Tahun Baru di laut, di Malang, dan Tebet

Merdeka.com - Tahun baru kali ini, terasa lain. Biasanya yang sibuk adalah tim Jakarta, karena ibukota pasti meriah di akhir tahun. Dan biasanya, setiap sudut kawasan dijaga wartawan tulis dan foto. Piket tahun baru.

Tapi, AirAsia mempengaruhi semuanya. Duka nasional itu terasa berbeda. Simpati dan empati ditunjukkan banyak pihak. Kejadian beberapa hari jelang tutup tahun itu punya efek. Aroma evakuasi menyusul ditemukannya serpihan pesawat, alat penerbangan, dan beberapa korban penumpang di Pangkalanbun menjalar di adrenalin kru merdeka.com.

Evakuasi paska keberhasilan Basarnas dengan cepat menemukan lokasi jatuhnya pesawat membuat tim kita sibuk. Sampai akhir tahun.

Nah, ketika rekan-rekan di Jakarta mengirim email rencana baka-bakar ikan di Markas Tebet, tiba-tiba rekan Praz (Prasetya) yang mendapat tugas meliput sedang di tengah laut bersama salah satu KRI yang melakukan evakuasi.

Dari tengah laut Praz berkirim email:

Dear Redaksi,

Dikarenakan keterbatasan akses di tengah laut (posisi KRI Banda Aceh : Laut Jawa, sekitar 180Km dari Pangkalan Bun), terpaksa saya hanya bisa mengirim data-data pencarian selama 2 hari ini (Selasa-Rabu) hanya berupa data-data penting seperti yang tercantum di bawah ini.

Foto-foto selama pencarian akan dikirim dalam email terpisah, dikarenakan minimnya akses mendapatkan sinyal untuk pengiriman.

Data ini dikirim dengan koordinasi tim media, dimana hp/tab saya dibawa oleh 1 orang perwakilan media yang ikut di dalam heli, menuju ke Pangkalan Bun untuk mencari sinyal pengiriman. Jika ada arahan kantor, mohon segera dikirimkan setelah email ini sampai ke redaksi, demi memanfaatkan moment keberadaan sinyal, sebelum hp/tab saya ini dibawa kembali ke KRI Banda Aceh yang berada di tengah laut.

Sekedar tambahan informasi, Alhamdulillah kondisi saya sehat, dan tidak kekurangan apapun.. selain jatah tidur yang sangat sulit didapat mengingat sibuknya koordinasi dengan semua unsur di KRI Banda Aceh ini (sebagai kapal koordinator di laut).

Salam,
 Praz!

***

Surat Praz ini segera disampaikan oleh Redaktur Eksekutif Titis Widyatmoko ke milis. Merebak, saling respon suka, duka, dan dukungan. Tabahkan hatimu Praz. Tapi ujungnya, kalimat selanjutnya mengarah suasana kantor khas anak muda: soal jomblo.

"Last but not least, yang belum berjodoh di 2014 segeralah cari keping hatimu itu di 2015. Yang tak punya agenda tahun baruan bisa temenin yang di kantor buat ngipas2 ikan," begitu tulis Titis yang membuat para jomblower jadi bulan-bulanan. Yang pasti, suasana bakar-bakar ikan dan jagung di Tebet murah meriah dari patungan yang setengah "memaksa" atasan.

Selain di markas Tebet, di Tim merdeka.com Malang Jatim sebagai headquarter media kami, juga tak kalah seru. Menjelang tengah malam tiba-tiba Wilda upload acara di Malang yang bakar-bakar.

Seperti biasa dia tag nama-nama tertentu. Jadinya ini pamer brutal. Tak apa, karena ini bagian dari kebahagiaan bersama tutup tahun. "Tapi kami tetap pantau dan jalankan tugas negara evakuasi AirAsia," begitu kira-kira alasannya.

Dipimpin oleh Channel Manajer Rendy Yulianto yang tanggal 31/12/14 malam itu sibuk mengganti banner Evakuasi AirAsia, baru bisa gabung setelah banner naik. Tugas bos halaman merdeka.com di Malang pada malam itu sesuai daftar: bawa beras dan tukang kipas. Meski dia lepas pas juga sebagai tukang kompor.

"Sejak Oktober kita mau cari villa kecil-kecilan di Batu, ternyata harganya menggila. Bye bye villa...,” kata Wilda. Maka diputuskan di kantor Malang kawasan Kota Araya. Ngirit, katanya, karena otomatis gak keluar biaya kembang api, sebab Kota Araya selalu mengadakan pesta kembang api.

Ada yang tugas bawa magic jar (Bramy), bawa sate ayam (Destri), bawa cemilan (Kun Sila), bawa beras (Rendy), bawa alat-alat bakaran (Nona), bawa gurame yang sudah berikut bumbu (Yoga), juga ada yang bawa sosis (Tantri), serta Yudi bawa semangka. Lainnya, ada yang janji sama pacarnya. Artinya ini sebagian besar juga jomblowan-jomblowati. Wilda bagian apa? "Saya biasa tukang cicip-cicip dan dokumentasi pak... hehehe," katanya ringan tanpa merasa curang.

Pembaca, begitulah suasana workstation kami. Dari ruang kerja redaksi yang sibuk dengan kegiatan memantau segala denyut jantung kehidupan Indonesia, mereka masih menyempatkan diri untuk membuat acara, bukan pesta, tapi syukuran sederhana.

Di akhir tahun, Titis sebagai komandan harian merdeka.com tak lupa mengucapkan terima kasih pada kerja keras timnya: Bravo! Untuk tim! Terus kompak dan solid. Kita kenang yang manis-manis dan kita kubur yang buruk-buruk di 2014, tantangan menghadang di 2015.

SELAMAT TAHUN BARU 2015. (mdk/mdk)