Teten sebut pengusaha RI hanya 1,56 persen, kalah dari Malaysia
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyebut jumlah pengusaha di Indonesia saat ini masih sangat kurang dibanding dengan negara lainnya. Jumlahnya hanya 1,56 persen, kalah dari Malaysia yang mencapai lima persen.
"Pengusaha kita masih sangat kurang, kita hanya 1,56 persen," ujar Teten usai menghadiri acara semangat wirausaha para santri di Bumi Ponpes Progresif Bumi Solawat, Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (29/7).
Jumlah itu, katanya, sangat sedikit jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta. Dia mencontohkan untuk negara maju pengusahanya jauh lebih banyak.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
"Seperti Singapura sudah mencapai 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 3 persen. Kita masih sangat sedikit, maka perlu kita tingkatkan," kata Teten.
Teten mengaku pemerintah sudah menyiapkan langkah agar banyak masyarakat, khususnya anak muda agar mau terjun di dunia bisnis. Selain itu, pemerintah menyiapkan regulasi untuk memungkinkan membuat usaha baru, permodalan dan juga pendidikan vokasi.
"Saya kira dengan pendidikan vokasional terhadap anak anak muda yang bisa terjun di bisnis," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelaku wirausaha di Indonesia sudah harus matang dengan perencanaan bisnis yang akan dikembangkan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca Selengkapnya