Upah rendah, buruh tani banyak beralih jadi buruh bangunan
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto berharap kenaikan konsumsi rumah tangga bisa diiringi dengan meningkatnya daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Tentunya kita berharap bahwa lapisan bawah pun mampu meningkatkan daya beli," kata Suharyanto saat ditemui di kantornya, Kamis (15/2).
Suhariyanto, yang biasa disapa kecuk ini melihat adalah kenaikan daya beli buruh bangunan. Ini disebabkan naiknya nominal upah ataupun upah riil para buruh.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Mengapa menghitung persentase kenaikan penting untuk para pelaku usaha? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan.
-
Dimana daya beli petani Sulut membaik? Daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Namun demikian, Kecuk mengingatkan pemerintah agar mewaspadai upah buruh tani. Upah riil buruh tani mengalami penurunan, hal itu tentu akan berdampak pada menurunnya daya beli petani.
"Yang perlu diwaspadai upah buruh tani, yang upah riilnya turun. Itu menunjukkan daya belinya agak turun. Jadi memang perlu perhatian pada lapisan bawah, yang 40 persen masyarakat ke bawah, saya pikir perlu perhatian kesana," ujarnya.
Hal tersebut, lanjutnya, menyebabkan banyak buruh tani beralih profesi menjadi buruh bangunan.
"Buruh bangunan secara nominal juga lebih besar, tapi kan kita gak bisa membiarkan seperti itu, kalau semuanya pindah ke bangunan nanti gimana untuk taninya? Jadi bagaimana meningkatkan kesejahteraan itu yang pertama, harga komoditas itu kalau perlu naik, tetapi harga barang konsumsi turun."
Suhariyanto berharap, jika nilai tukar petani membaik, artinya harga komoditas di tingkat petani naik dan harga bahan pangan tidak ikut naik maka kesejahteraan petani akan tercapai. "Sebenarnya lebih kepada nilai tukar petani nanti ya. Jadi kalau harga produknya naik, kemudian harga-harga konsumsi sehari-hari rendah tentunya kita harapkan kesejahteraan petani akan naik."
Hal ini diharapkan bisa mendongkrak daya beli masyarakat bisa menjadi strategi untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga.
"Daya beli bisa terjaga kalau inflasinya rendah, jadi stabilisasi harga-harga itu menjadi kunci penting. Karena kalau pendapatan naik, inflasinya tinggi, sama saja gak akan ada artinya. Kita berharap tentunya pendapatan itu naik, tapi inflasinya terjaga sehingga daya beli meningkat."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apalagi kondisi perekonomian Indonesia saat ini mengalami deflasi 5 bulan berturut turut. Hal itu menandakan bahwa ekonomi dalam negeri sedang lesu.
Baca SelengkapnyaJumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaTerutama bagi petani yang menggarap lahan kecil. Mereka masih menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaTekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.
Baca SelengkapnyaPenolakan atas kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) secara masif dilakukan di berbagai tempat.
Baca SelengkapnyaSejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan
Baca SelengkapnyaPeningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaPelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaKehidupan buruh kini seperti budak sistem oligarki.
Baca Selengkapnya