penting karena dapat menggerakkan ekonomi daerah.

"Multiplayer effect pariwisata itu sungguh luar biasa. Namun, multiplayer effect baru akan terjadi kalau kita mau investasi di sektor pariwisata di daerah itu sendiri, apakah itu dari APBD-nya maupun dengan cara mengundang kalangan swasta untuk berinvestasi. Saya kira itu peran-peran yang bisa dilakukan oleh pengurus ISEI di daerah," tutur Bambang.

Menteri Bambang yang juga dikenal sebagai ahli ekonomi pembangunan menambahkan, untuk memperkuat sumber devisa pemerintah katanya jangan berhenti pada ekspor barang saja, tapi juga harus lebih dikembangkan ke ekspor jasa. Di sinilah peran penting sektor pariwisata yang sebenarnya bisa menjadi sumber devisa dan juga memperkuat sumber devisa.

Oleh karena itu, upaya pemerintah daerah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendatangkan investasi, kata Bambang, tidak hanya diarahkan untuk membangun kawasan industri atau mendatangkan pabrik-pabrik saja, tapi sektor pariwisata juga penting untuk diprioritaskan.

"Tourisme merupakan kategori ekspor jasa karena akan menghasilkan devisa untuk Indonesia untuk bisa memperkuat Rupiah secara permanen," ujar Bambang.

Sejauh ini, lanjut Bambang lonjakan kunjungan turis ke Indonesia masih belum spektakuler seperti Jepang, karena sektor pariwisata Indonesia masih sangat bergantung pada Bali. Hal tersebut terjadi lantaran daerah lain kurang meng-eksplore, mengembangkan, serta kurang mempromosikan sektor pariwisata di daerahnya.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan sektor pariwisata agar lebih meningkat lagi, saat ini pemerintah fokus membangun 10 destinasi wisata yang disebut sebagai Bali Baru. Sepuluh destinasi wisata yang menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan meliputi Danau Toba (Sumatera Utara), Belitung (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo (Jawa Timur), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo dan Labuan Bajo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Dalam membangun 10 destinasi wisata Bali Baru tersebut, kata Bambang, tentunya membutuhkan waktu untuk bisa mendatangkan kapitalisasi. Oleh karena itu, sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum ISEI yang baru, Bambang mengajak pengurus ISEI di daerah bisa mendorong pemerintah daerah memprioritaskan pembangunan ke sektor swasta.

"Kalau keliling daerah, semua akan bilang daerah kita punya potensi pariwisata yang bagus, pantainya bagus, bukitnya indah, budayanya unik, dan seterusnya. Tapi itu baru sebatas pengamatan dan observasi. Belum ada ada langkah konkret dan tindak lanjut, bagaimana pantai dan bukit yang indah menjadi kenyataan sebagai tempat yang bisa mendatangkan turis. Jadi dari hal-hal kecil, kita sebenarnya bisa membantu memperkuat sumber devisa melalui ekspor jasa yang namanya pariwisata," pungkas Bambang.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta

Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara di depan para pengusaha.

Baca Selengkapnya
Pernah Dikeluhkan Ahok dan Anies, Kalangan Swasta Seharusnya Bisa Isi Eselon II Pemda
Pernah Dikeluhkan Ahok dan Anies, Kalangan Swasta Seharusnya Bisa Isi Eselon II Pemda

Pengisian jabatan eselon II oleh kalangan swasta seiring dengan berpindahnya ibu kota ke IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Bahlil: Pemilu Boleh Memanas, Tapi Jangan Sampai Bikin Investor Kabur!
Bahlil: Pemilu Boleh Memanas, Tapi Jangan Sampai Bikin Investor Kabur!

Dia pun meminta agar para capres dan cawapres bisa menyampaikan gagasan sesuai dengan data yang benar.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah

Sekjen Partai Golkar ini menambahkan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Baca Selengkapnya
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri

Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Syarat TKDN Jadi Hambatan Proyek Migas Nasional
Menko Airlangga: Syarat TKDN Jadi Hambatan Proyek Migas Nasional

Kebijakan ini dinilai proteksionis dan kadang membuat kekhawatiran bagi pihak luar.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi

Mengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Ketua MPR ke Jokowi: Kita Tidak Boleh jadi Negara Gagal dan Bangkrut
Ketua MPR ke Jokowi: Kita Tidak Boleh jadi Negara Gagal dan Bangkrut

Indonesia harus mampu untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan

Cak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya