Meski Jadi Penghapal Al Quran, Ternyata Soraya Haque Pernah Disangka Pindah Agama Gara-Gara Ini
Wanita yang akrab disapa Aya ini juga menceritakan tentang latar belakang keluarganya yang beragam.
Artis dan model senior Soraya Haque pernah menjadi sorotan terkait isu pindah agama. Isu tersebut direspon dengan mengejutkan oleh adik mendiang Marissa Haque dalam sebuah kanal YouTube yang dipandu oleh Helmy Yahya.
Perbincangan ini bermula ketika Helmy Yahya mengangkat kembali diskusinya dengan Shahnaz Haque, adik Soraya, di salah satu episode podcastnya.
- Masya Allah Keluarga Temukan Al-Quran di Samping Marisaa Haque yang Tak Sadarkan Diri
- Cerita Santri dari Keluarga Miskin, Bisa Pergi Haji karena Patuh Kepada Sosok ini
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Beranjak Remaja, Potret Ganteng Razqa Putra Vega Darwanti di Momen Ultah yang Mewah
"Saat berbincang dengan Shahnaz, banyak komentar yang muncul, sekitar 3.000. Shahnaz menyebut Soraya Haque adalah seorang hafiz Quran," jelas Helmy dalam video yang diunggah pada Senin, 9 Desember 2024.
Istilah hafiz (atau Hafizah untuk perempuan) merujuk pada individu Muslim yang telah menghafalkan Al-Quran beserta tajwid, surat, dan ayat-ayatnya.
"Yang mengejutkan adalah, 'Bukankah dia sebelumnya sudah tidak lagi beragama Islam?' Saya baru saja membaca artikel tersebut," kata Helmy Yahya.
Menanggapi hal itu, Soraya hanya tertawa dan menjawab, "Mas Helmy, sejak kapan seseorang yang membantu orang dari agama lain bisa langsung dianggap berpindah keyakinan?".
"Sebagai manusia yang hidup di negara mayoritas, kita seharusnya menjaga dan melindungi mereka yang minoritas," kata Soraya.
Wanita yang akrab disapa Aya ini juga menceritakan tentang latar belakang keluarganya yang beragam. Neneknya yang berasal dari Prancis pernah menjadi biarawati sebelum memeluk agama Islam.
Menurut Aya, ayahnya selalu mengajarkan untuk menjalani hidup yang bermanfaat, tidak perlu menunjukkan simbol-simbol keagamaan di tubuh, seperti kalung dengan nama Allah atau salib.
"Pandangan ayah saya adalah prinsip yang saya anut sejak lama," ungkapnya.
Hal ini membuat Soraya tidak ragu untuk membantu mereka yang beragama berbeda, termasuk dalam menyiapkan perayaan Hari Natal. Momen tersebut memicu isu bahwa istri Ekki Soekarno ini sudah melakukan perpindahan agama.
Soraya Haque Tak Ragu Ajak Anak ke Gereja dan Vihara
Soraya berusaha menanamkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman kepada anak-anaknya dengan cara yang praktis. Ia mengajak mereka mengunjungi gereja dan tempat ibadah lainnya sejak usia dini.
"Sejak kecil saya mengajarkan pluralisme itu tanpa secara verbal. Jadi saya bawa anak-anak, waktu kecil, duduk di Gereja. Sama Ekki juga nih, bawa anak-anak duduk di Vihara. Kita cukup duduk aja dan memperhatikan tanpa harus berkata-kata," ujarnya.
Menurutnya, pengalaman langsung di tempat ibadah metode yang paling efektif dalam mengajarkan pluralisme, karena anak-anak dapat lebih mudah menyerap nilai-nilai tersebut tanpa harus diberikan doktrin yang kaku.
"Berarti yang dikira udah log out kalau istilah anak sekarang, ternyata masih check in di dalam," ungkap Helmy.
Helmy kemudian bertanya, "Kaget juga (dengan pemberitaan pindah agama)?".
"Buat saya menarik sebetulnya, kaget dan tertawa. Kami mengatakan sepertinya kultur Indonesia terobsesi sekali dengan agama," kata Soraya.
Ia mengaku meskipun tidak terbiasa dengan beberapa aspek budaya tersebut, tetap bisa menerima dan menghargainya. Dengan pendekatan yang inklusif ini, Soraya berharap anak-anaknya dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai perbedaan dan memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap keberagaman.
Haque Bersaudara Aktif di Dunia Akademik
Keputusan Shahnaz Haque untuk kembali melanjutkan pendidikan tinggi di bidang kedokteran menarik perhatian banyak pengguna media sosial. Terutama karena langkah tersebut diambil untuk memenuhi janjinya kepada almarhumah Marissa Haque.
Pendidikan memang menjadi bagian penting dalam kehidupan Haque bersaudara. Mengingat Marissa dikenal sebagai sosok yang aktif di dunia akademis. Jika Marissa lebih dikenal sebagai seorang akademisi, Shahnaz kini memutuskan untuk menempuh pendidikan kedokteran di usia 52 tahun.
Sementara itu, Soraya dan Shahnaz juga memiliki latar belakang pendidikan yang sangat mengesankan.
Soraya Jasmine Haque, yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 7 Februari 1965, tidak ketinggalan dalam memperdalam ilmunya, khususnya di bidang hukum. Ia telah meraih beberapa gelar akademik, yaitu Sarjana Hukum, Magister Hukum, dan Doktor.
Soraya menyelesaikan studi S3 di Universitas Krisnadwipayana dengan nilai yudisium rata-rata 93,8, yang menunjukkan prestasi sangat memuaskan. Disertasinya berjudul Pembuktian Kausalitas Tindakan Dokter dalam Kasus Kelalaian Medik Melalui Pendekatan Scientific Evidence (Pemanfaatan Visum et Repertum oleh Hakim dalam Pengambilan Putusan). Naskah akademik tersebut menjadi bukti komitmennya dalam bidang hukum.
Kehidupan Haque Bersaudara
Dalam PDDikti, terlihat bahwa Soraya terdaftar di dua perguruan tinggi, yaitu Universitas Krisnadwipayana dan AMIK BSI Jakarta. Sayangnya, tidak ada informasi lebih lanjut yang dapat ditemukan di PDDikti mengenai detail tersebut.
Selain itu, pada tahun 1992, ia mendirikan Soraya Haque Modelling School. Keluarga Haque, yang terdiri dari Marissa, Soraya, dan Shahnaz, dikenal sebagai saudara yang kompak dan saling mendukung satu sama lain.
Kepergian Marissa Haque pada Rabu, 2 Oktober 2024, menciptakan kesedihan yang mendalam bagi keluarganya, terutama untuk kedua adiknya, Soraya dan Shahnaz. Mereka bertiga telah berbagi banyak momen berharga yang kini menjadi kenangan indah, tidak hanya bagi keluarga mereka, tetapi juga bagi masyarakat yang mengikuti perjalanan karier mereka.
Sejak tahun 90-an hingga 2000-an, ketiga saudara ini telah berkontribusi dalam industri hiburan. Unggahan potret kebersamaan Haque bersaudara oleh Soraya dan Shahnaz setelah kepergian kakak mereka menunjukkan betapa kuatnya ikatan di antara mereka.
Mereka tidak hanya saling mendukung dalam karier, tetapi juga bersama-sama menghadapi masa-masa sulit. Dengan kepergian Marissa, cinta dan kenangan yang telah mereka bangun tetap menjadi penghubung yang abadi dalam keluarga ini.