AS akui tewaskan 200 warga sipil lewat serangan udara di Mosul
AS akui tewaskan 200 warga sipil lewat serangan udara di Mosul. Serangan terjadi 17 Maret lalu di sebelah barat Mosul. AS tengah menyelidiki kasus ini. Sejak bulan lalu pasukan Irak melancarkan serangan besar-besaran ke Mosul, sudah 200 ribu lebih warga mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat kemarin mengakui telah melancarkan serangan udara di sebelah barat Kota Mosul, Irak, yang menewaskan sekitar 200 warga sipil.
"Kajian awal dari data serangan menunjukkan, atas permintaan pasukan Irak, serangan pasukan koalisi mengenai ISIS dan peralatan tempur mereka pada 17 Maret di sebelah barat Mosul di lokasi yang diduga memakan korban sipil," kata pernyataan pasukan koalisi, seperti dilansir laman Middle East Eye, Minggu (26/3).
Komando Pusat Pasukan AS mengatakan mereka tengah menggelar penyelidikan untuk mendalami fakta serangan dan tudingan banyaknya korban sipil.
Puluhan ribu warga mengungsi dari Mosul yang sebelumnya dikuasai ISIS. Mereka takut serangan udara pasukan koalisi AS mengenai mereka.
Sejak bulan lalu pasukan Irak melancarkan serangan besar-besaran ke Mosul, sudah 200 ribu lebih warga mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyampaikan rasa duka cita atas banyaknya korban di Mosul setelah muncul laporan sekitar 200 warga sipil tewas.
"Kami terkejut dengan banyaknya korban tewas," ujar Lise Grande, koordinator kemanusiaan untuk irak dalam pernyataannya.