Tekan Angka Stunting, KKP dan Forikan Perkuat Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menunjukkan keseriusan membantu menurunkan angka stunting di generasi penerus bangsa dengan menggencarkan kampanye makan ikan. Salah satunya berkolaborasi dengan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dalam kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di berbagai daerah.
"Mari bergerak bersama dan bersinergi dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan nasional demi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas," ujar Artati Widiarti, Analis Pasar Hasil Perikanan Ahli Utama pada Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) saat membacakan sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Rakornas Forikan di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Artati memaparkan penurunan angka stunting dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Dimulai dari 27,6 persen di tahun 2019 menjadi 26,9 persen di tahun 2020 serta 24,4 persen pada tahun 2021. Sejalan dengan hal tersebut, angka konsumsi ikan (AKI) nasional cenderung meningkat, dimulai dari 2019 sebesar 50,50 , lalu 2020 menjadi 50,56 serta 55,37 di tahun 2021.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Siapa yang mendukung KKP dalam menggaungkan perikanan berkelanjutan? Sementara Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Dr. Imam Musthofa Zainudin, mengaku siap mendukung KKP terkait perikanan berkelanjutan untuk ketahanan pangan Indonesia.
-
Dimana KKP menyampaikan pentingnya konsumsi ikan yang bertanggung jawab? Menurutnya, peringatan itu tidak saja mempromosikan pentingnya mengkonsumsi ikan yang memberikan segala kebaikannya untuk kesehatan kita, namun juga bagaimana memilih produk perikanan yang bertangung jawab, seperti: dimana ikan itu ditangkap, apa alat tangkapnya, dan bagaimana cara menangkapnya.
-
Dimana KKP membantu pengembangan korporasi nelayan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
-
Apa saja yang didorong KKP untuk nelayan dan keluarganya? KKP terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya. Istri nelayan diajak cermat membaca peluang usaha, di antaranya mengolah ikan menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual.
"Artinya ikan banyak mengandung gizi terutama protein dan asam lemak omega 3 yang baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan," urai Artati.
Sementara Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana menyebut peningkatan konsumsi ikan juga akan berdampak pada perekonomian. Terlebih jika yang dikonsumsi adalah produk olahan UMKM perikanan.
KKP, kata Erwin, juga terus mengampanyekan gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia seperti yang dilakukan di Kalimantan Selatan, pertengahan Juli lalu.
"Peningkatan konsumsi ikan juga selaras dengan semangat HUT ke77 RI, agar kita mampu pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat," sambungnya.
Di tempat yang sama, Ketua Forikan Pusat, Djoko Maryono memastikan Forikan tengah menyusun peta permasalahan terkait peningkatan konsumsi ikan secara nasional. Menurutnya, ikan mengandung banyak gizi yang berguna bagi tubuh seperti Omega-3,6,9 untuk membantu perkembangan otak, mata, syaraf. Ikan juga mengandung asam amino terlengkap, mengonsumsi ikan bermanfaat membantu tubuh untuk mencerna protein, zat pembangun, lebih mudah.
Tak hanya itu, ada juga vitamin A, B6, B12, D sebagai antioksidan, sehat untuk mata, meningkatkan metabolisme protein dan lemak, serta mineral untuk membantu pembentukan sel darah merah, mencegah gondok, dan lain sebagainya.
Djoko menyebutkan jika Forikan dalam Rakornas kali ini membagi tiga bobot masalah mulai dari rendah, sedang hingga tinggi.
"Ini yang kita bahas di Rakornas Forikan kali ini sekaligus merumuskan rekomendasi solusi bagi daerah yang menghadapi persoalan," kata Djoko.
Djoko pun mencontohkan permasalahan berbobot sedang yang dihadapi di sejumlah daerah seperti anggapan mengolah ikan sebagai pekerjaan yang merepotkan. Hal ini dia jumpai di Jambi, Banten, Jabar dan sejumlah daerah lainnya.
"Ketika menjumpai hal seperti ini, mungkin bisa gencarkan sisi edukasi cara menangani ikan yang baik dan dari sisi pemerintah agar mengembangkan ragam pengolahan yang mudah dan bernilai tambah," tuturnya.
Sebagai informasi, pembukaan Rakornas Forikan ditandai dengan pemukulan gong oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan KKP, Ernawati Trenggono. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah pengurus Forikan baik pusat maupun daerah.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmennya dalam memerangi stunting khususnya di daerah-daerah terpencil di Indonesia melalui penyaluran mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI) Gemarikan. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Pasuruan memperingati Hari Ikan Nasional dengan menggelar festival yang bertajuk 'Fishtival Kuliner'.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca SelengkapnyaGelaran Bulan Bakti Kelautan Perikanan juga dimeriahkan oleh kegiatan lain yang dihadirkan Ditjen PSDKP pada 20-26 Oktober.
Baca SelengkapnyaDesa wisata panghasil Kakap Merah dan Kerapu raksasa.
Baca SelengkapnyaDiharapkan program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan membangun generasi Indonesia yang tangguh, kuat, dan cerdas dengan memastikan pemenuhan asupan protein.
Baca SelengkapnyaPermasalahan stunting, katanya, masih menjadi salah satu isu strategis ke depan meski ragam upaya terus dilakukan sejak jauh hari.
Baca SelengkapnyaUji coba beberapa produk inovasi ini sedang dilakukan.
Baca SelengkapnyaDalam peringatan Harkannas ke-10 Tahun 2023 kali ini, KKP memamerkan sejumlah produk perikanan unggulan daerah serta binaan Ulammart.
Baca SelengkapnyaPKK Kabupaten Pulau Taliabu bersama Dinkes melaksanakan Seminar dan Kampanye Gizi. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesatuan Gerak.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaTerdapat banyak manfaat kesehatan yang diraih masyarakat dari mengonsumsi ikan. Antara lain melahirkan generasi unggul di masa mendatang.
Baca Selengkapnya