Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Viral Lulusan UI Kalah dari STM, Cek Daftar Gaji Pekerja Berdasarkan Pendidikan

Viral Lulusan UI Kalah dari STM, Cek Daftar Gaji Pekerja Berdasarkan Pendidikan Kampus UI Depok. ©Humas UI

Merdeka.com - Persaingan mendapatkan pekerjaan di masa dewasa ini semakin ketat. Tidak hanya beradaptasi dengan kecanggihan teknologi, mendapatkan pekerjaan antar jenjang pendidikan juga semakin ketat.

Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman mengunggah tangkapan layar curhatan pemilik akun yang mengaku alumni UI kalah bersaing oleh lulusan STM dalam seleksi kerja PT PAL.

"Bener2 stress dan gk bisa diterima akal sih, ceritanya saya melamar kerja di PT PAL, saya lulusan UI teknik mesin 2022...Saya beserta teman-teman ada 15 orang tapi dikalahin sama bapak2 umur 30 an. Bapaknya juga hanya lulusan STM+sertifikat Welding dan pengalaman kerja di Italia Eropa tepatnya di Fincantieri katanya... Dan yg bikin nyesekk tanpa training dan nego Gaji ajaaa... Gk masuk akal banget lulusan UI kalah sama lulusan STM, walau oke sih bapaknya punya pengalaman kerja di Eropa. Apakah perusahaan sekarang tidak percaya pada sarjana negara sendiri yaaa,, ini malah bapak ijazah cuma STM diterima," bunyi tulisan tersebut.

Unggahan tersebut kemudian menjadi perbincangan di media sosial. Tidak sedikit netizen yang justru mengkritik curhatan alumni UI tersebut.

Berangkat dari keluhan tersebut, berapa upah pekerja di Indonesia berdasarkan pendidikan?

Daftar Gaji Berdasarkan Pendidikan

Berikut daftar rata-rata upah per jam pekerja berdasarkan jenjang pendidikan, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022.

SD Rp11.229 per jam

SMP Rp12.902 per jam

SMA umum Rp16.732 per jam

SMA kejuruan Rp16.946 per jam

Diploma I / II / III Rp24.000 per jam

Universitas Rp32.030 per jam

Sebagaimana diketahui, PT PAL Indonesia merupakan anak usaha Len Industri yang bergerak di bidang pembuatan kapal.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkap alasan di balik fenomena perusahaan lebih memilih lulusan STM ketimbang perguruan tinggi.

Menurutnya, faktor utama perusahaan cenderung memilih lulusan STM lantaran nilai gaji yang diberikan jauh lebih kecil dibandingkan perguruan tinggi. Selain itu, lulusan STM mempunyai juga keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

"Teman-teman SMK sekarang ini, kalau kita bilang dia bisa siap bekerja, tetapi salary-nya enggak terlalu tinggi. Akhirnya mereka dilatih mau, di training di perusahaan-perusahaan," ungkapnya kepada awak media di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (31/5).

Selanjutnya, lulusan SMK juga mau menerima penawaran gaji sesuai UMP yang berlaku. Sebaliknya, alumni perguruan tinggi cenderung lebih memilih pekerjaan dengan nilai gaji yang jauh lebih tinggi dari UMP yang berlaku saat ini.

"Karena kan standar karyawan baru kan UMP, dari situ. Yang perguruan tinggi kadang enggak mau, dia lebih mau masuk untuk pilih-pilih dulu. Kan ini ada pembukaan lowongan pekerjaan bumn, bumd, kementerian, itu lari ke sana semua," jelasnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja
Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja

Hal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei: Ternyata Gaji Lulusan Pendidikan Paling Kecil, Ini Alasannya
Hasil Survei: Ternyata Gaji Lulusan Pendidikan Paling Kecil, Ini Alasannya

Federal Reserve Bank New York merilis hasil riset jurusan kuliah dengan gaji paling rendah salah satunya lulusan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei: Semakin Sulit Cari Kerja dengan Upah Tinggi
Hasil Survei: Semakin Sulit Cari Kerja dengan Upah Tinggi

Sektor yang mengalami pertumbuhan lapangan kerja bukanlah sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan upah yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Warga Korea Butuh Waktu Hampir 1 Tahun Agar Bisa Dapat Kerja
Warga Korea Butuh Waktu Hampir 1 Tahun Agar Bisa Dapat Kerja

Sebagian besar universitas Korea mengharuskan mahasiswanya untuk menyelesaikan delapan semester untuk kelulusan.

Baca Selengkapnya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya

Menaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menaker Ida Buka-bukaan soal Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran
Menaker Ida Buka-bukaan soal Hampir 10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 9,9 juta Gen Z pada rentang usia 15 sampai 24 tahun menganggur pada 2023.

Baca Selengkapnya
Seperti di Indonesia, Angka Pengangguran di Korea Terus Meningkat
Seperti di Indonesia, Angka Pengangguran di Korea Terus Meningkat

Beban kerja makin tinggi sementara gaji tidak sesuai menjadi salah satu pemicu warga Korea sulit mendapatkan pekerjaan layak.

Baca Selengkapnya
Riset Ini Sebut 46 Perusahaan Kesulitan Mencari Karyawan di Tengah Tingginya Angka Pengangguran
Riset Ini Sebut 46 Perusahaan Kesulitan Mencari Karyawan di Tengah Tingginya Angka Pengangguran

Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang.

Baca Selengkapnya
Tingkat Pengangguran China Mengkhawatirkan, Lulusan S2 Jadi Petugas Kebersihan Sekolah
Tingkat Pengangguran China Mengkhawatirkan, Lulusan S2 Jadi Petugas Kebersihan Sekolah

Persaingan kerja di level para lulusan perguruan tinggi semakin ketat seiring minimnya penyerapan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z

Calon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.

Baca Selengkapnya
Ternyata, 52 Persen Sarjana di Amerika Serikat Bekerja Jadi Office Boy dan Pegawai Layanan Makanan
Ternyata, 52 Persen Sarjana di Amerika Serikat Bekerja Jadi Office Boy dan Pegawai Layanan Makanan

Hasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.

Baca Selengkapnya