Warga Bekasi tengah gandrungi sedot tinja online
Merdeka.com - Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengolahan Air Limbah Domestik Kota Bekasi mencatat ribuan masyarakat setempat mulai mengakses layanan sedot tinja berbasis aplikasi sepanjang 2016. Dalam setahun, setidaknya ada 2.000 konsumen menggunakan aplikasi ini untuk mendapatkan pelayanan.
"Jumlah ini masih relatif sedikit bila dibandingkan jumlah konsumen rumah tangga yang mencapai 450.000," kata Pelaksana Teknis Kepala UPTD PALD Kota Bekasi Andrea Sucipto seperti dikutip Antara di Bekasi, Senin (26/12).
Dikatakan Andre, pertumbuhan minat masyarakat dalam mengakses layanan sedot tinja berbasis aplikasi online di Kota Bekasi terbilang cukup cepat bila dibandingkan kota besar lain.
-
Aplikasi apa yang dimiliki Kota Tegal? Entah apa yang dipikirkan pemerintah Kota Tegal saat memberikan nama aplikasinya ini. Dedi sendiri adalah mantan walikota Tegal. Nah kepanjangan dari aplikasi ini adalah Program Masyarakat Berdedikasi Memperhatikan Angkatan Kerja Rentan.
-
Siapa yang paling banyak menggunakan aplikasi Temu? Platform e-commerce ini telah diunduh lebih dari 41,98 juta kali sepanjang periode Januari hingga Oktober.
-
Kenapa orang menggunakan aplikasi penguntit? Stalkerware biasanya menyamar sebagai aplikasi anti-pencurian atau kontrol orang tua (parental control) yang sah di ponsel cerdas, tablet, dan komputer. Setelah dipasang tanpa persetujuan dan pemberitahuan korban – perangkat lunak tersebut akan memberikan pelaku sarana untuk mendapatkan kendali atas kehidupan korban.
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang meluncurkan aplikasi Si-Denakwangi di Banyuwangi? Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga meluncurkan inovasi Si-Denakwangi, akronim Aplikasi Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Kabupaten Banyuwangi.
-
Mengapa Tilik Warga dijalankan? Program ini bertujuan untuk memantau dan memberi dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.
"Jika dibandingkan dengan daerah lain yang baru bisa melayani konsumen sebanyak itu dalam tiga sampai empat tahun, tentu capaian kami merupakan sebuah prestasi," kata Andrea.
Namun jika dibandingkan dengan keberadaan 450.000 konsumen rumah tangga yang semestinya mengakses layanan ini, jumlah konsumen yang dilayani sepanjang setahun tersebut menjadi sangat kecil prosentasenya.
"Bisa demikian karena kesadaran warga untuk rutin menyedot limbah tinja di tempat tinggalnya masih minim," ucapnya.
Sebelum dioperasikannya aplikasi berplatform Android yang dapat diakses melalui Play Store dengan nama L2T2 tersebut, pelayanan sedot tinja masih dilakukan secara manual. Para pengusaha sedot tinja secara masif menyebar stiker-stiker jasa layanannya ke lingkungan perumahan dan permukiman hingga menciptakan kesemrawutan.
Namun dengan pengoperasian L2T2, cara-cara promosi demikian tidak perlu lagi dilakukan, sebab konsumen yang membutuhkan layanan sedot tinja cukup melakukan pemesanan melalui aplikasi.
"Nanti admin yang akan mendelegasikan pemesanan kepada operator swasta yang sudah bekerja sama dengan kami," katanya.
Adapun upaya yang tengah disiapkan guna memunculkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penyedotan tinja sesuai prosedur ialah melalui penyusunan peraturan daerah yang secara otomatis akan memaksa warga untuk mematuhi ketentuan seputar penyedotan limbah tinja ini.
"Raperdanya tinggal masuk program legislasi daerah untuk selanjutnya disahkan," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program tersebut dianggap langkah kolaboratif yang luar biasa
Baca SelengkapnyaPlatform karya anak bangsa S.id telah dikunjungi 1 miliar visitors dalam waktu 1,5 tahun. Pengguna aktif datang dari guru dan pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaAlat penjernih air buatan Indonesia ini mampu mengolah air sungai kotor maupun limbah menjadi air bersih.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaBiak Numfor mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam praktik pengelolaan sampah yang ada.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaDengan adanya SPBE dapat mengurangi masyarakat mengunduh aplikasi untuk mendapatkan pelayanan
Baca Selengkapnya