Bukan Berbisik, Gurun Pasir Ini Bisa "Bernyanyi", di Sini Lokasinya
Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, barat laut China, memiliki bukit-bukit gurun pasir yang bisa bernyanyi.
Bukan Berbisik, Gurun Pasir Ini Bisa "Bernyanyi", di Sini Lokasinya
Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, barat laut China, memiliki bukit-bukit gurun pasir yang bisa bernyanyi. Dilansir IFL Science, bukit-bukit pasir ini berada di Gurun Kumtag. Bukit-bukit ini seolah bisa bernyanyi saat angin berhembus.
Gurun Kumtag
Saat angin bertiup kencang, bukit pasir menimbulkan suara gemuruh yang keras, tetapi di bawah angin sepoi-sepoi, perbukitan menghasilkan musik yang lembut.
-
Apa yang ditemukan di Gua Baiyan, China? Ilmuwan menemukan makhluk aneh dengan delapan mata dan alat kelamin berbentuk "kait" di dalam sebuah gua di Provinsi Guizhou, China.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Di mana Gua Pawon terletak? Gua yang berlokasi di Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi ini bisa tembus ke gua-gua terdekat di dusun setempat.
-
Apa yang ditemukan di desa Pingyan, China? Penemuan jejak kaki raksasa menghebohkan desa Pingyan, provinsi Guizhou, di bagian barat daya China.
-
Apa yang ditemukan di Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara? Sebanyak tujuh gigi Petalodus berusia 290 juta tahun dengan bentuk kelopak ditemukan di batu kapur Qianshi di Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Di mana letak Gurun Namib? Gurun ini membentang sekitar 1.600 km di sepanjang pantai barat Afrika di antara tiga negara, di beberapa tempat yang paling kering, tenang, dan tidak ramah lingkungan di Bumi.
Musik
Ukuran bukit pasir bernyanyi ini bervariasi, dengan puncak tertinggi mencapai 1.715 meter. Warnanya juga beragam. Jika diperhatikan lebih dekat, pasirnya akan memunculkan warna pelangi, mulai dari kuning dan putih, hingga hijau dan hitam.
Warna pelangi
Ada legenda China mengatakan bukit pasir ini bisa bernyanyi karena di dalamnya terdapat kuil-kuil suci yang dikubur. Kuil-kuil ini dikubur oleh Pangeran Naga Kuning yang marah akibat pemujaan kuil yang terlalu berisik.
Pangeran Naga Kuning
Namun, ada penjelasan yang lebih masuk akal terkait fenomena ini. ‘Nyanyian’ bukit pasir ini dipengaruhi oleh kualitas pasir, struktur bukit, angin, hingga iklim.
Pasir di Gurun Kumtag memiliki kualitas yang berbeda dari pasir lainnya. Partikelnya terdiri dari beragam ukuran bulat, mulai dari halus hingga sedang. Ukurannya memungkinkan pergerakan dan interaksi butiran yang lebih baik, sehingga menciptakan resonansi dan frekuensi yang berbeda. Kecuraman lereng juga memengaruhi suara yang dihasilkan oleh bukit pasir. Faktor ini memengaruhi seberapa banyak interaksi yang terjadi antara partikel pasir. Namun, unsur yang utama adalah angin. Diperlukan kondisi angin yang tepat untuk meniupkan partikel secukupnya untuk menghasilkan suara.
Beragam ukuran
Struktur di sekitarnya juga dapat berfungsi untuk menciptakan dan memperkuat kebisingan. Iklim gersang memberi pengaruh pada suara karena tingkat kelembapan yang rendah meningkatkan gesekan di antara butiran.
Itulah sebabnya bukit pasir bernyanyi ditemukan di lingkungan gurun karena tingkat kelembapan yang rendah.
Bukit pasir ini dipantau secara ketat untuk melihat tanda-tanda erosi yang dihasilkan dari banyaknya pejalan kaki yang melintas.
Reporter magang: Yobel Nathania