AS kirim kapal perang ke Laut China Selatan, Beijing meradang
Kapal itu sudah bersandar di wilayah 12 mil laut dari Kepulauan Spratly buatan China.
Angkatan Laut Amerika Serikat sudah mengirim kapal perusak mereka yang dilengkapi dengan peluncur rudal ke wilayah 12 mil laut, atau sekitar 19 kilometer dari pulau buatan China di Laut China Selatan. Langkah ini merupakan cara AS menantang klaim China di salah satu jalur laut tersibuk itu.
Reuters melaporkan, hal tersebut diungkapkan oleh pejabat pertahanan AS. Kapal perusak USS Lassen ini telah berlayar dekat Karang Subi dan Mischief, di Kepulauan Spratly, pulau buatan China yang dibuat dengan cara dikeruk sejak 2014.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Kapan kerusakan di Stasiun Luar Angkasa China terjadi? Stasiun luar angkasa milik China ini beroperasi pada 2022.
"Operasi telah dimulai, dan akan menyeluruh dalam beberapa jam mendatang, misi ini akan dimulai dalam rangkaian awal tantangan kepada teritorial China dalam klaim mereka di sebuah jalur laut tersibuk di dunia," sebut pejabat terkait tak disebutkan namanya.
Rangkaian tim Negeri Paman Sam yang akan datang lainnya yaitu pesawat pemantau Angkatan Laut P-8A , dan mungkin diikuti pesawat P-3 dalam misi pengintaian di daerah tersebut. Hal ini pasti membuat China semakin geram, pasalnya Negeri Tirai Bambu ini tidak pernah mengizinkan siapapun melewati teritorial Spratly.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan, akan memeriksa kembali apakah benar kapal AS telah masuk mendekat dalam zona 12 mil. Jika terbukti, China menyarankan agar AS berpikir dua kali agar tidak membuat masalah, seperti dikutip dari Kementerian Luar Negeri China.
"China akan menindak lanjuti negara mana pun yang melakukan provokasi. Kami akan terus-menerus memonitor pergerakan di laut dan udara, serta akan mengambil setiap langkah yang dibutuhkan untuk melindungi wilayah kami," ujar Menlu China.
Patroli tambahan juga rencananya akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang. Tak menutup kemungkinan, patroli ini akan dilakukan di sekitar wilayah Spratly yang juga diklaim Vietnam dan Filipina.
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, menolak berkomentar apa pun mengenai hal ini, dan menyerahkannya kepada Pentagon. Walau pun demikian, Earnest mengatakan AS akan terus menilai pentingnya arus perdagangan bebas di Laut China Selatan kepada Negara Tirai Bambu itu.
China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, yang menjadi jalur perdagangan dunia senilai lebih dari US$5 triliun (setara Rp 68,1 triliun) setiap tahunnya. Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan juga turut memiliki klaim di perairan ini.
(mdk/ard)