Cincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Penyebab dan Kapan Waktunya
Cincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Kapan Waktunya
Penelitian NASA mengungkap suatu saat nanti cincin Saturnus akan hilang
-
Apa yang menjadi ciri khas planet Saturnus? Saturnus terkenal dengan cincin ikoniknya yang terbuat dari es dan batu.
-
Apa saja ciri khas orang Saturnus? Tampilan planet ini diidentikan seperti orang tua. Ia menggunakan topi khas cincin Saturnus. Di sekeliling topinya itu ada semacam selang dan alat pengukur tekanan.
-
Mengapa cincin Saturnus akan menghilang? Ketinggian vertikal dari sistem cincin ini pendek, biasanya 10 meter sehingga ketika Saturnus terlihat sempurna dari samping, cincin tersebut hampir mustahil untuk dilihat.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Bagaimana cincin Saturnus mempengaruhi iklim Bumi? Para peneliti itu berspekulasi bahwa cincin yang terbentuk di sekitar bumi telah membentuk bayangan di atas bumi yang menghalangi sinar matahari. Hal ini dapat berkontribusi pada peristiwa glasialisasi pada Hirnatian Icehouse sekitar 500 juta tahun terakhir di sejarah bumi
-
Apa yang Galileo amati pada Saturnus? Meskipun teleskop milik Galileo masih terlalu sederhana untuk menentukan kebenaran dari penemuan ini, dia tetap merasa penemuannya ini sesuatu yang istimewa. Dia segera mengirim anagram kepada teman-teman dan rekan astronomnya. Bunyi pesan itu ialah SMAISMRMILMEPOETALEUMIBUNENUGTTAUIRAS, jika diartikan secara benar akan berisi kalimat Latin berikut:“altissimum planetam tergeminum observasi” atau “saya telah mengamati bahwa planet tertinggi ada tiga”.
Cincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Penyebab dan Kapan Waktunya
NASA mengkonfirmasi tujuh cicin Planet Saturnus yang berbeda akan menghilang dari pandangan, tepatnya pada Maret 2025. Fenomena ini disebabkan oleh rotasi planet pada sumbu.
Menurut NASA, Saturnus bukanlah satu-satunya planet yang memiliki cincin, namun cincin pada planet Saturnus dapat dikatakan paling spektakuler dan kompleks.
Penelitian NASA pada 2018 yang dilakukan dengan misi voyager 1 dan 2, mengkonfirmasi Saturnus akan kehilangannya cincinnya.
Hal tersebut dikarenakan cincin ini ditarik ke dalam Saturnus oleh gravitasi. Pengaruhnya, terjadi hujan debu partikel es karena medan magnet Saturnus.
Kapan Cincin Saturnus akan Menghilang Sepenuhnya?
Cincin tersebut menjadi rumah bagi banyak fragmen es dan diselimuti oleh lapisan debu.
Meskipun usia sebenarnya masih menjadi topik perdebatan, penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan cincin-cincin tersebut merupakan fenomena baru dalam panorama kosmik, mungkin terbentuk hanya 400 juta tahun lalu dan menjadikannya lebih muda daripada sepersepuluh usia Saturnus.
“Cincin hujan” dikenal dapat menghasilkan air dengan jumlah yang cukup besar atau dapat memenuhi kolam renang ukuran olimpiade hanya dalam waktu setengah jam. James O’Donoghue, dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA mengatakan hal itu menyebabkan cincin-cincin Saturnus dapat menghilang dalam waktu 300 juta tahun.
Selain itu, pesawat Antariksa Cassini juga menjelaskan materi cincin yang jatuh ke khatulistiwa planet ini dapat menyebabkan cincin-cincin itu lenyap bahkan lebih cepat, yaitu dalam 100 juta tahun.
Sehari di Saturnus, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk satu rotasi hanya berlangsung 10,7 jam, tetapi dibutuhkan sekitar 29,4 tahun Bumi untuk menyelesaikan orbitnya mengelilingi matahari. Efek dari rotasi juga membuat Saturnus mengalami musim, selayaknya Bumi.
Saturnus memiliki 45 Bulan
Penelitian terbaru mengungkap baru-baru ini ditemukan 62 bulan. Jumlah ini melampaui bulan-bulan Jupiter yang hanya 95. Meskipun awalnya Jupiter mengungguli Saturnus dalam jumlah bulan, penemuan baru telah meningkatkan total bulan yang mengorbit Saturnus.
Bulan Saturnus, Enceladus, baru-baru ini menarik perhatian Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dengan melepaskan awan uap air yang besar dan mungkin mengandung bahan kimia yang diperlukan untuk kehidupan yang berasal dari di bawah permukaannya yang berlapis es.
JWST telah mengungkapkan materi itu disemprotkan sangat amat jauh ke ruang angkasa daripada yang diyakini sebelumnya. Bahkan, itu meluas beberapa kali lipat dari ukuran sebenarnya Enceladus itu sendiri.