Bandara di Negara Ini Bikin Aturan Unik, Pelukan Perpisahan Penumpang Maksimal Tiga Menit
Sejak September 2024, para pelancong di bandara akan dikenakan batas waktu untuk berpelukan.
Perpisahan yang penuh emosi sering terlihat di bandara. Namun, para pelancong yang hendak meninggalkan Dunedin, sebuah kota di Selandia Baru, perlu bergerak cepat. Kini, terdapat batas waktu untuk berpelukan bagi para pelancong, yaitu hanya tiga menit di area penurunan penumpang bandara. Kebijakan ini diterapkan untuk menghindari pelukan yang terlalu lama yang dapat menyebabkan kemacetan, dikutip dari AP News, Selasa (22/10/2024).
"Waktu pelukan maksimal tiga menit," demikian tertulis pada tanda peringatan di luar terminal.
- Aturan Unik di Bandara jadi Perbincangan, Batasi Pelukan Perpisahan Cuma Tiga Menit
- Di Bandara ini Pelukan Perpisahan Dilarang Lebih dari 3 Menit
- Tanggal 12 September 2024, Bandara Nusantara di IKN Sudah Bisa Beroperasi
- Tinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman
Otoritas bandara juga menyarankan bagi mereka yang ingin melakukan "perpisahan yang lebih lama dan hangat" untuk pergi ke tempat parkir bandara.
Batas waktu untuk berpelukan ini mulai diberlakukan sejak September 2024 demi "menjaga agar semuanya berjalan lancar" di area penurunan penumpang.
CEO bandara, Dan De Bono menyatakan kepada The Associated Press, kebijakan ini merupakan cara bandara untuk mengingatkan pengunjung tentang zona "perpisahan singkat". Dia mengatakan, peringatan ini pun memicu beragam reaksi dari pengguna media sosial. Bandara Dunedin, yang merupakan terminal sederhana untuk kota berpenduduk 135.000 orang di Pulau Selatan Selandia Baru, lebih memilih pendekatan yang berbeda.
Waktu Memadai
Tiga menit adalah "waktu yang cukup untuk berhenti, mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang terkasih, dan melanjutkan hidup," kata De Bono.
Pelukan selama 20 detik dapat memicu pelepasan hormon oksitosin dan serotonin yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan, ungkap De Bono. Meskipun demikian, para penumpang tidak perlu merasa cemas mengenai penegakan hukum.
"Kami tidak akan melaporkan Anda ke polisi jika berpelukan," tegas De Bono.
Menurut De Bono, pelukan memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan mental dan emosional. Menurutnya, dengan berpelukan, seseorang dapat merasakan kenyamanan dan dukungan dari orang lain, yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, pelukan juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Meskipun ada kekhawatiran mengenai penegakan hukum, De Bono menegaskan interaksi manusia seperti pelukan sangat penting dan tidak perlu dikhawatirkan dalam konteks tersebut.