Tips Mudik Aman Sampai Tujuan dengan Semua Moda Transportasi
Merdeka.com - Pemerintah akhirnya mengizinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran setelah dilarang dua tahun sebelumnya. Sebanyak 85,5 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman.
Namun perlu diingat, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan sekitar 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan kelelahan. Pentingnya mengutamakan keselamatan, sebab keselamatan bisa dihindari selama perjalanan mudik.
Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengingatkan para pemudik untuk menjaga stamina selama perjalanan. Bila sudah merasa lelah, dia meminta pengemudi untuk segera beristirahat dan tidak memaksakan diri.
-
Kapan sebaiknya berhenti istirahat saat mudik? Selama perjalanan, pastikan untuk berhenti secara berkala untuk istirahat dan berjalan-jalan sejenak.
-
Bagaimana cara agar tidak lemas dan ngantuk saat mudik? Menjaga tubuh tetap waspada dan tidak mengantuk bisa sangat membantu menjaga keselamatan serta lebih cepat sampai tujuan. Untuk itu, ada beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk tetap segar dan waspada selama perjalanan mudik Lebaran.
-
Kapan waktu yang tepat untuk beristirahat saat mudik? Perjalanan jarak jauh dapat melelahkan, terutama jika Anda berkendara dalam waktu yang lama. Pastikan untuk mengambil istirahat secara teratur untuk meregangkan otot dan beristirahat.
-
Bagaimana cara menjaga keselamatan di perjalanan? Setelah mengetahui doa bepergian, selanjutnya dijelaskan tips menjaga keselamatan. Tips ini bisa dilakukan ketika Anda menggunakan kendaraan pribadi:
-
Bagaimana cara menghindari kelelahan saat mudik dengan anak? Untuk menghindari kelelahan, penting bagi orang tua untuk tetap menjaga disiplin waktu tidur anak, bahkan ketika berada di lokasi mudik yang baru dan menarik.
-
Bagaimana cara atasi kelelahan mengemudi? Guna mengantisipasi kelelahan saat mengemudi, Anda perlu memperhatikan tips berkendara berdasarkan durasi waktu yang ideal berikut ini.
"Jika dalam perjalanan, pengemudi merasa lelah, sebaiknya beristirahat saja," kata Djoko di Jakarta, Jumat (15/4).
Tak hanya itu, Djoko meminta pengemudi tidak minum suplemen ketika sudah mulai lelah. Menurutnya cara itu justru akan merusak kondisi pengemudi.
"Jangan dipaksakan minum suplemen tambahan agar bisa bertahan mengemudi," kata dia.
Djoko juga memberikan sejumlah tips untuk para pengemudi berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan. Berikut ini ulasannya untuk Anda:
Keselamatan Pemotor
Djoko mengimbau pemudik yang menggunakan motor menempuh perjalanan tidak lebih dari 3 jam. Dia juga sudah meminta pada Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) tempat-tempat rawan kecelakaan agar memasang banner.
Sebaiknya tidak menggunakan motor matic pada daerah turunan curam seperti, Batu-Cangar, Gunung Lio, daerah Wonogiri, Bawang-Dieng, Cijapati Garut dll. Dia juga meminta bantuan Dishub dan BPTD untuk memasang himbauan berupa bener di semua jembatan timbang dengan imbauan hati-hati selama perjalanan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan bagi pemudik:
1. Jika lelah beristirahatlah.
2. Jika anda berpuasa lebih sering untuk beristirahat.
3. Sebaiknya melakukan perjalanan setelah anda berbuka puasa.
4. Menyiapkan motornya agar laik untuk perjalanan.
5. Melakukan pengecekan tekanan dan kondisi ban.
6. Jika menggunakan google map agar diyakinkan rute tersebut tidak ekstrim.
Keselamatan Kendaraan Pribadi
Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi Anda yang mudik dengan kendaraan roda empat pribadi:
1. Beristirahat yang baik sebelum melakukan perjalanan jauh.
2. Menyiapkan kendaraan agar laik untuk perjalanan jauh
3. Mengecek tekanan angin dan kondisi ban anda
4. Mengisi bahan bakar anda dan lakukan pengisian ulang ketika SPBBU (pompa bensin) tidak mengantri untuk menghindarkan kelelahan akibat mengantri BBM.
