CEK FAKTA: Tidak Benar Gambar Retakan Bawah Laut Akibat Gempa Sulbar
Gambar retakan bawah laut yang diklaim akibat gempa bumi di Sulawesi Barat adalah tidak benar. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan garis-garis biru tua itu memang penampakan dasar laut, tapi bukan karena dampak gempa.
Beredar gambar tangkapan layar dari Google Maps yang menunjukkan foto satelit wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat. Dalam gambar yang diunggah diklaim menunjukkan retakan bawah laut akibat gempa Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021.
Foto yang diklaim retakan bawah laut akibat gempa Sulbar diunggah akun Facebook Firman Syah Rezeck pada 1 Februari 2021. Foto tersebut bernarasi:
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Apa saja yang ditawarkan wisata bahari di Sulawesi Tenggara? Wisata bahari di Sulawesi Tenggara menyajikan berbagai pengalaman seru. Wisata bahari termasuk destinasi favorit yang sering dikunjungi di Indonesia. Ini tidak lain karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdapat banyak pantai yang indah dan eksotis.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa yang menyampaikan terkait peristiwa 1965 di Sulawesi Tengah? Mahfud mengatakan Gubernur Rusdy menyampaikan terkait peristiwa 1965 di Sulteng.
"Retakan Bawah Laut Akibat Gempa
#LautTapalang#PrayForSulbar"
Penelusuran
Hasil Penelusuran menggunakan Google Maps, garis-garis berwarna biru tua itu memang terlihat dalam foto satelit wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat. Namun, garis-garis tersebut bukan retakan bawah laut yang diakibatkan oleh gempa.
Dalam tampilan satelit di Google Maps yang direkam pada 2021, memang terlihat adanya garis-garis berwarna biru tua di sepanjang lautan.
Dilansir dari Tempo.co, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan garis-garis biru tua itu memang penampakan dasar laut, tapi bukan karena dampak gempa Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021.
"Memang strukturnya demikian," kata Daryono.
Menurut Daryono, struktur dasar laut memiliki batuan atau material yang lemah sehingga mudah tergerus air atau terdeformasi. Struktur ini sama dengan struktur yang ada di darat, yang terjadi secara alamiah.
"Itu memang alamiah, karena material dasar laut sebenarnya mirip seperti di darat juga. Ada yang keras, ada yang lemah, ada yang gampang erosi, ada yang tidak."
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan hal tersebut. “Tidak apa-apa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Daryono.
Kesimpulan
Gambar retakan bawah laut yang diklaim akibat gempa bumi di Sulawesi Barat adalah tidak benar. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan garis-garis biru tua itu memang penampakan dasar laut, tapi bukan karena dampak gempa.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)