China ngotot di Laut China Selatan, Filipina bakal demo sebulan
Bulan lalu, 50 demonstran asal Filipina melakukan protes yang sama atas wilayah mereka di Laut China Selatan.
China yang tengah melakukan pembangunan besar-besaran di Kepulauan Spratly, kali ini akan mendapat pertentangan dari Filipina. Kelompok pendukung kebebasan Laut China Selatan (KAI), malahan bakal melakukan protes selama sebulan di pulau sengketa tersebut.
Dilansir dari Reuters, Kamis (21/1), Ketua KAI, Vera Joy Ban-eg, mengatakan kelompoknya sedang merencanakan perjalanan kedua ke pulau buatan China tersebut.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Kapan Alice Guo meninggalkan Filipina? Diawali pada 18 Juli 2024 meninggalkan Filipina, lalu menuju Malaysia, kemudian ke Singapura pada 21 Juli, dan melakukan perjalanan ke Indonesia pada 18 Agustus.
-
Di mana Tiongkok dikabarkan melakukan tindakan pengadangan terhadap Filipina? Hal ini dapat tergambarkan dalam konflik perseteruan belum lama ini di Desember 2023, ketika Angkatan Laut (AL) Filipina dihambat dan dihalang-halangi oleh Tiongkok saat melakukan operasi pengiriman logistik ke basis militer Filipina di area Second Thomas Shoal (Pollock & Symon, 2024).
"Kami akan menghabiskan waktu sebulan untuk mengunjungi sedikit kepulauan kami di Spratly. Kami akan mengajak seluruh pendukung kami untuk memperjuangkan wilayah kami tersebut," ujar Vera.
Pramugari rayakan bandara baru di Laut China Selatan ©Xinhua
Vera mengungkapkan rencananya tersebut saat Negeri Tirai Bambu itu membuka Kepulauan Spratly untuk para turis dalam rangka uji coba landasan pacu yang baru.
Pada Desember lalu, sekitar 50 demonstran asal Filipina melakukan perjalanan selama tiga hari ke Pulau Thitu. Mayoritas dari para pengunjuk rasa adalah pelajar.
Pulau Thitu merupakan satu dari sembilan pulau yang diklaim Filipina.
China sendiri membangun Kepulauan Spratly di perairan Laut China Selatan yang memiliki banyak kekayaan alam. WIlayah yang pembangunan pulau buatan Beijing itu merupakan wilayah yang disengketakan oleh Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Filipina.
(mdk/ard)