Cara Menghindari Sifat Ghadab dalam Agama Islam, Berikut Amalan Doanya
Cara menghindari sifat ghadab penting untuk diketahui umat Islam.
Cara menghindari sifat ghadab penting untuk diketahui umat Islam.
Cara Menghindari Sifat Ghadab dalam Agama Islam, Berikut Amalan Doanya
Cara menghindari sifat ghadab penting untuk diketahui umat Islam.
Ghadab merupakan kata dalam bahasa Arab yang merujuk pada sikap buruk atau negatif seseorang.
Meski istilahnya kurang cukup familiar di telinga, namun maknanya sendiri sebenarnya tak asing lagi di lingkungan masyarakat. Ghadab secara singkatnya merujuk pada sikap manusiawi berupa amarah.
-
Bagaimana cara menghindari dosa ghibah? Agar terhindar dari dosa ghibah, terdapat beberapa langkah penting yang perlu diikuti, yaitu sebagai berikut: 1. Memilih Lingkungan yang Baik:Berada di lingkungan yang baik sangat penting sebagai upaya untuk terhindar dari ghibah. Anda perlu berada di sekitar orang-orang yang memiliki pengaruh positif dan menjaga dari percakapan yang bernada negatif dan ghibah. Dengan bergaul dengan orang-orang yang memiliki moralitas yang baik, Anda akan merasa terinspirasi untuk menghindari ghibah. 2. Memperbanyak Istigfar untuk Melembutkan Hati:Istigfar adalah doa yang bermakna meminta ampun kepada Allah. Dengan memperbanyak istigfar, hati akan menjadi lebih lembut dan mampu menahan diri dari menggoda untuk berbicara buruk tentang orang lain. Istigfar juga membantu mengubah sikap negatif dan memberi kesempatan kepada individu yang kita maksudkan berbuat baik. 3. Melatih Diri untuk Melihat Hal Positif:Salah satu penyebab ghibah adalah ketidakpuasan dengan diri sendiri atau kecemburuan terhadap orang lain. Penting bagi umat muslim untuk melatih diri melihat hal-hal positif dalam kehidupan orang lain. Dengan melihat sisi positif, Anda akan menjadi lebih termotivasi untuk fokus pada perkembangan diri dan menciptakan lingkungan yang baik. 4. Tidak Membicarakan Orang Lain:Yang terakhir, untuk menghindari dosa ghibah, Anda harus mengubah kebiasaan membicarakan orang lain secara negatif. Ketika memiliki keinginan untuk berbicara buruk tentang seseorang, Anda harus segera mengingatkan diri sendiri untuk menghentikan perilaku tersebut. Dalam situasi apapun, penting untuk terus menjaga lisan dan hati agar tidak jatuh ke dalam perangkap ghibah.
-
Bagaimana cara menghindari ghibah? Terdapat beberapa cara untuk menghindari ghibah, di antaranya sebagai berikut. 1. Memperbanyak ilmu agama, dengan mengikuti kajian, membaca Al-Quran dan tafsirnya, serta selalu berpikir positif agar dapat menjauhkan diri dari menggunjingkan orang lain.
-
Apa saja cara menghindari sifat hasad dalam Islam? Cara menghindari sifat hasad adalah salah satu upaya yang harus kita lakukan sebagai umat Islam yang bertaqwa. Hasad ialah istilah lain dari iri hati yang merupakan salah satu sifat tercela dan bersifat negatif. Hasad adalah perasaan negatif yang muncul tanpa sebab saat mengetahui orang lain mendapat hal baik seperti kesuksesan.
-
Bagaimana cara menghindari sifat hasad? Menghindari sifat hasad bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni sebagai berikut, 1. Mensyukuri nikmat 2. Selalu menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri sehingga tak memunculkan sifat dengki dan iri hati atas pencapaian orang lain3. Menjauhi lingkungan negatif yang bisa mengantarkan kita pada pemikiran hasad dan iri hati. 4. Bisa mulai menerapkan untuk berempati terhadap pencapaian orang lain5. Fokus pada tujuan dan pencapaian diri sendiri sehingga kita tak mudah bersifat hasad terhadap orang lain
-
Bagaimana cara menghindari godaan setan? Seseorang akan selalu diberikan perlindungan dan pertolongan dari godaan dan tipu daya setan. Caranya adalah dengan selalu mengawali hari dengan membaca bismillah atau taawudz.
-
Bagaimana cara menghindari akhlak mazmumah? Cara menghindari akhlak mazmumah memerlukan kesadaran, usaha yang berkelanjutan, dan komitmen untuk memperbaiki diri sesuai dengan ajaran Islam.
Sebenarnya, marah merupakan sikap seseorang yang bisa terjadi kapan saja. Meski demikian, ghadab seringkali mampu menimbulkan berbagai dampak yang kurang baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Maka dari itu, menghindari sifat ghadab perlu dipahami dengan baik agar kita senantiasa tak terjerumus lebih dalam.
