Buku Sekolah di Iran Bahas Pemusnahan Israel dan Sebut AS Sebagai Musuh
Buku pelajaran dan kurikulum sekolah di Iran membahas soal "pemusnahan" Israel dan menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai "musuh".
Buku pelajaran dan kurikulum sekolah di Iran membahas soal "pemusnahan" Israel dan menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai "musuh".
Penelitian Institut Pemantauan Perdamaian dan Toleransi Kultural dalam Pendidikan Sekolah (IMPACT-se) yang diterbitkan bulan lalu menemukan, kurikulum di Iran menyerukan "perang total melawan Israel sampai negara itu benar-benar musnah".
-
Bagaimana Israel melancarkan serangan ke Irak? Delapan pesawat tempur F-16 yang masing-masing membawa bom seberat nyaris satu ton. Ditambah enam pesawat tempur F-15 yang bertugas memberikan perlindungan udara bagi pesawat F-16 tersebut. Misi mereka menghancurkan fasilitas nuklir Irak yang disebut Osirak di kompleks El Tuwaitha, tak jauh dari Baghdad.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
-
Dimana terjadi serangan Israel? Israel tanpa henti membombardir kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada Rabu (8/5), di mana lebih dari 1 jura warga Palestina terjebak di sana dan harus menghadapi bahaya mematikan setelah pasukan penjajah Israel menguasai kota perbatasan tersebut sehari sebelumnya.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Mengapa Hizbullah menyerang Israel? Dalam pernyataannya, Hizbullah menegaskan penargetan terhadap posisi-posisi Israel dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang gigih di Jalur Gaza dan juga untuk mendukung perlawanan mereka yang berani.
"Eksistensi Israel menghalangi upaya Iran untuk menguasai kawasan tersebut. Pembasmian Israel adalah tujuan ideal dan realistis. Penghancuran Israel digambarkan sebagai langkah menuju penyelematan dunia," jelas laporan IMPACT-se, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (14/9).
Riset ini menganalisis lebih dari 100 buku pelajaran dari tahun akademik 2021-2022.
Dalam buku pelajaran tersebut, Iran juga menyebut AS "setan, musuh para Nabi dan Alquran".
Para siswa juga diajarkan jangan mempercayai "orang asing". Menurut laporan tersebut, kurikulum di sekolah Iran dipenuhi retorika anti 'orang asing'.
"Para siswa juga diberi tugas menentukan strategi untuk melawan rencana orang asing untuk menggulingkan Islam," jelas laporan tersebut.
Dalam buku pelajaran "Sejarah Kontemporer Iran" untuk Kelas 11, dibahas sosok Hasan Al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin. Sosok Al-Banna dipuji sebagai seorang yang menggagas era baru Kebangkitan Islam bersama mantan Pemimpin Tertinggi Iran Ruhollah Khomeini.
Laporan tersebut juga menemukan, orang Iran digambarkan sebagai orang yang memiliki keturunan bangsa Arya.
"Kekejaman Nazi dikesampingkan, sementara pencapaian mereka dipuji," kata laporan tersebut.
Laporan juga menyebutkan, Holocaust diabaikan dalam buku pelajaran di Iran.
"Kurikulum Iran tidak mengajarkan bahasa lain selain Persia, terlepas dari fakta bahwa setengah populasi bahasa ibunya bukan Persina," jelasnya.
"Diskriminasi terhadap bahasa dan budaya minoritas masih sejalan dengan kurikulum tersebut. Keragaman budaya diakui, tapi sebatas pada level cerita rakyat."
Baca juga:
Iran Bikin Drone Khusus untuk Hantam Ibu Kota Israel
Iran: Israel akan Rasakan Akibatnya karena Serang Gaza
Misteri Seputar Operasi Senyap Israel Bunuh Dua Ilmuwan Iran dengan Racun
Israel Peringatkan Warga Tidak Pergi ke Istanbul karena Ada Ancaman Iran
Presiden Iran Akan Balas Dendam Atas Pembunuhan Kolonel Garda Revolusi