China Kerahkan Militer dan Dokter untuk Tes Covid Massal di Shanghai
Shanghai memulai lockdown dua tahap yang diperluas pada Senin pekan lalu agar semua penduduk tetap tinggal di rumahnya.
China kemarin mengirimkan militer dan ribuan petugas kesehatan ke Shanghai untuk membantu melakukan tes massal COVID-19 bagi 26 juta penduduk di kota itu.
Warga di sejumlah perumahan diminta bangun sebelum fajar untuk menjalani tes asam nukleat, banyak dari mereka masih mengenakan piyama.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang menjadi fokus utama China dalam dunia siber? Meskipun peringkat China lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat secara keseluruhan, China lebih unggul dalam hal perdagangan dan keamanan. Mereka telah mencoba segalanya untuk meningkatkan status ekonominya, termasuk spionase industri.
-
Kenapa cecak diekspor ke China? China adalah importir besar cecak, tokek, dan spesies kadal yang diyakini berkhasiat meringankan berbagai penyakit.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) atau militer China kemarin mengerahkan lebih dari 2.000 petugas medis yang direkrut dari angkatan darat, angkatan laut dan pasukan logistik gabungan ke Shanghai, menurut laporan sebuah surat kabar militer.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Senin (4/4), provinsi-provinsi seperti Jiangsu, Zhejiang dan Beijing telah mengirimkan petugas kesehatan ke Shanghai, menurut laporan media-media setempat. Beberapa media memperkirakan jumlah petugas mencapai lebih dari 10.000 orang.
Pengerahan ini menjadi respons kesehatan publik paling besar di China sejak berhasil mengendalikan wabah awal COVID-19 di Wuhan, di mana virus corona pertama kali ditemukan awal 2020.
Dewan Negara saat itu mengatakan PLA mengerahkan 4.000 petugas medis ke Hubei, provinsi tempat Wuhan berada.
Shanghai memulai lockdown dua tahap yang diperluas pada Senin pekan lalu agar semua penduduk tetap tinggal di rumahnya.
Kota itu melaporkan 8.581 kasus COVID-19 tanpa gejala dan 425 kasus bergejala untuk 3 April.
Penduduk kota diminta untuk melakukan tes antigen mandiri pada Minggu.
Meskipun wabah COVID-19 di Shanghai terbilang kecil menurut standar global, kota itu telah menjadi ujian bagi strategi pengendalian wabah di China yang didasarkan pada pengujian, penelusuran dan isolasi semua kasus positif dan kontak dekat mereka.
Strategi itu telah menunjukkan tanda-tanda ketegangan ketika penduduk mengeluhkan pusat karantina pemerintah yang padat dan kurang bersih. Mereka juga mengaku sulit mendapatkan bantuan pangan dan pengobatan.
Namun, Presiden Xi Jinping tetap mendesak agar negara itu secepat mungkin meredam wabah dengan berpegang teguh pada kebijakan "nol dinamis".
Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan, yang dikirim pemerintah pusat ke Shanghai, pada Sabtu mendesak kota itu untuk "melakukan tindakan tegas dan cepat" untuk mengendalikan pandemi.
Baca juga:
Nakes China Lakukan Tes Covid-19 pada Ikan Hidup di Pasar
WHO: Angka Kematian Covid di Dunia Naik Sampai 40 Persen, Tapi Kasus Infeksi Turun
Potret Lelah Petugas Kesehatan di Tengah Lonjakan Corona di China
Rak Supermarket Shanghai Kosong Diserbu Warga Sebelum Lockdown Akibat Lonjakan Covid
China Lockdown 25 Juta Warga Shanghai untuk Cegah Penyebaran Covid-19