5. Segera beristirahat jika telah merasa lelah
6. Melakukan perjalanan setelah berbuka puasa
7. Jika anda berpuasa, agar sering beristirahat
8. Jika menggunakan google map agar diyakinkan bahwa rute tersebut tidak extreme
Djoko juga meminta BPTD dan Dishub agar memberikan tanda atau peringatan bahaya untuk di setiap daerah rawan kecelakaan lalu lintas. Agar dapat menyiapkan personel dan peralatan di daerah rawan kecelakaan.
Berkoordinasi dengan operator Jalan Tol dan pengelola rest area agar melakukan managemen lalu lintas di kawasan rest area untuk menghindari kepadatan (crowded) dan agar semua instansi pemerintah untuk tidak melakukan intervensi.
Keselamatan Pengguna Kendaraan Bus dan Penumpang Umum
Djoko meminta ada imbauan baik melalui BPTD atau secara langsung agar semua PO Bus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Kompetensi pengemudi, khususnya untuk trayek jarak jauh,
2. Agar waktu libur dan istirahat pengemudi dapat diperhatikan dengan seksama,
3. Untuk trayek dengan waktu tempuh lebih dari 8 jam agar disediakan 2 pengemudi,
4. Yakinkan pengemudi memiliki kompetensi sesuai dengan peruntukannya,
5. Yakinkan pengemudi telah melakukan istirahat dengan baik dan cukup sebelum melakukan perjalanan baik dari asal keberangkatan maupun dari daerah tujuan,
6. Menyiapkan kendaraan dalam kondisi laik jalan untuk perjalanan jauh,
7. Jika menggunakan google map agar diyakinkan bahwa rute tersebut sesuai dengan kelas jalan dan tidak ekstrem.
Keselamatan Pengguna Bus Wisata
Bagi pengguna bus wisata, Djoko mengimbau agar BPTD dan Dishub untuk bersiaga pada daerah rawan kecelakaan di tempat-tempat wisata yang memiliki jalur ekstrem. Kemudian agar diyakinkan armada bus kondisi teknisnya, perijinan dan uji laik jalan (keer) dalam kondisi laik untuk melakukan perjalanan.
Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan yakni:
1. Bus besar tidak memaksakan masuk daerah ekstrem dengan menyediakan angkutan alternatif.
2. Jika menggunakan google map agar diyakinkan bahwa rute tersebut sesuai dengan kelas jalan dan tidak ekstrem,
3. Untuk kota tujuan wisata dan tempat wisata untuk menyediakan tempat istirahat pengemudi,
4. Agar agen biro perjalanan untuk menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi. Sehingga pengemudi dapat beristirahat dengan baik.
5. Pengemudi harus memiliki kompetensi sesuai dengan peruntukannya.
6. Pengemudi telah melakukan istirahat dengan baik dan cukup sebelum melakukan perjalanan baik dari asal keberangkatan maupun dari daerah tujuan.
7. Untuk trayek dengan waktu tempuh lebih dari 8 jam agar disediakan 2 pengemudi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari data kecelakaan saat arus mudik, temuan faktor kelelahan harus bisa dijadikan pelajaran bagi para pemudik.
Baca SelengkapnyaJika lajur contraflow lebih dari satu lajur, pastikan kendaraan tetap di lajur paling kiri
Baca SelengkapnyaRasa lemas dan ngantuk merupakan ancaman yang muncul saat kita melakukan perjalanan jauh untuk mudik lebaran. Ketahui sejumlah cara untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKondisi fisik yang fit sangat dibutuhkan dalam perjalanan menuju pulang.
Baca SelengkapnyaPengendara jangan sampai kekurangan cairan khusunya air putih yang harus selalu tersedia selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaSalah satu jalur yang diantisipasinya yakni jalur mudik Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenko PMK menegaskan pemudik tidak untuk menggunakan bahu jalan untuk beristirahat.
Baca SelengkapnyaKurang tidur adalah salah satu penyebab utama mengantuk saat mengemudi
Baca SelengkapnyaIqbal mengingatkan pemudik untuk berhati-hati dalam berkendara
Baca SelengkapnyaTips aman terhindari dari kecelakaan saat berada di jalur contraflow dari Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaTradisi mudik identik dengan perjalanan yang panjang dan perubahan pola makan.
Baca Selengkapnya"Kita imbau juga kepada para pemudik yang mengikuti one way untuk tidak euforia, kecepatan tetap dijaga," kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan
Baca Selengkapnya