Uya Kuya Ungkap Tentang Riwayat Kesehatan Almarhum Ayahnya Sebelum Meninggal Dunia
Uya Kuya mengungkapkan bahwa almarhum mengalami serangan jantung pada bulan Oktober 2023 di Amerika Serikat.
Uya Kuya merasa bingung mengenai alasan di balik meninggalnya ayahnya yang tercinta. Ayah Uya Kuya, Naraya Sutrasno, telah berpulang pada Rabu, 30 Oktober 2024, dan dimakamkan di Al Azhar Memorial Park, Karawang, Jawa Barat.
Uya Kuya mengungkapkan bahwa sang ayah pernah mengalami serangan jantung pada bulan Oktober 2023 saat berada di Amerika. Meskipun demikian, kondisi almarhum sudah pulih setelah menjalani pemasangan ring jantung.
- Ketegaran Uya Kuya Ditinggal Sang Ayah, Duduk Disamping Jenazah Sambil Menahan Air Mata Tanpa Bicara
- Ayah Meninggal dan Ibu Jadi TKW, Anak Berusia 11 Tahun Dicabuli Dua Kakek yang Masih Keluarga
- Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
- Wajah Dosen Penguji Mirip Almarhum Ayah, Mahasiswi Ini Menangis saat Sidang Skripsi
“Tidak ada sakit, maksudnya saya juga bingung kenapa. Apakah memang sudah waktunya,” ungkap Uya Kuya di Al Azhar Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (30/10/2024).
“Karena kalau setahun yang lalu, Oktober 2023 almarhum sempat terkena serangan jantung di Amerika dan pasang 4 ring, sudah sembuh lah," dia menambahkan.
Pernyataan ini menunjukkan betapa mendalamnya rasa kehilangan yang dirasakannya, serta kebingungan yang menyertainya terkait dengan kepergian sang ayah yang begitu tiba-tiba.
Cuci Darah
Uya mengungkapkan bahwa almarhum telah menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu. Meskipun begitu, kondisi kesehatan sang ayah tetap terjaga dengan baik.
"Nah sebulan terakhir mengeluh punggungnya sakit, dipikir saraf kejepit, kita MRI segala macam terus di curigai ada katanya ada penyebaran sel kanker. Tapi diperiksa darah tidak spesifik ke arah situ," jelasnya.
Uya menambahkan bahwa keluhan tersebut muncul secara tiba-tiba, dan mereka berusaha mencari tahu penyebabnya dengan melakukan berbagai pemeriksaan. Meskipun hasil pemeriksaan darah tidak menunjukkan indikasi yang jelas, kekhawatiran tetap ada mengenai kemungkinan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Seharusnya Mendiang Jalani Pemeriksaan di RS
Uya mengungkapkan saat ayahnya meninggal dunia, seharusnya mendiang menjalani pemeriksaan di rumah sakit untuk menanggapi keluhan yang dirasakannya. Namun, saat bersiap menuju rumah sakit, ia tiba-tiba mengeluh sesak napas.
"Pas bangun tidur mau siap pergi ke situ (RS Dharmais) tiba-tiba kata ibu saya dia mengeluh sesak nafas, minta ke IGD. Cuma tadi mau dipasang oksigen tapi nggak ada oksigennya," tuturnya.
Ia melanjutkan cerita bahwa meskipun mendiang sudah berada di IGD, keadaan semakin memburuk.
"Dia di IGD, tapi pas saya sudah mau rapat di Serpong tiba-tiba ibu saya teriak sudah sesak napas sekali," tambahnya.
Kakaknya yang pulang dari kantor juga berusaha membantu, tetapi sayangnya, mendiang telah meninggal dunia sebelum bisa dibawa ke mobil.
"Pas mau dibawa ke mobil udah nggak ada," jelasnya dengan penuh kesedihan.
Pemasangan Ring
Uya memastikan bahwa kondisi jantung almarhum telah membaik setelah pemasangan ring. Meskipun usianya telah mencapai 87 tahun, mendiang terlihat lebih segar. Uya menjelaskan, "Tahun lalu kan Kena serangan jantung di Amerika, Tapi udah dipasang ring 4, Masalahnya udah selesai, jantung tuh udah Alhamdulillah udah normal. Beliau segar lebih segar, di usia yang 87 ini," ucap Uya Kuya.
Menurut Uya, kesehatan jantung mendiang menunjukkan perkembangan yang positif pascapemasangan alat medis tersebut. Ia merasa bersyukur karena mendiang tampak lebih bugar, meskipun sudah berusia lanjut.
Hal ini memberikan harapan bagi keluarga dan orang-orang terdekat untuk melihat kondisi almarhum yang lebih baik. Dengan penanganan yang tepat, jantung almarhum kini dapat berfungsi normal kembali, yang merupakan berita baik bagi semua yang mencintainya.