Arkeolog Temukan Sumur Kuno dengan Pasokan Air Melimpah di Kuwait, Berasal dari Masa Pra-Islam
Penemuan sumur kuno di Pulau Failaka mengungkap sejarah panjang peradaban manusia sebelum era Islam yang menarik untuk ditelusuri.

Dewan Nasional untuk Kebudayaan, Seni, dan Sastra Kuwait (NCCAL) mengumumkan penemuan sebuah sumur kuno di Pulau Failaka, Teluk Persia yang berasal dari periode pra-Islam dan era Islam awal.
Menurut Penjabat Asisten Sekretaris Jenderal untuk Barang Antik dan Museum di NCCAL Mohammad bin Redha, sumur tersebut, terkenal karena ukurannya yang besar dan pasokan air yang melimpah, ditemukan di dalam halaman sebuah rumah besar yang berasal dari abad ke-7 dan ke-8 M,
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Iran? Sebuah pigmen merah terang yang tersimpan di dalam botol batu kecil bisa jadi merupakan salah satu contoh lipstik tertua yang diketahui di dunia.
-
Apa yang ditemukan di dapur istana Persia? Sebuah kuali tembikar berusia 2.500 tahun ditemukan selama penggalian arkeologi di Oluz Hoyuk (Gundukan Oluz) di Provinsi Amasya, Turki. Kuali kuno ini berisi pecahan tulang dan biji-bijian dan berasal dari dapur istana era Persia.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan kota zaman perunggu tersebut? Menggunakan citra satelit dari Google Maps dan Sentinel-2 Badan Antariksa Eropa, serta kerja lapangan pejalan kaki dan penggalian skala kecil, para peneliti melaporlan identifikasi terhadap 100 situs prasejarah baru yang mencakup wilayah seluas 8.000 kilometer persegi.
-
Apa yang ditemukan tim penyelam arkeologi di dasar Sungai Nil? Sebuah tim penyelam arkeologi menemukan potongan-potongan artefak Mesir kuno yang berada di dasar Sungai Nil sejak daerah itu dilanda banjir pada 1960-an dan 1970-an.
Redha mengungkapkan bahwa penemuan tersebut juga mencakup fondasi batu dari struktur yang berdekatan, bukti tembok besar yang mengelilingi halaman, dan sisa-sisa tembikar yang diperkirakan berusia antara 1.300 dan 1.400 tahun, yang mencerminkan signifikansi sejarah pulau tersebut selama periode pra-Islam dan Islam awal. Penggalian ini merupakan bagian dari proyek berkelanjutan yang dipimpin oleh misi arkeologi Kuwait-Slovakia, yang dimulai pada tahun 2019 di daerah Al-Qusour — salah satu situs terbesar dan paling kaya sejarah di pulau itu.
Dr. Hassan Ashkanani, Profesor Arkeologi dan Antropologi di Universitas Kuwait, menggambarkan penemuan ini sebagai salah satu penemuan arkeologi paling signifikan di Pulau Failaka. Dia menekankan bahwa sumur dan artefak di sekitarnya memberikan wawasan penting tentang aktivitas budaya dan ekonomi di pulau itu selama transisi dari periode Kristen ke Islam awal.
Dilansir Kuwait Times, Ahad (16/3), di antara temuan luar biasa adalah lebih dari lima kilogram batu mulia, termasuk rubi dan kecubung ungu, yang menunjukkan jaringan perdagangan dan ekonomi yang aktif di pulau itu 1.400 tahun yang lalu.
Sementara itu, Dr. Matej Rutkay, kepala misi Slovakia, menyatakan bahwa tim penggalian akan mengalihkan fokusnya ke bagian utara pemukiman Al-Qusour pada musim 2025. Daerah ini sebelumnya menghasilkan bukti halaman dan rumah besar, yang diyakini milik tokoh terkemuka pada era itu.
