8 Fakta menarik "Edge of Tomorrow", menumpas alien di masa depan
Penasaran seperti apa film terbaru Tom Cruise? Simak 8 fakta menarik "Edge of Tomorrow" berikut ini.
Bioskop Indonesia beberapa minggu terakhir ini 'diinvasi' banyak film bermutu dari Hollywood. Beberapa di antaranya yang laris manis adalah Maleficent, 22 Jump Street, dan Edge of Tomorrow. Berbicara tentang film yang terakhir disebut, si tampan Tom Cruise dan si cantik Emily Blunt hadir untuk membawa cerita mengenai peperangan melawan alien untuk Anda. Dengan setting beberapa tahun di masa depan, kedua prajurit militer Amerika Serikat ini berusaha melumpuhkan pasukan alien yang berusaha menguasai bumi. Apakah mereka berdua akhirnya berhasil menjalankan misinya? Simak dulu 8 fakta menarik Edge of Tomorrow berikut ini, yang dilansir dari Movies of Hollywood.
-
Kapan film "Bangsal Isolasi" tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Dimana film "Tarian Lengger Maut" berlatar? Film berjudul "TARIAN LENGGER MAUT" memaparkan kisah yang mempertemukan sebuah desa baru, Pagar Alas, dengan seorang dokter yang menyembunyikan sisi gelapnya sebagai seorang pembunuh berdarah dingin dengan obsesi terhadap jantung manusia.
-
Kenapa film "Terang Boelan" menjadi sangat sukses? Film ini kemudian sangat laris dan otomatis membuat keuangan Wong Bersaudara meningkat pesat.
-
Kapan film pendek "Partly Cloudy" mendapatkan penghargaan? Partly Cloudy berhasil menggondol penghargaan Best Animated Short Film di Festival Film Animasi Internasional Annecy 2009.
-
Dimana film-film yang diulas dalam artikel ini akan tayang? Ada berita baik bagi para penggemar film. Selama bulan Juli 2024, beberapa film layar lebar terbaik akan menghiasi bioskop-bioskop.
-
Kenapa Hari Film Sedunia diperingati? Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Lokasi syuting dan properti meminjam dari seri film Harry Potter
Sepertinya Warner Bros tak ingin mengeluarkan biaya yang terlalu besar untuk film futuristik seperti Edge of Tomorrow ini. Hal ini terbukti dengan keputusan sang produser untuk menekan biaya pengadaan lokasi syuting dan properti film dengan 'meminjam' dari seri film Harry Potter. Edge of Tomorrow dan Harry Potter memang berada di bawah naungan rumah produksi yang sama, sehingga tak heran jika keputusan ini diambil. Namun siapa yang menyangka, ya, bahwa lokasi syuting dan properti film yang ternyata 'bekas' tetap bisa menghasilkan film yang secara visual tetap berkualitas.
Tadinya akan diberi judul "All You Need is Kill"
Tadinya, film bertema tentang penumpasan alien di masa depan ini akan diberi judul All You Need is Kill, karena memang ceritanya diadaptasi dari novel karya Hiroshi Sakurazaka dengan judul yang sama. Selama beberapa bulan proses syuting berjalan, sang sutradara menuliskan judul tersebut di setiap dokumen adegan per adegan. Namun, setelah semua proses syuting dan pasca syuting hampir selesai, sang produser dan sutradara akhirnya memilih untuk menggantinya menjadi Edge of Tomorrow untuk memberikan kesan lebih simpel, mudal dilafalkan, dan tentu saja lebih komersial.
Padahal sebenarnya All You Need is Kill terdengar lebih sadis bukan?
Tom Cruise tak datang pada pesta pasca syuting
Tom Cruise memang dikenal pemurah dan tak segan mengadakan pesta besar untuk menandai kesuksesan film barunya dan berharap pesta tersebut dapat meraih lebih banyak kesuksesan untuknya. Namun, untuk film Edge of Tomorrow ini kasusnya sedikit berbeda. Ketika proses syuting sudah mencapai progress kira-kira 95 persen, Tom mengadakan pesta untuk semua kru dan lawan mainnya dalam film tersebut dengan budget lebih dari USD100 ribu atau setara dengan Rp1,2 milyar. Sayang seribu sayang, pesta besar tersebut malah tak dihadiri oleh Tom Cruise sendiri karena dia sedang sibuk menyelesaikan beberapa adegan terakhir yang butuh penyempurnaan.
