CEK FAKTA: Hoaks, Foto Anak Korban Penculikan di Sukabumi
Faktanya, anak itu merupakan anak hilang bukan korban penculikan
Sebuah foto anak kecil disertai narasi bahwa anak itu merupakan korban penculikan di wilayah Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat beredar di aplikasi WhatsApp.
Dalam pesan itu disebutkan, anak itu sekarang berada di Polsek Cireunghas, Sukabumi.
-
Apa saja fakta menarik yang dimiliki anak kedua? Satu fakta menarik tentang anak kedua adalah adanya perasaan kompetisi dengan anak pertama. Karena anak pertama sering kali dianggap sebagai "anak istimewa" dan menjadi pusat perhatian, anak kedua mungkin merasa perlu membuktikan diri mereka. Ini dapat mendorong anak kedua untuk lebih gigih dan berusaha keras mencapai tujuan mereka.
-
Siapa yang bertugas untuk memberikan contoh dan edukasi kepada anak? Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis
-
Apa yang keluarga ajarkan kepada anak? Salah satunya adalah mengajarkan anak bersosialisasi sehingga mereka dapat belajar untuk berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang sehat.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengenalkan huruf kepada anak? Mengenalkan huruf pada anak adalah langkah penting dalam proses pembelajaran membaca dan menulis. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu memperkenalkan huruf pada anak secara efektif: 1. Pengenalan Visual:Kartu Huruf: Buat kartu huruf besar-besar dengan bentuk yang jelas dan warna yang menarik. Tampilkan satu huruf pada setiap kartu. Ajak anak untuk mengenal huruf-huruf ini dengan menyebutkan namanya dan mengidentifikasi gambar yang dimulai dengan huruf tersebut.Buku Bergambar: Buku anak-anak dengan gambar yang menampilkan huruf-huruf juga bisa membantu. Bacakan cerita dari buku ini sambil menunjukkan huruf-huruf yang muncul.
-
Apa saja fakta derita yang sering dirasakan anak pertama? Berikut adalah beberapa fakta derita anak pertama yang sering dirasakan oleh mereka: Tuntutan Harapan Besar: Anak pertama sering kali merasa tertekan dengan harapan besar yang diletakkan oleh orang tua mereka. Mereka diharapkan untuk sukses dan menjadi contoh bagi adik-adiknya, yang terkadang menciptakan ketakutan akan kegagalan.Peran Sebagai Teladan: Anak pertama dituntut untuk menjadi teladan yang baik bagi saudara-saudaranya. Ini berarti mereka harus menunjukkan perilaku yang baik dan membuat keputusan yang bijaksana, yang bisa menjadi beban tersendiri. Kebahagiaan Adik-Adik: Anak pertama seringkali memikirkan dan merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan adik-adiknya. Mereka mungkin merasa perlu mengumpulkan uang lebih banyak untuk diri sendiri agar dapat memberikan yang terbaik untuk adik-adiknya.Mengalah untuk Berbagai Hal: Anak pertama harus banyak mengalah demi berbagai hal, seperti mengesampingkan impian mereka yang bertentangan dengan keinginan orang tua atau mendahulukan kebutuhan adik-adiknya. Tidak Memiliki Tempat Berbagi: Karena tuntutan untuk selalu terlihat kuat dan tidak boleh terlihat lemah, anak pertama seringkali memendam perasaan mereka sendiri. Mereka mungkin tidak memiliki tempat untuk berbagi tentang tekanan yang mereka rasakan.Dituntut untuk Selalu Sempurna: Anak pertama sering kali dituntut untuk selalu sempurna dalam segala hal, mulai dari akademis hingga perilaku. Ini bisa menciptakan tekanan yang sangat besar bagi mereka. Beban Moril: Terutama bagi anak pertama yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, mereka mungkin merasa memiliki beban moril yang besar terhadap orang tua dan keluarga.Menjadi Orang Tua Kedua: Anak pertama seringkali harus merangkap sebagai orang tua kedua bagi adik-adiknya, terutama ketika orang tua sedang sibuk atau tidak ada di rumah. Ini menambah beban tanggung jawab mereka. Batasan dalam Melakukan Sesuatu: Anak pertama mungkin merasa banyak dibatasi dalam melakukan sesuatu karena mereka harus menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya, yang bisa membatasi kebebasan untuk mengekspresikan diri.
-
Bagaimana peneliti mengungkap jimat di dalam mumi 'Anak Emas'? Melalui pemindaian CT sekelompok peneliti mengungkap mumi Mesir Kuno berusia 2.300 tahun memiliki 49 jimat di dalam jasadnya.
"Tolong barangkali ada yg kenal sama anak ini, sekarang ada di polsek Cireunghas Sukabumi korban penculikan yg gagal tolong disebar ke yg lain, trims."
kominfo
Penelusuran
Setelah ditelusuri, foto anak yang diklaim sebagai korban penculikan adalah tidak benar. Anak itu merupakan anak hilang akibat kelalaian orang tua saat berbelanja di warung dekat rumahnya.
Dilansir dari Inews.id, Kapolsek Cireunghas Iptu Ujang Taan mengatakan, kabar terkait penemuan anak korban penculikan yang viral di WAG dan medsos merupakan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan alias kabar bohong atau hoaks
"Faktanya, bocah lima tahun tersebut telah kembali bersama keluarganya di Perum Saputra Raya, Kampung Gandasoli RT 01/17 Desa Cipurut Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi," kata Kapolsek Cireunghas Iptu Ujang Taan, Rabu (6/10/2021).
Sementara itu, Kusnadi (56), orang tua Deri turut mengklarifikasi hoaks mengenai anaknya yang sempat beredar di WAG dan medsos. Klarifikasi pihak keluarga tersebut diabadikan melalui cuplikan video berdurasi 58 detik, pada Selasa (5/10/2021) malam.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh, Saya atas nama orang tua dari Deri yang kemarin terjadi, apa namanya, yang viral sampai dibilang korban penculikan, padahal dia bukan korban penculikan, karena dia, karena orang tuanya sebagai saya pribadi lalai, istilahnya, apa ya namanya, dalam pengawasan anak. Mohon maaf kepada semua atau warga atau pihak keamanan juga, saya mohon maaf sebesar-besarnya sudah merepotkan semuanya. Alhamdulilah anak saya sudah ada di rumah dalam keadaan sehat walafiat. Itu saja yang saya bisa sampaikan. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh."
Kesimpulan
Foto anak yang diklaim sebagai korban penculikan di Cireunghas, Kabupaten Sukabumi adalah tidak benar. Faktanya, anak itu merupakan anak hilang akibat kelalaian orang tua saat berbelanja di warung dekat rumahnya. Saat ini sang anak sudah berkumpul kembali bersama keluarganya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://jabar.inews.id/berita/viral-foto-anak-disebut-korban-penculikan-di-sukabumi-tersebar-di-wag-dan-medsos-ini-faktanya/all
(mdk/lia)