Ario Bayu dan ideologi Soekarno
Terlibat dalam film SOEKARNO: INDONESIA MERDEKA, Ario Bayu menjadi tahu tentang gagasan besar yang diusung Soekarno.
Terlibat dalam film SOEKARNO: INDONESIA MERDEKA, Ario Bayu menjadi tahu tentang gagasan besar yang diusung Soekarno dan rekan-rekannya. Menurutnya saat itu, era di mana pemikiran Indonesia terbuka dari segala bentuk penindasan.
"Saya melihat di era ini ada perubahan. Soekarno dan rekan-rekannya membuat ideologi yang menjadi tulang punggung masyarakat di indonesia. Jadi era di mana pemikiran manusia terbuka," ungkap Ario kepada di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).
-
Kapan Presiden Soekarno berorasi di bioskop Garuda Theatre? Dilansir dari kanal Liputan6.com, waktu itu Presiden Soekarno pernah menggunakan gedung bioskop bernama Garuda Theatre sebagai panggung untuknya berorasi di depan khalayak banyak.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Apa yang membuat Brigjen Soepardjo kecewa terhadap reaksi Presiden Sukarno? Namun respon Bung Karno tak sesuai harapan Soepardjo dan Kelompok G30S. Mereka malah diperintahkan untuk berhenti. Soepardjo Langsung Lemas: Kita Sudah Kalah, katanya.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang membuat Presiden Soeharto terharu saat berpisah dengan Kamin? Waktu bersalaman dengan Kamin saya mesti menundukkan muka. Terharu meninggalkannya," kata Soeharto.
-
Mengapa Soe Hok Gie sangat kritis terhadap pemerintahan Soekarno? Ia dikenal sebagai orang yang paling vokal mengkritik kinerja pemerintahan era Soekarno, yang menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin yang dianggap sebagai kemunafikan dan kepicikan.
Sebagaimana di luar negeri yang memiliki paham komunis ataupun liberal, Indonesia mengusung Pancasila di mana nilai-nilai humanis terkandung di dalamnya. Hal itu dinilai menjadi titik perubahan bangsa Indonesia.
Namun ia menyayangkan, perubahan itu kini hanyalah tinggal sejarah. "Di luar ada komunis, liberal dan Indonesia punya pancasila di mana memiliki nilai humanis tingkat tinggi. Sayangnya setelah perubahan itu ya cuma jadi sejarah saja," pungkasnya.
(kpl/aha/dis/sjw)