Buku terakhir Stephen Hawking: Tuhan tidak ada
Buku itu diselesaikan oleh keluarga Hawking setelah dia wafat pada Maret lalu di usia 76 tahun.
Tuhan tidak ada. Itulah kesimpulan dari buku yang ditulis oleh fisikawan ternama asal Inggris, Stephen Hawking yang diterbitkan Selasa lalu. Buku itu diselesaikan oleh keluarga Hawking setelah dia wafat pada Maret lalu di usia 76 tahun.
Buku ini menghadirkan jawaban bagi sejumlah pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada Hawking selama hidupnya.
-
Kapan Hari Stroke Sedunia diperingati? Setiap 29 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Stroke Sedunia.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Pernyataan mengejutkan lainnya dari Hawking yang tertuang dalam buku ini adalah dia meyakini ada kehidupan alien di luar sana, dan kecerdasan buatan dapat mengakali manusia kapan saja dan perjalanan waktu bisa terjadi.
"Tidak ada Tuhan. Tidak ada yang mengatur alam semesta," tulisnya dalam buku berjudul "Jawaban Singkat untuk Pertanyaan Besar," seperti dilansir CNN, Sabtu (20/10).
"Selama berabad-abad, diyakini bahwa orang-orang cacat seperti saya hidup di bawah kutukan yang ditimbulkan oleh Tuhan," tambahnya.
"Saya lebih suka berpikir bahwa semuanya dapat dijelaskan dengan cara lain, oleh hukum alam."
Hawking menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig’s. Penyakit tersebut merupakan penyakit saraf yang menyerang neuron pengendali otot lurik.
Hawking meninggal saat masih mengerjakan buku terakhirnya yang kemudian diselesaikan oleh keluarga dan rekan-rekannya dengan bantuan arsip pribadinya.
Hawking berbicara tentang kurangnya kepercayaannya pada Tuhan selama hidupnya, beberapa dari jawabannya yang lain lebih mengejutkan.
"Ada bentuk-bentuk kehidupan cerdas di luar sana," tulisnya.
Baca juga:
Stephen Hawking, divonis hidup dua tahun namun bisa bertahan setengah abad
Berkenalan dengan ALS, penyakit yang diderita Stephen Hawking bertahun-tahun
Stephen Hawking: Tuhan tak ada!
Mengenang keakraban si genius Stephen Hawking bersama tokoh dunia
Sisi lain kehidupan ilmuwan Stephen Hawking
Sederet gelar kehormatan dan penghargaan dikoleksi ahli fisika Stephen Hawking