China Eksekusi Mati Pejabat yang Terlibat Korupsi dan Sekongkol dengan Geng Kriminal
Dia bekerja di wilayah otonomi Mongolia Dalam di bagian utara, dijatuhi hukuman akibat kasus korupsi, penyuapan, penyalahgunaan anggaran publik.
Menurut laporan, pihak berwenang di China telah mengeksekusi seorang mantan pejabat berusia 64 tahun yang dijatuhi hukuman karena kasus penyuapan. Li Jianping, yang sebelumnya menjabat di daerah otonomi Mongolia Dalam di bagian utara negara tersebut, terbukti bersalah atas berbagai tuduhan, termasuk korupsi, penyuapan, penyalahgunaan dana publik, serta kolusi dengan kelompok kriminal. Dalam berita yang dikutip dari Anadolu Agency pada Kamis (19/12/2024), mantan pejabat tersebut menerima hukuman mati pada September 2022. Ia diduga terlibat dalam skandal korupsi yang merugikan negara hingga USD 421 juta. Sebagai informasi, Li pernah menjabat sebagai sekretaris komite kerja Partai Komunis China (PKT) di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Hohhot.
Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, upaya pemberantasan korupsi di China semakin diperluas, termasuk di kalangan pejabat tinggi. Dalam sebuah pidato yang disampaikan pada Januari 2024 dan dirilis ke publik pada akhir pekan lalu, Xi menekankan pentingnya kader partai untuk berjuang melawan korupsi agar kelompok kepentingan tidak dapat mengambil keuntungan dari PKT.
- Panglima Militer China Dicopot karena Dugaan Korupsi
- Menteri Pertahanan China Dong Jun Diselidiki karena Kasus Korupsi
- Dicekal ke Luar Negeri, Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Mangkir Diperiksa KPK Dalam Dugaan Korupsi Izin Tambang
- Polisi Tetapkan Kepala Puskesmas Bojong Tersangka Korupsi, Potong & Lakukan Pungutan dari Anggaran
"Jika kita tidak menghindari kritik dan tidak menutupi kesalahan, dan jika kita segera mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kita sendiri, kita dapat secara efektif memerangi pemangsaan dan pengikisan semua kelompok kepentingan, kelompok yang berkuasa, dan kelas istimewa," tegas Xi dalam sidang pleno Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, yang merupakan badan antikorupsi tertinggi partai.
Sebelumnya, Xi juga mengingatkan para pejabat bahwa perjuangan Tiongkok melawan korupsi adalah "berat dan rumit" serta menegaskan bahwa "tidak ada belas kasihan" yang boleh ditunjukkan dalam upaya pemberantasan masalah ini.