Salah satunya adalah dengan mengendalikan diri dan banyak mengamalkan doa menghindari sifat ghadab.
Lantas, apa saja bacaan doa menghindari sifat ghadab dan cara lainnya tersebut?
Melansir dari berbagai sumber, Jumat (30/5), berikut merdeka.com ulas mengenai pengertian hingga cara menghindari sifat ghadab yang perlu diperhatikan dengan baik.
Mengenal Sifat Ghadab
Ghadab adalah istilah bahasa Arab untuk menyebut sifat marah. Ghadab adalah istilah yang kerap juga dimaknai sebagai benci kepada seseorang. Secara istilah, marah atau ghadab adalah emosi yang terjadi akibat ketidaksenangan terhadap suatu keadaan.
Dalam Islam, sifat gahdab ini terbagi menjadi menjadi dua macam, yaitu:
1. Marah yang terpuji, yaitu marah yang dilakukan dalam rangka membela diri, kehormatan, agama, hak umum, serta untuk menolong orang yang terzalimi.
2. Marah yang tercela, yaitu sikap yang dilakukan sebagai tindakan balas dendam dari diri sendiri kepada orang lain.
Namun demikian, ghadab sebenarnya merupakan sifat yang dilarang dalam agama Islam. Hal tersebut merujuk pada firman Allah dan hadis yang berbunyi sebagai berikut,
”Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia maha mendengar dan maha mengetahui.” (Q.S. Al-A’raf ayat : 200)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Berikanlah nasihat kepadaku, Beliau berkata: (Janganlah engkau marah), Orang itu mengulangi permintaannya beberapa kali, beliau tetap berkata: ”Janganlah engkau marah.” HR.Bukhari
Cara Menghindari Sifat Ghadab
Setelah mengetahui sifat ghadab dalam Islam, maka hal selanjutnya yang perlu dipahami adalah cara menghindarinya. Sebab, bersikap ghadab atau marah justru tak ada dampak yang positif bagi diri sendiri.
Selain mendatangkan keburukan, amarah juga seringkali bisa memicu berbagai penyakit fisik dan hati yang berbahaya bagi tubuh.
Dalam ajaran agama Islam, cara menghindari sifat ghadab yakni sebagai berikut,
- Berwudhu dan menyucikan diri sendiri. Hal ini dipercaya dapat meredam emosi diri sendiri.
- Membaca kalimat istiazah (ta’awuz) untuk mengalihkan perhatian dan emosi diri sendiri.
- Memperbanyak berzikir kepada Allah SWT untuk mendekatkan diri dan berlindung dari godaan setan.
- Memperbanyak sholat sunnah untuk mengalihkan pikiran.
- Diam dan senantiasa menjaga lisan dan ucapan agar tak ada orang lain yang tersakiti atas emosi diri sendiri.
- Mengubah posisi tatkala sedang marah. Apabila seseorang marah dalam posisi berdiri berdiri, ia dianjurkan untuk duduk, jika belum hilang hendaknya mengambil posisi tidur.
Doa Menghindari Sifat Ghadab
Selain itu, terdapat banyak amalan yang bisa dilakukan umat Islam untuk menghindari sifat ghadab. Apabila kita merasa akan bersikap marah atau membenci sesuatu, terdapat bacaan doa yang bisa dilafalkan.
Beberapa bacaannya yakni sebagai berikut,
- Doa Menghindari Sifat Ghadab Singkat
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim
Artinya: “Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Doa Menghindari Sifat Ghadab dan Pengaruh Buruk
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allaahummaghfirlii dzanbii, wa adzhib ghaizha qalbii, wa ajirnii minas syaithaani.
Artinya:
“Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.”
Doa Menghindari Sifat Ghadab dan Benci
اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّب ِيِّ مُحَمَّ دٍ اغْفِرْ ل ِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِب ْ غَيْظَ قَل ْبِيْ ، وَأَ جِرْنِيْ مِن ْ مُضِلَّاتِ الفِتَنِ
Allahumma rabban nabiyyi muhammadin, ighfirli dzanbi, wa adzhib ghaidha qalbi, wa ajirni min mudlillatil fitani.
Artinya,
"Ya Allah, Tuhan Nabi Muhammad, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh (setan) yang menyesatkan dalam cobaan."
Doa Menghindari Sifat Ghadab Pada Orang Lain
La ilaha illallahul halimul hakimu, subhanallahi rabbus samawatis sab’a wa rabbul ‘arsyil ‘adzimi, la ilaha illa anta ‘azza jaaruka wa jalla tsanaa’uka.
Artinya:
“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Kasih lagi Maha Bijaksana, Maha Suci Allah Tuhan yang memelihara tujuh langit dan menguasai ‘arsy yang agung, tiada Tuhan selain Engkau, sangat kuat perlindungan-Mu dan Maha Tinggi perlindungan-Mu.”