Profesionalitas memang harus dijunjung tinggi, meskipun pesta yang dia buat harus dilewatkan begitu saja.
Biaya pembuatan naskahnya begitu mahal
Situs IMDb melaporkan bahwa sang penulis naskah pertama, Dante Harper, tadinya tidak berniat menjual naskah buatannya pada Warner Bros. Namun setelah bekerja sama dengan selama beberapa waktu, terjadi pembenahan naskah di sana-sini yang akhirnya malah membuat Dante 'dibuang' dari tim pembuat naskah asli dan namanya direncanakan tak muncul di bagian kredit film. Dante pun akhirnya memutuskan untuk 'menjual' naskah tersebut alias meminta hak paten atas karya cemerlangnya itu. Warner Bros pun bersedia 'membelinya' dengan harga Rp12,3 milyar agar tetap bisa menggunakan naskah yang berpotensi menjadi box office tersebut. Cukup adil bukan?
Brad Pitt awalnya akan mengambil peran Tom Cruise
Perseteruan dingin antara Brad Pitt dan Tom Cruise rasanya tak akan pernah berakhir. Setelah pernah beradu akting dalam Interview with the Vampire, mereka berdua seakan selalu bersaing satu sama lain untuk mendapatkan posisi aktor paling mahal dan laris di Hollywood. Tadinya, peran Tom Cruise sebagai Kolonel Cage dalam Edge of Tomorrow ini ditawarkan pertama kali pada Brad Pitt. Setelah kesuksesan World War Z, mungkin Brad Pitt merasa ini malah akan menjadi anti-klimaks sehingga menolaknya dengan alasan jadwal syuting yang bentrok dengan filmnya yang lain. Akhirnya, sutradara pun beralih ke Tom Cruise yang menerimanya dengan senang hati. Mari saksikan bersama apakah Edge of Tomorrow bisa melampaui keberhasilan World War Z.
Film yang paling menantang yang pernah dilakoni Emily Blunt
Si cantik Emily Blunt akhirnya menjadi pilihan final sang sutradara, setelah sebelumnya mempertimbangkan untuk menggaet Berenice Bejo, seorang aktris cantik berdarah Prancis untuk memerankan karakter Rita Vrataski. Bagi Emily, ini adalah peran yang paling menantang yang pernah dilakoni selama berkarir di industri perfilman Hollywood. Lokasi syuting yang penuh tantangan, kostum perang yang sedikit menyulitkannya untuk bergerak, dan juga keharusan untuk membentuk tubuhnya menjadi sedikit berotot dengan perut sixpacks, membuat Emily merasa Edge of Tomorrow adalah film yang berat baginya.
Saat syuting berlangsung, Emily Blunt ternyata sedang hamil
Edge of Tomorrow ini bergenre sci-fi dan juga action drama, dan sudah pasti menghadirkan banyak adegan-adegan berlari, berkelahi, dan berkejaran ke sana-kemari menghindari musuh. Hebatnya, semua proses syuting yang keras tersebut dilalui Emily saat dalam keadaan hamil. Tak ada kru film lain yang mengetahui hal ini kecuali Tom Cruise. Emily memang sengaja tak memberitahu sang sutradara mengenai hal ini, karena takut akan dibedakan perlakuannya dari aktor dan aktris yang lain. Emily hanya meminta pada Doug Liman untuk mencarikan dia seorang pemeran pengganti untuk melakukan adegan-adegan yang terlalu menguras tenaga. Pantas saja dia bilang ini peran yang paling menantang seumur hidupnya!
Kostum perang yang dipakai Emily Blunt dan Tom Cruise beratnya mencapai 38,5 kilogram
Konsekuensi dari memerankan film action dengan tema peperangan adalah kostum perangnya yang selalu berat. Dalam film Braveheart misalnya, perisai baja yang dipakai para prajuritnya dikabarkan betul-betul berat. Hampir sama dengan Edge of Tomorrow ini. Kostum perang yang dipakai oleh Emily dan Tom saja beratnya mencapai 38 kilogram! Bayangkan saja betapa beratnya itu untuk Emily. Sudah hamil, masih harus mengangkat beban begitu berat demi totalitas akting. Beberapa kali Emily mengeluh keberatan pada Tom, yang membalasnya dengan kalimat, "Jangan cengeng!"
Penasaran seperti apa keseruan filmnya? Jangan sampai ketinggalan selagi masih hangat di bioskop-bioskop kesayangan Anda!