Benarkah Manusia Penyebab Perubahan Iklim & Apa Dampaknya Bagi Semua Makhluk di Bumi?
Para ilmuwan dan politikus mengatakan kita sedang menghadapi krisis planet karena perubahan iklim. Tapi apa bukti perubahan iklim dan bagaimana kita tahu itu disebabkan oleh manusia?
Para ilmuwan dan politikus mengatakan kita sedang menghadapi krisis planet karena perubahan iklim.
Tapi apa bukti perubahan iklim dan bagaimana kita tahu itu disebabkan oleh manusia?
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana angin muson barat laut bisa membantu kesuburan tanah di Sumut? Di wilayah yang terkena angin muson, pertanian akan sangat dipengaruhi karena angin muson membawa hujan ke daerah tersebut. Hal ini berkontribusi pada kesuburan tanah dan hasil pertanian yang baik.
-
Apa yang Sugeng lakukan untuk mencegah krisis iklim? Tak sekedar memproduksi madu lanceng, Sugeng juga berupaya mencegah krisis iklim lewat gerakan menanam di rumah bersama 30 warga di Gunungkidul.
-
Di mana saja dampak perubahan iklim dirasakan? Perubahan iklim memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Berikut dampak penyebab perubahan iklim, antara lain: Menurunnya kualitas air. Curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan penurunan kualitas sumber air.
-
Kapan Danau Tempe terbentuk? Dikutip dari kanal YouTube Balai Arkeologi Sulawesi Selatan, Danau Tempe terbentuk sekitar 10.000 tahun lalu atau pada Kala Holosen.
Bagaimana kita tahu dunia menjadi lebih hangat?
Planet kita telah menghangat dengan cepat sejak permulaan Revolusi Industri.
Rata-rata suhu di permukaan Bumi telah naik sekitar 1,1 derajat Celcius sejak 1850. Lebih jauh, masing-masing dari empat dekade terakhir menjadi lebih hangat daripada dekade sebelumnya, sejak pertengahan abad ke-19.
Kesimpulan-kesimpulan ini muncul dari analisis jutaan pengukuran yang dikumpulan dari wilayah berbeda di dunia. Pembacaan suhu dikumpulkan oleh stasiun cuaca di darat, di kapal, dan oleh satelit. Demikian dikutip dari BBC, Minggu (31/10).
Berbagai tim ilmuwan independen mencapai hasil yang sama – peningkatan suhu bertepatan dengan dimulainya era industri.
Para ilmuwan bisa merekonstruksi fluktuasi suhu bahkan lebih jauh ke belakang.
Lingkaran pohon, inti es, sedimen danau, dan karang semuanya merekam tanda dari iklim masa lalu.
Ini memberikan konteks yang sangat dibutuhkan untuk fase pemanasan saat ini. Faktanya, para ilmuwan memperkirakan Bumi tidak sepanas ini selama sekitar 125.000 tahun.
Kenapa manusia bertanggung jawab atas perubahan iklim?
Gas rumah kaca – yang terperangkat panas Matahari – sangat bertautan antara kenaikan suhu dan aktivitas manusia. Terpenting adalah karbon dioksida (CO2) sangat berlimpah di atmosfer.
Kita juga bisa menyebut CO2 terperangkap energi Matahari. Satelit menunjukkan lebih sedikit panas dari Bumi yang keluar ke ruang angkasa tepat pada panjang gelombang di mana CO2 menyerap energi yang dipancarkan.
Membakar bahan bakar fosil dan menebang pohon menyebabkan pelepasan gas rumah kaca ini. Kedua aktivitas tersebut meledak setelah abad ke-19, jadi tidak mengherankan jika CO2 di atmosfer meningkat selama periode yang sama.
Ada cara untuk menunjukkan secara pasti dari mana CO2 tambahan ini berasal. Karbon yang dihasilkan pembakaran bahan bakar fosil memiliki ciri kimia yang khas.
Cincin pohon dan es kutub keduanya mencatat perubahan kimia atmosfer. Ketika diteliti mereka menunjukkan karbon - khususnya dari sumber fosil - telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1850.
Analisis menunjukkan, selama 800.000 tahun, CO2 atmosfer tidak naik di atas 300 bagian per juta (ppm). Namun sejak Revolusi Industri, konsentrasi CO2 telah melonjak ke level saat ini hampir 420 ppm.
Simulasi komputer, yang dikenal sebagai model iklim, digunakan untuk menunjukkan apa yang akan terjadi pada suhu tanpa sejumlah besar gas rumah kaca yang dilepaskan oleh manusia.
Mereka mengungkapkan akan ada sedikit pemanasan global - dan mungkin sedikit pendinginan - selama abad ke-20 dan ke-21, jika saja faktor alam telah mempengaruhi iklim.
Hanya ketika faktor manusia diperkenalkan, model tersebut dapat menjelaskan peningkatan suhu.
Apa dampak manusia terhadap planet ini?
Tingkat pemanasan yang dialami Bumi diprediksi akan menyebabkan perubahan signifikan pada dunia di sekitar kita.
Pengamatan dunia nyata dari perubahan ini cocok dengan pola yang diharapkan para ilmuwan dengan pemanasan yang disebabkan oleh manusia. Mereka termasuk:
- Lapisan es Greenland dan Antartika mencair dengan cepat
- Jumlah bencana terkait cuaca telah meningkat lima kali lipat selama 50 tahun
- Permukaan laut global naik 20 cm (8 inci) pada abad terakhir dan masih terus meningkat
- Sejak tahun 1800-an, lautan telah menjadi sekitar 40 persen lebih asam, mempengaruhi kehidupan laut
Suhu Bumi lebih hangat di masa lalu?
Sekitar 92 juta tahun yang lalu, misalnya, suhu sangat tinggi sehingga tidak ada lapisan es di kutub dan makhluk mirip buaya hidup sampai wilayah sejauh utara Arktik Kanada.
Namun saat itu, tidak ada manusia. Di masa lalu, permukaan laut lebih tinggi 25 meter dari sekarang. Ketinggian 5-8 meter dianggap cukup untuk menenggelamkan sebagian besar kota pesisir dunia.
Ada banyak bukti kepunahan massal kehidupan selama periode ini. Dan model iklim menunjukkan bahwa, kadang-kadang, daerah tropis bisa menjadi "zona mati", terlalu panas bagi sebagian besar spesies untuk bertahan hidup.
Fluktuasi antara panas dan dingin ini disebabkan berbagai fenomena, termasuk cara Bumi bergoyang saat mengorbit Matahari dalam waktu lama, letusan gunung berapi, dan siklus iklim jangka pendek seperti El Nino.
Selama bertahun-tahun, kelompok yang disebut "skeptis" iklim telah meragukan dasar ilmiah pemanasan global.
Namun, hampir semua ilmuwan yang menerbitkan secara teratur dalam jurnal peer-review sekarang sepakat tentang penyebab perubahan iklim saat ini.
Sebuah laporan penting PBB yang dirilis pada tahun 2021 mengatakan "tidak diragukan lagi bahwa pengaruh manusia telah menghangatkan atmosfer, lautan, dan daratan".
(mdk/pan)