AS Pasang Badan Kirim Pasukan & Senjata Canggih, Israel Vs Iran Bakal Segera Perang?
Apakah pengiriman ini berarti tentara AS secara aktif terlibat dalam pertempuran antara Israel dan Iran di wilayah Israel?
Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Israel beserta pasukan yang diperlukan untuk mengoperasikannya. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Pentagon pada hari Minggu (13/10/2024).
Juru bicara Pentagon, Mayjen Pat Ryder, mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memberikan izin untuk pengerahan THAAD berdasarkan arahan dari Presiden Joe Biden. Ryder menambahkan bahwa sistem ini akan memperkuat pertahanan udara Israel, terutama setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel yang terjadi pada bulan April dan Oktober.
Ryder juga menyatakan bahwa pengerahan ini menunjukkan komitmen kuat AS untuk melindungi Israel serta warga AS yang berada di Israel dari serangan rudal balistik yang lebih lanjut oleh Iran. Menurut laporan dari kantor berita AP pada Senin (14/10), AS sebelumnya telah mengirimkan THAAD ke Israel pada tahun 2019 untuk tujuan pelatihan, dan pengiriman kali ini merupakan yang pertama untuk operasional.
Pengiriman sistem pertahanan rudal canggih ini berpotensi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, meskipun ada upaya diplomatik yang luas untuk mencegah terjadinya perang besar. Sejak 8 Oktober 2023, pasukan Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon telah terlibat bentrokan, dimulai ketika kelompok militan Lebanon itu menembakkan roket ke perbatasan untuk mendukung Hamas di Jalur Gaza.
Pada akhir bulan lalu, Israel melaksanakan invasi darat ke Lebanon. Israel diyakini sedang mempersiapkan respons militer terhadap serangan Iran yang terjadi pada 1 Oktober, di mana Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke wilayah Israel. Dalam pernyataannya kepada wartawan sebelum meninggalkan Florida pada hari Minggu, Biden menyatakan dukungannya untuk pengerahan THAAD demi melindungi Israel.
Biden memberikan pernyataan tersebut di Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa setelah mengunjungi daerah yang terkena dampak Badai Milton dan bertemu dengan responden pertama, penduduk setempat, serta pemimpin komunitas.
Memperkuat Sistem Pertahanan Udara Israel
Kedatangan THAAD di Israel belum memiliki kepastian waktu. Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer Israel, tidak memberikan informasi mengenai jadwal kedatangannya, tetapi mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungannya. Kehadiran sejumlah kecil pasukan AS di Israel bukanlah hal yang aneh, mengingat Israel dianggap sebagai sekutu utama di kawasan tersebut.
Menurut laporan AP, terdapat secara konsisten pasukan AS yang sedikit jumlahnya di sana, serta rotasi rutin untuk keperluan pelatihan dan latihan. THAAD akan menambah lapisan baru pada sistem pertahanan udara Israel yang sudah kuat, yang mencakup sistem terpisah untuk mencegat ancaman dari jarak jauh, menengah, dan pendek.
Baru-baru ini, Israel menghentikan penggunaan sistem Patriot buatan AS setelah mengoperasikannya selama puluhan tahun. Laporan dari Congressional Research Service pada bulan April menyebutkan bahwa Angkatan Darat AS memiliki tujuh baterai THAAD, di mana setiap baterai terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat, serta peralatan radio dan radar, dan memerlukan 95 personel untuk pengoperasiannya.
THAAD dianggap sebagai pelengkap untuk sistem pertahanan rudal Patriot, dengan kemampuan untuk melindungi wilayah yang lebih luas. Sistem ini mampu mengenai target pada jarak antara 150 hingga 200 kilometer dan digunakan untuk menghancurkan ancaman rudal balistik jarak pendek, menengah, dan menengah terbatas baik di dalam maupun di luar atmosfer.