Apakah Anjing Rabies akan Mati Setelah Menggigit Manusia? Cek Faktanya
Manusia kemungkinan besar meninggal ketika tak segera ditangani usai digigit hewan rabies, bagaimana dengan anjing? Apakah akan mati setelah gigit manusia? Simak ulasannya.
Kasus rabies di Indonesia, terus melonjak dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Provinsi Bali berada diurutan teratas dengan total kasus 14.827 kasus rabies per April 2023. Bahkan, beberapa waktu yang lalu viral video anak berusia 5 Tahun di Bali meninggal dunia usia digigit anjing yang terinfeksi rabies.
Tingginya kasus rabies di Indonesia, diiringi dengan mitos-mitos yang berseliweran di media sosial. Salah satunya, banyak orang yang percaya bahwa anjing rabies mati karena menggigit manusia.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Kapan gejala rabies muncul pada kucing? Tanda-tanda ini sebenarnya sulit dipastikan karena rabies memiliki masa inkubasi yang lama dan gejalanya muncul dalam beberapa fase, yang membuat diagnosisnya menjadi sulit.
-
Hewan apa saja yang gigitannya berpotensi membawa penyakit rabies? Sumber penularan dari penyakit rabies adalah anjing sebagai sumber penular utama, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera.
-
Kapan kucing yang terinfeksi rabies bisa menunjukkan gejala kelumpuhan? Kucing yang terinfeksi rabies dapat mengalami kelumpuhan pada anggota tubuh tertentu atau kesulitan berjalan.
Jika manusia kemungkinan besar meninggal ketika tak segera ditangani usai digigit hewan rabies, bagaimana dengan anjing? Apakah akan mati setelah gigit manusia? Simak ulasannya.
Melansir dari guidedpet.com, tidak ada hubungannya anjing terinfeksi rabies mati usai menggigit manusia.
Anjing dengan rabies mati karena terinfeksi virus, bukan karena menggigit seseorang. Virus rabies akan langsung menyebar ke otak sehingga menyebabkan kelumpuhan dan akhirnya menyebabkan kematian karena kerusakan otak. Dengan kata lain, tingkat kematian rabies pada anjing mendekati 100%.
Jika seekor anjing mati karena rabies, kemungkinan besar karena mereka belum divaksinasi atau mendapat perawatan segera setelah hewan lain menggigitnya.
Alasan Anjing Terinfeksi Rabies Menggigit
Hal ini terjadi karena virus rabies mengubah perilaku anjing, dan hewan tersebut dapat kehilangan rasa takutnya, menjadi agresif, atau menggigit manusia atau anjing atau hewan lain.
Begitu virus mencapai otak, itu menyebabkan kerusakan otak. Rabies mengubah cara hewan merespons rangsangan.
Selain itu, perilaku yang tidak biasa seperti kecemasan atau ketakutan akan air dapat memengaruhi anjing, menyebabkan mereka menjadi agresif dan menyerang.
Agresif adalah salah satu gejala pertama rabies pada anjing. Namun, anjing yang agresif bukan berarti mereka mengidap rabies. Mereka mungkin hanya bersifat teritorial.
Oleh karena itu penting bagi seseorang yang memilihara hewan peliharaan, terlebih anjing dan kucing untuk melakukan vaksinasi rabies. Sebagai pencegahan penyebaran rabies.