Tips Rahasia agar Milenial Mudah Mendapat Kenaikan Penghasilan
Merdeka.com - Naik gaji tentu menjadi cita-cita setiap pekerja. Ternyata strategi sederhananya yakni pindahlah kerja keluar negeri.
Berdasarkan Survei Ekspatriat HSBC, para pekerja yang tergolong dalam generasi milenial dan Gen Z yaitu di usia 18 hingga 34 tahun yang berpindah keluar negeri, menikmati peningkatan gaji dan pertumbuhan karier. Survei ini mengambil data responden sebanyak 18.000 pekerja di luar negeri di 163 lokasi berbagai negara.
Pendapatan rata-rata generasi milenial ini naik 35 persen setelah pindah keluar negeri. Dalam laporannya, HSBC menemukan bahwa gaji rata-rata untuk seusia mereka dari USD 40.358 menjadi USD 54.484. Bahkan di lokasi tertentu, kenaikan upah mencapai 51 persen.
-
Apa yang diinginkan Gen Z dari pekerjaan? Salah satu keinginan terbesar Gen Z dalam bekerja adalah fleksibilitas. Mereka cenderung menghargai kebebasan dalam mengatur waktu kerja mereka. Bekerja dari rumah (WFH) atau jam kerja yang fleksibel menjadi daya tarik utama bagi mereka.
-
Apa yang Gen Z harapkan dari pekerjaan? Mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji — mereka menginginkan keseimbangan, makna , dan rasa kepuasan pribadi yang tidak sepenuhnya terkait dengan pekerjaan.
-
Mengapa Gen Z lebih suka bekerja di perusahaan dengan tujuan sosial? Gen Z sangat memperhatikan makna dari pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka lebih memilih bekerja di perusahaan yang memiliki tujuan sosial yang jelas dan berdampak positif bagi masyarakat. Bagi mereka, bekerja bukan hanya sekadar untuk mendapatkan gaji, tetapi juga untuk berkontribusi pada perubahan yang lebih baik di dunia.
-
Apa tantangan Gen Z di dunia kerja? Generasi Z mengalami tantangan berat di dunia kerja saat ini. Stigma dengan individu yang kurang kompetitif cukup melekat pada generasi kelahiran 1997-2012 ini. Meskipun memiliki latar pendidikan mentereng, tak menjamin Generasi Z mudah diterima kerja.
-
Bagaimana Gen Z bisa mengatasi kesulitan mencari kerja? Devie Rahmawati, peneliti dari program hubungan masyarakat Universitas Indonesia, mengatakan pemerintah harus berinvestasi lebih banyak dalam program vokasional yang mengajarkan karir yang penting bagi bangsa.
-
Kenapa Gen Z sulit mempertahankan pekerjaan? Salah satu kritik paling umum terhadap Gen Z secara umum adalah kurangnya motivasi yang dirasakan. Semua orang, mulai dari Generasi Milenial hingga Generasi Baby Boomer, gemar membicarakan keengganan Gen Z untuk bekerja 'keras' demi apa yang ingin mereka capai dalam hidup tanpa perlu menjelaskan alasannya.
Sementara itu, pekerja yang usianya lebih tua, yaitu berusia 35 hingga 54 tahun menerima peningkatan gaji standar, sekitar 24 persen setelah pindah ke luar negeri. Sedangkan pekerja berusia 55 tahun ke atas, menerima kenaikan upah sebesar 9 persen.
Dalam laporan tersebut juga menemukan bahwa generasi milenial yang pindah ke luar negeri, lebih dihargai dibanding dengan rekan-rekannya yang lebih tua. Sebanyak 31 persen responden generasi milenial ini mengatakan, bahwa mereka mengalami perkembangan signifikan dalam dirinya setelah memilih bekerja di luar negeri.
Selain itu, 71 persen mengatakan bahwa mereka dapat mempelajari skill baru dan 55 persen responden mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih percaya diri.
Berminat pindah keluar negeri? Berikut tiga negara yang dapat memberikan pengembangan skill serta potensi kenaikan upah bagi para pekerja di luar negeri.
Hong Kong
Hong Kong menempati status sebagai pusat keuangan global yang menawarkan peluang pengembangan karier gemilang kepada karyawannya. Sekitar 67 persen dari generasi milenial yang bekerja di Hong Kong, mengatakan bahwa mereka pindah ke Hong Kong untuk memajukan karier mereka dengan menerima kenaikan gaji rata-rata 41 persen.
United Arab Emirates (UAE)
United Arab Emirates dianggap sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Teluk dan telah menarik pekerja muda dan Internasional dengan penawaran gaji yang kompetitif, standar hidup yang tinggi, serta peluang pengembangan karier yang cukup pesat. Dalam laporan HSBC, rata-rata pekerja generasi milenial yang pindah ke negara ini, bekerja dengan menikmati kenaikan upah sebesar 51 persen dari pendapatan tahunan mereka. Teman sebaya mereka juga melihat lonjakan signifikan dalam pendapatan, naik sekitar 40 persen.
United Kingdom (UK)
Sebanyak 60 persen pekerja yang pindah ke UK mengatakan bahwa keputusan untuk bekerja di UK merupakan hal yang baik untuk kemajuan karir mereka. Sementara 36 persen responden mengatakan bahwa dengan bekerja di UK, mereka mendapatkan skill baru. Generasi milenial yang memilih bekerja di London menerima kenaikan gaji sebesar 35 persen, hal ini setara dengan rata-rata upah global dalam kelompok usia mereka. Sedangkan kolega berusia 35 hingga 54 tahun menikmati peningkatan rata-rata upah sekitar 28 persen. Kepala HSBC Expat, John Goddard mengatakan bahwa dengan hasil survei ini menggambarkan bahwa pengusaha semakin meningkatkan nilai jual kepada pekerjanya yang memiliki keahlian. Oleh sebab itu, dia menyarankan untuk meminta masukan dan saran kepada orang-orang yang telah berpengalaman bekerja di luar negeri sebelum memulai karier.
Reporter Magang: Evie Haena Rofiah
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
75 persen responden melaporkan merasakan pengaruh AI dalam pekerjaan mereka.
Baca Selengkapnya40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.
Baca SelengkapnyaPelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.
Baca SelengkapnyaPendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca SelengkapnyaPerubahan yang terjadi antar generasi adalah hasil yang diminta dari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaAntusiasme itu tidak hilang bahkan ketika orang mencapai tingkat kekayaan yang sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaAturan baru tersebut disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja, Tan See Leng di Parlemen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jepang cenderung lebih memilih berkarir di sektor swasta.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan Samsung and Morning Consult melibatkan 1.000 generasi Z berusia 16-25 tahun.
Baca SelengkapnyaKonsumen Amerika disebut akan menghadapi kesulitan berbelanja saat generasi Milenial dan Z di Asia enggan bekerja di sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaIngin tahu cara efektif mengelola Gen Z di tempat kerja? Simak tips mudah dan praktis agar produktivitas tim semakin meningkat!
Baca SelengkapnyaPasca pandemi menjadi titik perubahan tren pekerja formal menjadi informal, namun ada kondisi lainnya pekerja informal makin diminati.
Baca Selengkapnya