China Sukses Alirkan Tenaga Surya dari Luar Angkasa ke Bumi, Begini Caranya
Para peneliti China berhasil melakukan uji coba teknologi yang bisa mengalirkan tenaga surya nirkabel dari luar angkasa ke Bumi.
Para peneliti China berhasil melakukan uji coba teknologi yang bisa mengalirkan tenaga surya nirkabel dari luar angkasa ke Bumi.
Pembangkit tenaga listrik di Universitas Xidian, Provinsi Shaanxi, China menangkap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi gelombang mikro. Lalu gelombang itu dialirkan melalui udara ke sebuah stasiun receiver atau penerima di darat, di mana gelombang mikro ini bisa diubah menjadi listrik.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Apa yang didengar oleh astronot China di luar angkasa? Astronot China melaporkan mendengar suara “ketukan” aneh di luar angkasa – dan hingga kini tidak ada yang benar-benar tahu apa itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan China Academy of Sciences di dalam Bumi? Selama ini ilmuwan meyakini Bulan terbentuk akibat tabrakan antara Bumi dan sebuah objek besar atau planet alien yang disebut Theia sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Kecelakaan besar ini menyebabkan pecahan dari Bumi yang akhirnya menyatukan diri membentuk Bulan.Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang baru saja ditemukan oleh ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
Walaupun model ini hanya bisa mengirim 55 meter energi atau daya melalui udara, para peneliti berharap teknologi tersebut suatu hari nanti bisa diperluas untuk mengirim tenaga listrik dari panel surya yang mengorbit ke Bumi.
Dalam rilis Universitas Xidian, dikutip dari laman Bloomberg, Senin (20/6), tim peneliti baru-baru ini melakukan uji coba di hadapan para panel ahli dari luar, yang memverifikasi keberhasilan uji coba tersebut pada 5 Juni lalu.
Listrik yang bersumber dari tenaga surya luar angkasa ini dapat mengatasi kelemahan terbesar teknologi energi bersih seperti tidak dapat beroperasi dalam gelap. Caranya dengan menempatkan panel di orbit di mana panel tersebut dapat menghindari bayangan Bumi.
China bukan satu-satunya negara yang meneliti teknologi ini. Para peneliti di Institut Teknologi California meluncurkan program tenaga surya luar angkasa pada 2013 dengan dana sebesar USD 100 juta.
Para peneliti di Rusia, India, Prancis, dan Inggris juga mengeksplorasi kemungkinan ini dan Jepang disebut sangat maju dalam bidang ini, menurut rilis Xidian.
Xidian menambahkan, walaupun komponen individu teknologi tenaga surya dari luar angkasa telah diuji coba sebelumnya, para peneliti China yang pertama kali berhasil melakukan uji coba dengan model sistem penuh.
Baca juga:
Pemburu Alien Deteksi Sinyal Radio Misterius dari Planet Mirip Bumi
Galaksi Saat Alam Semesta Baru Terbentuk Lebih Besar dari yang Diperkirakan
Ilmuwan Deteksi Sinyal Sangat Aneh Datang dari Luar Angkasa
Ambisi China Jelajahi Bulan, Mars dan Planet Lainnya
China Temukan Cadangan Uranium Terbesar di Kedalaman Bumi yang 'Mustahil' Dijangkau
Penjelajah China Temukan Hutan Purba di Bawah Saluran Pembuangan
Bawa Pasokan untuk Bangun Stasiun Luar Angkasa, China Luncurkan Roket Long March-7 Y5
Ilmuwan Ingin Kirim Gambar Manusia Bugil ke Luar Angkasa untuk Menarik Alien