CEK FAKTA: Hoaks JNE Wajibkan Biaya Layanan Asuransi Kirim Barang
Klaim pelanggan harus membayar layanan asuransi JNE selama PSBB adalah hoaks. Pihak JNE menjelaskan untuk biaya asuransi hanya 0,2 persen dari harga barang+biaya admin Rp5.000
Beredar pesan singkat yang mengatasnamakan JNE dengan dalih pelanggan harus membayar layanan asuransi JNE. Dalam pesan tersebut, pelanggan diminta untuk membayar sejumlah uang tertentu selama masa PSBB.
Bermula dari unggahan akun @dewillwy melaporkan sebuah pesan singkat yang mengatasnamakan JNE dengan dalih meminta biaya asuransi senilai jutaan rupiah.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
Berikut narasinya:
@JNECare saya mendapat chat wa seperti ini, mohon konfirmasinya apakah pernyataan ini benar?
Karena memang sebelumnya saya ada transaksi pembelian sembako 5 dus, tapi barangnya belum dikirimkan.
Pesan tersebut bernarasi:
Barang yang dikirim melalui jasa Jalur (JNE), pihak JNE menyediakan layanan asuransi bagi para pelanggan. Dengan asuransi tersebut, Setiap Barang Yang Berjumlah 5 Dus Harus Melengkapi Asuransi Selama PSBBKarnah Barang ditahan dalam pengiriman jika tidak menyertai dengan Asuransi selaku pelanggan dibebankan untuk semnetara sesuai aturan yang diberlakukan oleh JNE mengurus biaya asuransi sementara senilai rp1.750.000 dan biaya asuransi ini hanya biaya yang bersifat semnetara yang dibebankan kepada pemilik barang.
Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri klaim biaya layanan asuransi yang diwajibkan oleh JNE. Melalui akun Twitterya, @JNECare, pihak JNE menjelaskan informasi tersebut tidak benar.
Kepada masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan JNE.
"Siang kak, terkait info tersebut tidak benar kak. Mohon waspada terhadap modus penipuan yg mengatasnamakan JNE ya karena untuk biaya asuransi hanya 0,2% dari harga barang+biaya admin Rp 5.000 (biaya asuransi tdk dikembalikan) kak."
Kesimpulan
Klaim pelanggan harus membayar layanan asuransi JNE selama PSBB adalah hoaks. Pihak JNE menjelaskan untuk biaya asuransi hanya 0,2 persen dari harga barang+biaya admin Rp5.000
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)