Situs yang baru ditemukan berukuran panjang 38 meter dan lebar 34 meter, sedangkan rumah itu sendiri mencakup area seluas 97 meter persegi. Sumur, berukuran panjang 4,5 meter dan lebar 4 meter, terletak di sebelah saluran air kuno, yang semakin menyoroti infrastruktur pemukiman yang canggih.
- Arkeolog Temukan Kota Kuno dari 2.600 Tahun Lalu, Ada Kuil yang Dibakar dan Menara Bertingkat untuk Dewa Perang
- Gali Gurun Pasir Kuwait, Arkeolog Temukan Artefak Mirip Manusia Berkepala Ular Berusia 7.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun di Kuwait, Berisi Tembikar Sampai Segel dari Zaman Perunggu
- Arkeolog Amatir Temukan Kepala Wanita Berukir di Kolam Pemandian Kuno dari Abad ke-4, Begini Wujudnya
Situs Al-Qusour dianggap sebagai salah satu lokasi arkeologi paling signifikan dan luas di Pulau Failaka, membentang sekitar dua kilometer dari timur ke barat dan memanjang satu kilometer ke pedalaman ke selatan. Penggalian sebelumnya telah menemukan fondasi gereja, struktur perumahan yang dibangun dari batu kapur dan batu bata lumpur, serta artefak gipsum, tembikar, dan batu mulia dari berbagai periode sejarah.
Sejarah Panjang Pulau Failaka
Letak geografis Pulau Failaka yang strategis menjadikannya pusat perdagangan yang penting, menghubungkan Mesopotamia dan wilayah Teluk. Aktivitas perdagangan yang berkembang pesat di pulau ini tentunya membutuhkan infrastruktur yang memadai, termasuk sumber air bersih yang mungkin disediakan oleh sumur-sumur kuno. Dengan kata lain, sumur-sumur ini bukan hanya sekadar tempat mengambil air, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang tinggal di pulau ini.
Pulau Failaka memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dengan bukti-bukti arkeologis yang menunjukkan adanya peradaban yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Sumber-sumber menyebutkan bahwa bangunan bergaya Mesopotamia ditemukan di pulau ini, yang berasal dari sekitar tahun 2000 SM. Ini menunjukkan bahwa masyarakat pada waktu itu telah mencapai tingkat perkembangan yang cukup maju.
Selain itu, keberadaan peradaban Dilmun yang tercatat dalam sejarah juga menunjukkan bahwa Pulau Failaka pernah menjadi bagian dari jaringan perdagangan yang lebih luas. "Pulau ini adalah jembatan antara dua dunia, dan peradaban yang ada di sini telah berkontribusi pada perkembangan budaya dan ekonomi di kawasan tersebut," jelas seorang ahli sejarah.
Pentingnya Infrastruktur Air
Dalam konteks perdagangan yang aktif, infrastruktur seperti sumur sangat penting untuk menunjang kehidupan masyarakat. Sumber air bersih menjadi kebutuhan utama bagi para pedagang dan penduduk yang tinggal di pulau tersebut. Penemuan sumur kuno ini, meskipun belum dikonfirmasi secara langsung, sangat mungkin terjadi mengingat sejarah panjang dan aktivitas perdagangan yang berlangsung di Failaka.
Dengan adanya bukti-bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa Pulau Failaka pernah menjadi pusat perdagangan yang penting, para peneliti berusaha untuk menggali lebih dalam mengenai struktur-struktur yang ada. "Setiap penemuan baru di pulau ini memberikan kita petunjuk tentang bagaimana masyarakat kuno beradaptasi dengan lingkungan mereka," ungkap seorang arkeolog yang terlibat dalam penelitian di pulau tersebut.
Penelitian arkeologi di Pulau Failaka terus berlanjut, dengan penemuan terbaru berupa halaman dan bangunan dari periode Helenistik di Al-Qurainiya yang ditemukan pada tahun 2025. Penemuan ini menunjukkan bahwa pulau ini masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. Meskipun tidak ada konfirmasi langsung mengenai penemuan sumur kuno, para peneliti percaya bahwa struktur tersebut sangat mungkin ada di area ini.